“Oh, tidak apa, Mas. Biar aku bawa pulang saja, makanannya,” ujar Falsya dengan perasaan yang sulit diungkapkan. Ia pun mengambil kembali paperbag yang ada di tangan Rendra. “Lagian, kamu sok perhatian segala! Jangan ganjen, deh,” sindir Laura. Wanita yang kini sedang menggandeng tangan Rendra dengan manja. “Sudah, Laura. Tidak apa, toh, Falsya juga tidak tahu, jika aku makan siang di luar,” bela Rendra membuat Laura melepas tautan tangannya. “Kenapa kamu malah bela, dia!” desis Laura tidak terima. Rendra membuang napas secara kasar. “Maaf, bukan begitu maksudku!” “Mas, aku pamit pulang saja. Maaf sekali sudah mengganggu!” Falsya pamit dengan melangkahkan kakinya ke arah pintu. Saat keluar, ia menghapus jejak air matanya terlebih dahulu. Bastian yang melihat, merasa kasihan kepada istri tuannya itu. Karena, ia tahu tuannya menikahi istrinya hanya demi sebuah pertanggung jawaban. Bukan karena perasaan. “Nyonya, biar saya antarkan sampai ke lobi,” tawar Bastian dengan mene
Terakhir Diperbarui : 2025-06-22 Baca selengkapnya