Share

BAB 17

Author: DLaksana
last update Last Updated: 2025-07-06 23:37:19

Di gedung perkantoran milik Rendra sendiri. Suasana kantor terasa begitu ceria sejak tadi pagi kedatangan sang bos.

Bastian sampai menelisik menatap bosnya yang tersenyum berulang kali. Keanehan yang begitu langka dan jarang sekali ia lihat dari raut wajah bosnya itu.

“Apa ada yang membuatmu bahagia, Tuan?” Pertanyaan Bastian yang terpendam akhirnya lolos begitu saja.

Rendra mendongak melihat ke arah asistennya itu dengan menurunkan berkas ke arah meja lalu menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya.

“Seperti yang kamu lihat, Bas,” jawabnya tersenyum.

Bastian meringis. “Apakah karena rencana kemarin sukses, Tuan?” tanyanya lagi terkait dengan idenya waktu itu.

Rendra mengangguk senang. “Benar, Bas. Terima kasih atas ide luar biasamu,” ucapnya merasa kagum.

“Sama-sama, Tuan. Lalu bagaimana dengan Nona Laura? Apa dia menyetujui hubungan kalian harus kandas?” tanya Bastian memastikan.

Rendra terdiam.

Setelah itu ia menggeleng pelan dengan lesu.

Bastian tersenyum ke
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • GADIS LUGU KEPUNYAAN CEO TAMPAN    BAB 20

    Malam semakin larut. Falsya yang kini berada di dalam bus pun membuang napas secara perlahan. Mengingat kejadian tadi siang, membuat hatinya tak karuan. Untungnya dia bisa berasalan kepada kedua temannya itu yang memaksa untuk menceritakan perihal kejadian tadi siang. Meski tadinya ingin berkata jujur, namun ia takut jika nanti identitasnya bakalan terungkap. Setelah bis berhenti di halte terdekat apartemennya. Dia pun turun lalu berjalan masuk ke arah dalam. “Masih ada waktu untuk aku masak buat mas Rendra,” ucap Falsya melihat ke arah jarum jam yang melingkar tangannya. Ketika langkah kaki hendak masuk ke dalam lift. Tiba-tiba pintu lift di tahan oleh seseorang saat akan menutup. Falsya mendongak melihat tangan lentik seseorang yang menahannya. Wajahnya tiba-tiba berubah seketika. Ia pun menggeser tubuhnya ke kiri untuk memberi ruang kepada wanita yang hendak masuk itu. “Dari mana kamu? Jam segini berada di luar?” tanya wanita itu dengan suara dingin. “Habis ada urus

  • GADIS LUGU KEPUNYAAN CEO TAMPAN    BAB 19

    Falsya mengambil benda yang menurutnya seperti kain. Setelah di ambil ternyata kain itu memanjang ke arah gelap ruangan tengah. Ia pun berjalan sembari menggulung kain itu di tangan. Hatinya berdebar sangat kencang. Entah kenapa ia takut jika di dalam ada orang jahat yang sedang mengintai dirinya. Suasana ruangan yang gelap gulita membuat ia berjalan sangat pelan. Sayang sekali, ponselnya kehabisan baterai, kalo tidak pasti bisa membantu dirinya saat ini sebagai penerangan. Saat kain memanjang itu sudah di titik terakhir. Falsya merasa ada suatu hal yang mengganjal di hadapannya. Iya dapat merasakan hembusan napas hangat seseorang tepat di depan wajahnya. Langkah Falsya mundur secara pelan. Namun, pinggang rampingnya langsung di tarik oleh seseorang itu hingga ia menubruk diri ke bidang tubuh seseorang di depannya itu. “Hust!” suara pria yang sangat familiar. “Mas Rendra?” pekik Falsya saat mendengar cekikikan dari pria di hadapannya. Lampu pun menyala, tepat di saat s

  • GADIS LUGU KEPUNYAAN CEO TAMPAN    BAB 18

    “Bastian!” Suara Falsya tercekat. Ia pun menarik Bastian ke arah belakang demi memastikan tidak ada orang yang melihat. “Apa yang Anda lakukan di sini, Nyonya?” Bastian bertanya kembali. Falsya membuang napas pelan. “Ceritanya panjang, Bas. Aku minta, kamu rahasiakan tentang masalah ini dari Mas Rendra. Kamu mau ‘kan?” Bastian mengernyit. “Aku tidak bisa berbohong kepada tuanku, Nyonya. Aku akan laporkan jika Anda ada di sini!” Ia pun melangkah pergi ke arah pintu depan. Namun, tangan Falsya dengan cepat mencekalnya. “Plis, Bas. Rahasiakan tentang ini,” ucap Falsya lirih. Kedua matanya pun berkaca. Hal itu membuat Bastian seketika merasa iba. Bastian terdiam cukup lama, hingga akhirnya ia pun mengangguk. Falsya tersenyum. Ia hapus sudut matanya yang berair. “Terima kasih, ya, Bas. Kamu memang yang terbaik!” ucapnya lalu pergi meninggalkan asisten suaminya ke arah dapur. Setelah kepergian istri bosnya. Ia pun membuang napas pelan lalu kembali menyusul ke tempat tua

