Share

bab 32. Vonis Penjara

"Bu Ayu. Bu Ayu ini kan, ibunya Lidia?" tanya Mami Adi seraya menunjuk kan ponsel Adi pada sang suami.

Papi Adi mengangguk. "Coba angkat aja telepon nya. Barangkali ada hal penting yang ingin disampaikan oleh ibunya Lidia."

Mami Adi menoleh pada Anaknya. "Gimana, Di? Boleh kah Mami terima telepon nya?"

Adi terlihat berpikir sejenak. "Oke. Boleh, Mi."

"Halo," sapa Mami Adi setelah menekan tombol hijau.

"Halo. Adi nya ada? Saya ingin meminta tolong. Ini berkaitan dengan Lidia," sahut suara Ibu Lidia panik.

Mami Adi melihat ke arah anaknya. Adi mengangguk.

Mami Adi lantas menekan tombol loud speaker lalu mendekatkan nya ke arah Adi yang sedang berbaring.

"Halo, Adi. Tolong Lidia. Lidia dua Minggu lagi menghadapi persidangan."

"Lalu kenapa?" tanya Adi aduh tak acuh.

"Loh, kok tanya kenapa sih? Bantuin dong Nak Adi, kamu kan calon suami Lidia."

Adi nyaris tertawa mendengar perkataan ibu Lidia. Tapi rasa nyeri setelah dioperasi dan perasaan kaget pasca mengetahui bahwa dirinya mengalam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status