Preman yang berjumlah lima orang tersebut berdecak kagum begitu melihat kecantikan Angel dari dekat. Mereka tidak menyangka akan menemukan wanita secantik ini disini, semua wanita yang pernah mereka lecehkan selama ini bahkan tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan wanita ini.Mereka pun saling melirik satu sama lain, rupanya para pria mesum ini memiliki satu koneksi yang sama tentang apa yang harus mereka lakukan, 'Lumpuhkan dulu pacar wanita ini, lalu mereka bisa bersenang-senang.'"Hehehe cantik, mending sama kami. Abang jamin bisa memuaskanmu lebih baik dari pada pacarmu itu." Ucap seorang preman sambil menelan air liur menatap kecantikan Angel.Awan jelas tidak bisa menerima ada orang lain yang berani menatap Angel dengan tatapan mesum dan melecehkannya. Tapi, saat Awan akan maju dan menghajar para preman kurang ajar tersebut, langkahnya didahului oleh Angel. Awan dapat melihat senyum dingin namun mematikan Angel, tanpa sadar Awan teringat kejadian waktu disekolah dulu. Bu
Angel tersenyum geli ketika melihat kecanggungan Awan berada ditengah hiruk pikuk pengunjung club. Ia tahu, Awan pasti belum pernah clubbing atau berkunjung ke tempat semacam itu. Tapi, ketika melihatnya secara langsung seperti ini membuat Angel tersenyum geli. Kecanggungan Awan menjadi hiburan tersendiri baginya. Bukan tanpa alasan Angel membawa Awan ke club miliknya. Ia takut berduaan lebih lama dengan Awan ditempat sepi seperti sebelumnya. Angel sangat gugup dan malu, apa jadinya jika terjadi hal-hal yang yang mereka 'ingin'kan sebelum waktunya? Berduaan lebih lama, takutnya pembaca berubah jadi setan yang akan menggoda iman mereka untuk berbuat lebih jauh, hehehe.Untung saja ada para preman nyasar dan mengusir kecanggungan diantara mereka, sehingga ada time break :P"Angeeell.." Teriak seorang wanita cantik berkulit putih dengan pipi chubynya. Ia mengenakan gaun dengan warna senada kulit, membuatnya terlihat seksi malam itu. Melihat Angel yang baru saja datang, Ia terlihat ber
"Jangan bicara omong kosong. Kamu.." Ucap Daniel geram namun dengan cepat disela oleh Awan."Siapa yang bicara omong kosong. Baiklah akan kujelaskan pada kalian, biar kalian bisa mencernanya dengan baik.""Pertama, teh itu adalah minuman yang sudah dikenal lama oleh nenek moyang kita. Bahkan sangat berkhasiat untuk mencegah kanker karena ada kandungan polifenol didalamnya. Kedua, green tea itu kaya vitamin E yang sangat bermanfaat untuk kesehatan jantung dan menghaluskan kulit serta memperlambat penuaan." Saat mengucapkan kalimat terakhir Awan sengaja melihat para cewek yang biasanya begitu menjaga kemulusan kulit mereka. Ada rasa penasaran namun juga tidak percaya diwajah mereka ketika mendegar penjelasan Awan.Lalu Awan menambahkan, "Selain itu, dalam teh juga terdapat Vitamin c yang sangat kaya manfaat sebagai antioksidan dan juga Vitamin A untuk mencukupi vitamin dalam tubuh. Sekarang coba katakan padaku, siapa orangnya yang mau melewatkan manfaatkan teh yang begitu besar ini? Or
Dimana Awan harus bermalam malam ini? Pulang kerumahnya, jelas tidak mungkin. Sekarang tidak ada Ayahnya dan hanya ada Ibunya. Hubungan mereka sedang tidak baik, karena Ibunya itu memusuhi Awan dan selalu mencari cara untuk menyerang Awan dengan kata-katanya yang pedas. Siapa yang bisa menjamin kalau Ibunya itu tidak akan menyerangnya dengan cara lebih sadis nantinya, disaat Ayahnya sedang tidak dirumah?Pulang ke Vilanya lebih tidak mungkin lagi, setelah Stefen menghancurkan Vilanya.Angelpun tidak mungkin membawa Awan menginap dirumahnya. Apa tanggapan keluarganya nanti jika membawa Awan menginap dirumahnya, sementara belum ada ikatan yang jelas diantara keduanya.Akhirnya Angel memutuskan untuk membawa Awan ke apartemennya. Tapi, Angel sedikit khawatir jika Awan kembali memeluknya lagi. Terus siapa yang bisa menjamin jika Awan tidak akan berbuat lebih kepadanya nanti?Angel mempersilahkan Awan masuk ke dalam flatnya.Flat itu tidak seluas dan sebesar apartemen Angel yang diBandung
