Share

MENGUMPULKAN BUKTI PERSELINGKUHAN

Pagi sekali Dirga menggunakan sepeda kayuhnya pergi ke rumah Ninda. Dia akhirnya memilih menggunakan sepeda kayuhnya agar tidak mudah terdeteksi oleh Reta saat sedang mengintai.

Di sana, dia mengintip dari seberang rumah. Pandangannya terus memperhatikan rumah milik Reta dari kejauhan dengan menggunakan teropong jarak jauh.

“Jam segini kok belum ada yang keluar sih? Pemalas sekali,” decak Dirga mulai mengomel. Entah mengapa, dia jadi ingin mengomel terus. Padahal, tidak ada sesuatu yang seharusnya bisa membuat dia kesal.

Dirga menatap jam tangannya. Sudah pukul setengah 6 pagi.

Terdengar suara orang dari depan rumah. Dirga bersembunyi di belakang pohon akasia yang biasanya dijadikan sebagai pohon pelindung di tepian jalan.

Dari sana, dia meneropong lagi. Tampak Doni bersama dengan Reta. Keduanya mengobrol dan bertukar tawa.

Dirga mendengkus kesal. “Dia itu ya bisa-bisanya ketawa seperti itu dengan pria lain. apa dia nggak ngerasa bersalah sama aku? Harusnya dia itu kan tetap di rumah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status