GAIRAH CINTA TERLARANG
PART 26
"Mama!"
Suamiku mendorong tubuh Karmila menjauh darinya. Lalu, berdiri dan meraih celana pendek yang berserakan di lantai, kemudian memakainya.
"Kurang ajar kalian berdua. Kenapa kalian hentikan, hah? lanjutkan, aku melihat kelebihanmu di banding aku!"
Aku menyeringai sinis, langkahku mendekat ke arah Mas Satria dan Karmila berada.
"Mama ... ini tidak seperti yang kamu bayangkan, ini ...."
Lelaki sarap, sudah ketangkap basah masih saja mengelak.
"Ini apa, hah? Lanjutkan saja, aku mau melihat permainan kalian," ujarku seraya menghempaskan tubuhku ke sofa di samping ranjang.
"Mbak ... a--aku bisa jelasin ini semua," ujar Karmila seraya meraih selimut menutupi tubuh telanjangnya.
"Mama ... papa bisa jelasin ini semua," ujarnya khawatir, aura ketakutan dan kegelisahan bercampur aduk di wajah Mas Satria dan Karmila.
"Stop! Jangan mendekat!"
GAIRAH CINTA TERLARANGPART 27"Harga diri, hah? harga dirimu sudah hilang sejak kau selingkuh dengan suamiku!" teriakku tepat di wajahnya. Ingin rasanya kurobek mulutnya. Tak punya adab."Ini bukan salahku, tetapi suamimu yang merayuku!" tegasnya padaku. Mencoba melempar kesalahan sepenuhnya pada suamiku."Kau masih membela diri, tidak tahu malu, jelas-jelas kau tahu dia lelaki beristri, masih saja kamu mau menerimanya, tidak tahu malu!" Aku mencengkram rahangnya kuat. Tak kubiarkan dia bersenang-senang atas penderitaanku."Lepaaas!"Dia meronta berusaha melepaskan cengkaraman tanganku. Mas Satria berdiri dengan wajah gelisah."Ma, cukup, Ma," pinta Mas Satria dengan wajah memelas.Aku terus saja mengumpat dan menghinanya. Emosi melonjak, memudarkan kewarasanku."Tolong aku, Mas!" teriak Karmila. Rintihannya menghadirkan bahagia di hati."Ma, lepas
GAIRAH CINTA TERLARANGPART 28"Tidak ada yang perlu dibicarakan lagi, aku sudah tahu semuanya, Satria!"Aku menghirup napas kasar. Langkah terus mundur ke belakang. Kepala mengeleng pelan. Peluh mengalir dari dahi ke wajah."Ma ... papa minta maaf," ucap penuh penekanan."Jangan mendekat, aku tidak ingin tanganmu yang kotor itu menjamahku, jauh- jauh dariku." Emosi menguasai seluruh jiwaku. Benci mendominasi hati."Apa kurangnya diriku, Satria ... sehingga, kau menduakanku dengan wanita seperti Karmila, apa kurangku, hah?" tanyaku pada lelaki tampan di hadapanku."Untuk apa kau menyuruhku menutup seluruh aurat, jika di luar sana kau masih tergoda dengan aurat wanita lain, untuk apa, Satria? Untuk apa?" Aku membuka baju dan hijab lalu melemparnya ke sebarang tempat.Sebelum menikah dengan Mas Satria.. Aku tidak menutup auratku sempurna. Namun, sejak menikah dengannya dia merubah dan membimbingku ke arah
GAIRAH CINTA TERLARANGPART 29"Salah paham ... cukup kau membohongiku selama empat tahun, Satria. Cukup kau hancurkan hatiku. Jangan kau tambah lagi luka hatiku," lirihku pelan dengan linangan air mata."Kurang aku dimana di banding dia, hah? Dimana, Satria?" teriakku tepat di wajahnya. Emosiku meledak-ledak.Aku tidak memberikannya waktu untuk menjawab setiap pertanyaanku. Setiap kalimat meluncur begitu saja tanpa henti."Kau minta aku untuk menuruti semua perkataanmu, apakah aku pernah membantahnya? Atau jangan-jangan kurang pelayananku di ranjang untukmu yang berkali-kali kau minta dalam sehari. Hingga, bagian kewanitanku terasa ngilu setelah melayanimu, dimana Satria, jawab?"Aku tertunduk ke lantai, ototku terasa tidak berfungsi lagi. Mas Satria melonggo. Mulutnya bergerak, tapi tak ada suara yang keluar."Aku tidak pernah marah saat kau lebih memanjakan Marsya. Walau, kau sudah menikah denganku. Aku tida
GAIRAH CINTA TERLARANGPART 30Aku menunggu jawaban darinya. Sekian menit, hanya jenak kebisuan yang tercipta."Aku istri pertamamu. Aku wanita yang kau pilih untuk menjadi ratu dalam istanamu. Aneh rasanya jika ditengah perjalanan kau menduakanku tanpa pemberitahuan apa-apa padaku," ujarku berusaha tenang. Mengulas senyum miring."Selama ini Mama tidak pernah kekurangan apa pun. Semua papa berikan, uang, perhatian dan cinta, meskipun papa sudah memiliki dua istri," ujarnya membela diri. Dasar lelaki, tidak pernah mau disalahkan."Kau bisa menikah tanpa izinku dan sah di mata agama, tapi, tidak di mata hukum. Status anakmu dengan Karmila tidak jelas, Satria." Senyum sinis yang mengembang di sudut bibir sensualku."Maka dari itu, berikan persetujuan Mama untuk papa bersatu dengan Karmila," ucapnya lantang."Silahkan," jawabku singkat."Benar, Ma?" tanyanya dengan wajah kembali ceria. Suamiku pandai