Tangan Angel gemetar begitu menerima sebuah foto yang baru saja disodorkan oleh Papanya."Apa ini benar, Pah?" Tanya Angel seakan sulit mempercayai apa yang dilihatnya."Iya, bahkan Kelvin sudah membahas itu dalam internal keluarganya." William sendiri mendapatkan info tentang perjodohan Awan dari istrinya Kelvin sendiri, Helena yang tidak suka dengan keberadaan Awan yang seolah telah merampas hak pewaris utama di keluarga Sanjaya. Dengan memberikan informasi itu pada Kelvin, Helena berharap dapat mengacaukan penjodohan Awan. Ia tidak ingin Awan meraup semua keuntungan sebagai pewaris utama keluarga Sanjaya. Jika itu yang terjadi, apa yang tersisa untuk anak-anaknya?Sehingga, dengan William tahu tentang perjodohan Awan, Ia pasti akan memaksa anak gadisnya untuk mempertahankan Awan. Setelah itu Ia bisa memasukan nama Hadi sebagai calon dari wanita yang akan dijodohkan oleh suaminya. Gadis itu adalah pewaris satu-satunya dalam keluarga terhormat. Namun yang terpenting, keluarga mer
William tersenyum getir melihat anak gadisnya itu, dalam hati Ia merasa bangga melihat kedewasaan anaknya. Anak gadis semata wayangnya itu telah mengambil pilihan yang sangat bijak dengan mengedepankan kepentingan keluarga dan merelakan berbagi 'lelaki' yang dicintainya dengan wanita lain. Tidak setiap wanita sanggup menerima pilihan tersebut.William mengusap pelan kepala Angel, "Nak! Jangan terburu bersedih dengan pilihan ini. Jika kamu yakin dengan perasaanmu pada Awan, maka masih ada pilihan lebih baik saat kamu mengambil keputusan penting ini.""Maksud Papa?""Jika nanti Awan memutuskan menerima perjodohan ini, maka menurutmu siapa yang akan jadi wanita pertamanya?"Benar juga! jika ada lebih dari satu wanita, terus siapa jadi yang pertama? Urutan sangat menentukan siapa yang jadi permaisuri dan siapa yang jadi selir. Sejarah sudah menceritakan banyak cerita tentang kisah ini.Bahkan seorang pria beristri empat saja akan menentukan mana Istri yang menjadi pilihan pertama, kedua d
Enam Bulan berlalu.Seorang pemuda berwajah tampan tampak begitu menarik perhatian ketika berjalan keluar dari pintu Bandara. Pembawaannya tenang dengan tatapan teduh, Ia memiliki kepercayaan diri layaknya seorang bangsawan. Bahkan dua wanita cantik yang sedang menunggunya saat ini, jantung mereka juga tak henti berdebar kencang begitu melihat pria yang mereka nantikan sudah menampakan diri dan berjalan ke arah mereka."Kak, tuan muda makin charming yah!" Ujar sang adik dengan tatapan penuh kekaguman."Iya, tar kamu jangan norak lagi kayak sebelumnya." Ujar sang Kakak mengingatkan.Teringat kejadian terakhir, adiknya itu terang-terangan memuji tuan muda mereka. Itu membuat malu dirinya, makanya Ia harus mengingatkan adiknya itu untuk mengenal batas mereka dan bersikap lebih sopan. Mereka adalah Lana dan Xynthia. Sebenarnya hari ini, Lana merencanakan untuk menyambut kedatangan tuan muda mereka dengan lebih meriah. Tapi mengingat Awan yang pernah menegurnya terakhir kali, tuan mudany
'Eh, perubahan?' Lana mulai paham perubahan yang dimaksud adiknya."Tuan muda Awan terlihat jauh lebih kuat setelah latihannya dengan Madam Yin dan Master Yin waktu itu.""Nah itu dia maksudku, Kak.""Sekarang apa Kakak memperhatikan tuan muda Awan? Aku tidak lagi merasakan tekanan kekuatan dari tuan muda selain tatapannya yang jauh lebih tajam dari sebelumnya.""Iya, itu sesuatu yang aneh." Gumam Lana ketika menyadari maksud ucapan adiknya.Sebelumnya, Lana hanya fokus pada rasa senang dan rindu bertemu tuan mudanya. Sehingga tidak sempat memikirkan perubahan lain pada Awan. "Apa tuan muda ketiga telah gagal latihannya yah? Tuan muda kehilangan kekuatannya?" Tebak Xynthia panik memikirkan kemungkinan itu."Tidak mungkin tuan muda gagal." Ujar Lana khawatir, lalu Ia teringat sesuatu "Dek, apa kamu memperhatikan tatapan mata tuan muda? Xynthia mengangguk pelan sambil berpikir, "Tatapan tuan muda terlihat lebih tenang namun tajam dan fokus.""Seperti tuan besar Kelvin." Komentar Lana.