  • GADIS LUGU KEPUNYAAN CEO TAMPAN    BAB 17

    Di gedung perkantoran milik Rendra sendiri. Suasana kantor terasa begitu ceria sejak tadi pagi kedatangan sang bos. Bastian sampai menelisik menatap bosnya yang tersenyum berulang kali. Keanehan yang begitu langka dan jarang sekali ia lihat dari raut wajah bosnya itu. “Apa ada yang membuatmu bahagia, Tuan?” Pertanyaan Bastian yang terpendam akhirnya lolos begitu saja. Rendra mendongak melihat ke arah asistennya itu dengan menurunkan berkas ke arah meja lalu menyandarkan tubuhnya di kursi kebesarannya. “Seperti yang kamu lihat, Bas,” jawabnya tersenyum. Bastian meringis. “Apakah karena rencana kemarin sukses, Tuan?” tanyanya lagi terkait dengan idenya waktu itu. Rendra mengangguk senang. “Benar, Bas. Terima kasih atas ide luar biasamu,” ucapnya merasa kagum. “Sama-sama, Tuan. Lalu bagaimana dengan Nona Laura? Apa dia menyetujui hubungan kalian harus kandas?” tanya Bastian memastikan. Rendra terdiam. Setelah itu ia menggeleng pelan dengan lesu. Bastian tersenyum ke

  • GADIS LUGU KEPUNYAAN CEO TAMPAN    BAB 16

    Rendra yang terbangun langsung mempererat tangannya di pinggang sang istri. Falsya yang hendak turun pun, mau tak mau mengurungkan niatnya. “Mas, udah siang,” ucapnya lirih sembari melepas tautan tangan kekar suaminya di pinggang. Namun, bukannya terlepas. Tangan suaminya lebih mempererat kembali. Hal itu membuat Falsya mendengkus lirih. “Aku hari ini nggak masuk kantor. Jadi, jangan buat alasan lagi,” kata Rendra bicara, meski kedua matanya masih terpejam. “Baiklah, Mas.” Falsya kembali memosisikan tidurnya di samping suaminya. Ia bingung mau alasan apalagi nanti kepada bos cafenya dan juga teman kerjanya. Ponsel sengaja ia matikan agar dirinya tak memikirkan jika ada yang menghubungi. “Apa yang membuatmu gelisah?” tanya Rendra saat kedua matanya terbuka lebar. Falsya menggeleng pelan. “Tidak ada, Mas. Memangnya yang kamu lihat seperti apa?” “Kamu seperti sedang memikirkan sesuatu? Atau kau lagi memikirkan pacarmu?” tebak Rendra ngasal dengan nada datar. Falsya

  • GADIS LUGU KEPUNYAAN CEO TAMPAN    BAB 15

    Meski tak mendapatkan jawaban dari istrinya tentang hubungannya. Namun, Rendra yakin jika istrinya juga akan melakukan hal seperti yang ia lakukan. Memutuskan hubungan. “Mas, kita mau ke mana lagi ini?” tanya Falsya saat merasa asing ke tempat yang kini ia injaki. “Ikut saja, pasti kamu senang,” jawab Rendra tersenyum. Falsya pun mengangguk. Saat memasuki sebuah hotel bintang lima. Hatinya berdesir hebat, ingatan tentang dirinya pernah bekerja sebagai karyawan pun terlintas. Ada perasaan haru, bahkan rindu secara bersamaan. “Hayo,” ajak Rendra melihat ke arah belakang di mana istrinya terdiam mematung. Falsya mengangguk pelan. Lalu melangkahkan kakinya mengikuti langkah sang suami menuju ke arah lift. Setelah sampai di pintu kamar 309. Kini Falsya melangkah masuk dengan langkah yang ragu. “Kenapa kita ke sini, Mas?” tanyanya masih bingung. “Kita bermalam di sini, ya,” kata Rendra setelah melepaskan jas dan duduk di tepi ranjang. “Bermalam di sini?” ulangnya berharap

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status