Share

Sebuah Kenyataan

"Kenapa, Nak?" Ayahnya tampak panik, menggeser anak lelakinya dan duduk di samping Yulia.

"Pak, perut Yulia sakit. Sepertinya harus istirahat," keluh Yulia, memanfaatkan momen keram perutnya.

"Iya, iya. Kamu sabar, ya. Sudah, bersandar di sini saja." Pak Sujita yang sudah terlanjur penasaran dengan isi video tersebut, seolah tak mengijinkan Yulia pergi.

"Yulia ke kamar saja, Pak. Tolong suruh mereka pulang," mohonnya dengan wajah memelas.

Pak Sujita mulai dilema, antara tetap menyaksikan pertunjukkan yang entah isinya apa, atau mengantar sang anak ke kamarnya. Ia menoleh lagi pada televisi yang kembali menyala.

Yulia kian menegang. Ia tak tahu harus berbuat apa lagi. Bu Ajeng tiba-tiba saja berucap, "Keram perut ketika hamil sudah biasa terjadi, apalagi ketika ibu hamil sedang dalam kepanikan. Duduklah, biar kamu gak panik."

Video pun kembali berputar dan kali ini mempertontonkan percakapan Raffa dengan dokter kandungan Yulia yang dengan jelas mengatakan tentang kedatangan Yulia dan E
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status