Share

Ending

Part 143

"Pak Revan, Bu Marsya perlu penanganan kejiwaaan," suara yang terdengar dari ponsel Revan.

"Baik, sebentar lagi kami ke sana," ujar Revan dengan helaan nafas.

Awalnya Revan melarangku. Namun, setelah aku membujuknya , lelaki tampanku mengizinkanku ikut bersamanya.

"Apa mungkin Marsya gila?" tanyaku pada Revan, saat kami berada di dalam mobil.

"Mungkin saja, kita belum tahu kejelasannya.

"Kasian Marsya," lirihku.

"Nggak usah kasihan sama orang seperti Marsya. Dia pantas mendapatkannya," sahut Revan cepat.

Setengah jam perjalanan, mobil Revan memasuki halaman kantor polisi di daerah rumah Ayah. Untuk kesekian kalinya menginjakkan kaki di tempat ini. Dalam situasi yang berbeda.

Pihak kepolisian mengajak kami menuju ruangan sel Marsya. Kondisinya sangat menyedihkan. Dia meringkuk di sudut ruangan, tubuhnya terlihat lebih kurus dari biasanya. Langkah kaki kami yang semakin mendekat mengusik alam khayalnya.

"Tania, akhirnya kau datang menemuiku, apa kabar Kakak Iparku yang paling bo
Novi Aprilia

Terimakasih kepada seluruh pembaca yang sudah meluangkan waktunya untuk cerita vy. Mohon maaf tulisan berantakan karena ini karya pertama vy. Sampai jumpa di karya berikutnya. Love you full

| 2
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Gladys Pangalila
novel yang penuh dr kehidupan pelakor, satu per satu tokoh nya meninggal, baca nya skip2 aja krn ga sanggup baca alur yg dr awal sampai akhir isi nya nemu pelakor dan bunuh2 an, bahkan kurang nyesek apa karakter utama wanita nya pun masih diceritakan kehilangan 2 anak kandung nya di tangan pelakor
goodnovel comment avatar
D6ta
terima kasih, ceritanya bagus ...
goodnovel comment avatar
Rachel Aleysha
hebattt..bagus banget cerita na mbak..pdhl karya perdana ya tp sdh seperti profesional bgt lho bikin alur cerita na..bikin pembaca deg2 serrr dan ikutan termewek mewek baca na..next bikin yg lbh seru lg yaa thor..saya tunggu cerita selanjutna..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status