Share

Part 18

"Mama pergi, Fi. Dia sama sekali tak menyayangiku. Papa bahkan tak tahu saat anak-anak lain mengejekku. Mama memang jahat. Dia memang seperti yang orang-orang katakan. Aku benci Mama," rengekku saat itu, dengan linangan air mata. 

"Nanti juga kembali," sahutnya lembut. Saat itu dia masih memakai seragam SMA yang baru beberapa bulan dipakainya. 

"Kata Papa, Mama tidak akan kembali. Kalaupun kembali, mereka selalu saja bertengkar. Aku bosan. Mereka berdua selalu berucap kata-kata kasar. Mereka sama sekali tidak peduli, meski aku berteriak."

"Tidak usah dipedulikan. Harusnya kau berada di dalam kamar saja. Kau bisa membaca buku atau belajar. Kalau nilaimu membaik, mungkin mereka akan lebih memperhatikanmu."

"Papa bahkan tidak tahu, kalau hari ini aku menerima rapor. Bertanya pun tidak. Perhatian apanya?"

"Sudah, tidak apa-apa. Bukankah Ayahku sudah mengambilkan rapor untukmu?"

"Hm." Aku mengangguk. "Aku ingin menjadi anak Ayahmu saja.

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status