GAIRAH CINTA TERLARANGPART 31Aku berlari menuju garasi, Menghidupkan mobil segera, melajukan mobil keluar dari halaman rumah. Terlihat mas Satria memegang kepala dengan kedua tangannya.Aku tidak tahu harus kemana, jam sudah menunjuk angka satu. Namun, aku tidak sanggup di rumah, aku butuh udara segar.Kuhidupkan ponselku untuk kembali melihat apa yang sedang Karmila lakukan di dalam kamarnya. Semoga saja mereka belum menyadari CCTV yang aku pasang di kamar mereka."Ampuni aku ya Allah, kuatkan aku dalam menghadapi ini semua," pintaku dalam hati.Di layar ponselku terlihat jelas, mas Satria memasuki kamar Karmila."Ini semua karena kamu, rencana kita semuanya berantakan!" bentak mas Satria pada Karmila yang masih berbalut selimut."Kenapa kamu menyalahkanku, Mas, kamu yang nggak sabaran, harusnya kamu pastikan istri kamu itu sudah tidur!" protes Karmila dengan muka kesal. Dia juga tidak mau disalahkan
GAIRAH CINTA TERLARANGPART 32Setelah memastikan semuanya aman. Aku menepi untuk memarkir mobilku di tempat yang masih ramai. Kubuka kaca mobil dan merebahkan kursi kemudi. Air mata perlahan turun membasahi pipi.Hatiku sudah hancur tak terbentuk, penderitaan akan menghiasi hari-hariku. Sanggupkah aku melewati ini semua?Bagaimana dengan anak-anak, tumbuh kembang mereka, psikis mereka, membayangkan anak-anak membuatku semakin lemah tidak berdaya.Aku terombang-ambing tidak berdaya. Denyar-denyar kepala menyiksa. Sakit merajai hati, mengusir kewarasan dalam diri."Sudah malam, pulang sana!" Suara Revan mengagetkanku. Aku buru-buru menyeka air mataku."Ka--mu ngapain di sini, Van?" tanyaku saat melihat Revan berdiri di sisi mobilku. Sejak kapan dia di sini? Kenapa dia bisa ada di sini? Pertanyaan yang hanya berada dalam benak. Tidak mampu kuutarakan.
GAIRAH CINTA TERLARANGPART 33"Roby kenapa?" tanyaku penasaran."Roby di temukan tewas bunuh diri, Bu," ucapnya cepat."Serius kamu, Dara?" tanyaku kembali untuk meyakinkan diri yang ragu."Iya Bu, makanya saya menghubungi Bapak, soalnya pihak kepolisian menghubungi kantor, Bu," jelas Dara dengan nada suara panik."Innalillahi wa inna ilaihi raji'un," ucapku seakan tidak percaya. Ototku lemas tidak bertenaga."Sekarang Roby dibawa kemana, Dara?" tanyaku panik, pikiran tidak sanggup berpikir, mengapa Roby sampai mengambil keputusan bodoh seperti itu."Barusan sih, masih ada di TKP, Bu,"jawabnya."Kirimkan alamatnya ke ponsel saya," perintahku, lalu menutup sambungan teleponnya.Aku segera bergegas menganti pakaian, tanda tanya besar muncul di kepala. Mencari-cari alasan yang tepat untuk mengaitkan dengan kematian Roby. Tapi, semuanya gelap, tidak ada satu bayangan yang mampu menebak penyebab kematian R
GAIRAH CINTA TERLARANGPART 34"Sebaiknya lakukan autopsi untuk menemukan penyebab kematian saudara Roby, Pak," ujar Revan berwibawa."Ini murni bunuh diri, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," timpal polisi satunya."Tidak perlu, Pak, saya keluarganya, Saya akan segera membawa jenazah Adik kami ke kampung kami," ujar seorang lelaki seumuran mas Satria yang tidak sama sekali aku kenali.Terlihat Revan mengusap kasar wajahnya, ada kekecewaan di raut wajah tampannya. Tangannya mengepal dan meninju tembok di sampingnya.Pikiranku bertanya-tanya tentang reaksi Revan yang seperti mengalami kekecewaan yang mendalam atas kematian Roby."Apa hubungan Roby dan Revan?" Batinku."Dasar pemuda pikiran dangkal, bukannya menikmati hidup, menikah dan hidup sewajarnya," celoteh wanita di sampingku."Menikah ... Bukankah Roby sudah menikah dengan Talitha, ya, dimana Talitha, kenapa dia tidak terlihat batang hidup