Amanda segera mengerahkan jurus puncaknya.Dalam waktu singkat, cahaya kebiruan bersinar terang menyelimuti tubuh Amanda dan udara di sekitarnya turun lebih drastis, sampai di bawah titik beku. Seiring dengan jurus yang dirapalnya, tampal partikel-partikel biru bertebaran di sekitar Amanda dan menyebar hingga radius dua seratus meter di sekelilingnya.Meski kecil dan hampir tidak terlihat, namun satu partikel ini dapat membekukan seekor gajah dalam sekejap. Ini merupakan salah satu teknik puncak dari jurus es ratu Iduna.Melihat Amanda merapal jurus terkuatnya, Arnold hanya mencibir dan meremehkan. Di dalam perisai alam ruh, kekuatannya adalah satu-satunya yang memegang kendali dan memang, saat itu Amanda kesulitan untuk merapal hingga puncak jurus es tingkat tertingginya. Aura gelap yang memenuhi seluruh pulau, menghambat Amanda untuk memaksimalkan kekuatan esnya.Kondisi tersebut membuat Amanda tidak puas. Jika ia tidak dapat menghimpun kekuatan puncaknya, bagaimana ia bisa menghada
Prajurit istana es Abadi tercengang dan semakin tidak tenang. Mereka harus berpacu dengan waktu demi bisa menyelamatkan ratu mereka. Salah seorang dari mereka berceletuk, "Raja pendamping, apa tidak bisa bagi anda memindahkan kami, meski hanya ada sedikit celah dalam pembatas ini?""Bisa saja. Tapi..."Awan tampak ragu-ragu.Perisai alam ruh memiliki esensi kegelapan yang sangat pekat. Di dalamnya dipenuhi oleh energi jahat dan ruh-ruh yang penasaran. Dalam penglihatan bathin Awan, ia seperti melihat terowong gelap dan hanya menyisakan ujung lorong yang sangat samar. Di ujung sanalah jalan menuju ke bagian dalam perisai. Jangankan dengan jumlah sebanyak itu, Awan bahkan tidak yakin bisa memindahkan satu orang dari mereka. Itupun dengan resiko yang sangat besar. Meski ia belum tahu, resiko seperti apa yang bisa dihadapi oleh orang-orang ini."Jangan ragu, raja pendamping! Jika ada, lakukanlah! Kami siap menanggung resikonya!" Ujar prajurit istana es Abadi bersikukuh saat melihat keragu
Masalah terbesar mereka tidak berakhir sampai di situ. Ada musuh besar yang menjadi ancaman nyata bagi Awan dan Amanda saat itu, yaitu Arnold Wade.Meski berhasil menyelamatkan Amanda, mereka tidak serta merta lepas dari ancaman bahaya. Bahkan untuk menyelamatkan Amanda, Awan harus berjuang dan mempertaruhkan nyawanya. Meski hanya sebentar berada dalam kungkungan cahaya merah yang membelenggu Amanda, Awan merasakan tubuhnya menjadi dingin dan kakinya menjadi kesemutan. Jika serangan itu ditujukan padanya secara langsung, Awan mungkin tidak akan bisa bertahan lebih dari sepuluh detik.Menyadari ketimpangan besar di antara mereka, Awan berusaha memikirkan cara untuk menghadapi Arnold."Huft, siapa yang berani menghalangiku?" Arnold tampak kesal, saat upayanya yang hampir saja berhasil melahap jiwa Amanda, ada yang menggagalkan. Saat melihat seorang pemuda yang muncul di sisi lain dengan membawa mangsanya bersamanya, tatapan Arnold berubah menjadi dingin."Kakak, dia adalah ketua klan
Ruang untuk Awan berpindah tempat semakin sempit. Kabut gelap yang ditebarkan oleh Arnold semakin meluas dan hampir tidak menyisakan ruang kosong untuk Awan berpindah ruang.Sadar dengan kondisinya yang semakin terjepit, ekspresi Awan semakin muram. Setelah ini, ia mungkin tidak mungkin memiliki ruang lagi untuk melarikan diri.Di tengah kondisinya yang semakin tersudut, Awan berusaha keras memutar otak untuk keluar dari situasi tersebut. Awan sempat berpikir untuk membawa Amanda keluar. Hanya saja, pembatas kabut yang dibuat Arnold begitu rapat dan hampir tidak ada celah. Kemampuan berpindah ruangnya tidak bisa bekerja optimal untuk melewatinya. Yang ada, Awan justru membahayakan keselamatan Amanda nantinya. Ditambah, energi murninya yang terus tergerus karena memulihkan Amanda, membuat kemampuan presisinya juga semakin menurun dari waktu ke waktu."Hahaha, mau lari kemana lagi kalian? Sebaiknya kalian berdua menyerah dan hentikan permainan kucing-kucingan ini. Berlututlah! Mungkin a
Sebelum Amanda sempat menjawab pertanyaan Awan, tanah di bawah mereka bergetar kuat dan permukaan es mulai meretak. Di bawah lapisan es, tampak kilatan berwarna kemerahan bercampur aura kegelapan berseliweran silih berganti.Tidak lama, ada gerakan besar yang muncul ke permukaan.Sebuah bongkahan es setinggi tiga meter kurang, muncul dan melayang ke permukaan. Bongkahan es ini diselimuti oleh kabut gelap yang sangat kental dengan hawa mistis.Tidak berselang lama, permukaan es meretak hingga hancur sepenuhnya dan memunculkan sosok Arnold. Ekspresi Arnold tampak dingin dan auranya terasa lebih kejam dan jahat dibanding sebelumnya.Meski tidak mengalami luka yang fatal akibat pertahanan alami tubuhnya. Arnold tetap saja kesal, karena dua orang anak muda yang usianya sangat jauh di bawahnya, berhasil memperdaya dan melukainya. Dibanding luka fisiknya, harga diri Arnold jelas lebih tercoreng karena serangan tersebut. Jika sebelumnya, Arnold masih ingin mempermainkan keduanya. Kini. Arno
"Cepat, keluarkan aku dari sini!" Teriak Amanda frustasi dan memaksa untuk keluar dari lubang gelap berwarna hitam yang mengurungnya. Amanda berada di bawah tanah dan Awan mengirim Gundala untuk menahan Amanda agar tetap berada di bawah sana. Amanda yang sudah kehabisan hampir seluruh kekuatannya, bahkan tidak bisa menghancurkan perisai pelindung Gundala. Bagaimana mungkin ia bisa bertahan menghadapi Arnold? Hal itu sangat disadari Awan dari serangan terakhir Amanda pada Arnold. Saat itu, Amanda telah mengerahkan seluruh energi murninya dalam satu serangan. Setelah itu, Amanda bisa dikatakan menjadi sangat lemah. Bahkan, seorang Grand Master sekalipun akan bisa menekannya dengan mudah saat ini. Jadi, bagaimana mungkin Awan akan membiarkan Amanda terus bertarung dengan kondisi seperti itu? Tempat ini, ditemukan Awan saat ia terus berpindah ruang saat menghindari kejaran Arnold. Ruang di atas permukaan, seluruhnya sudah dikuasai oleh oleh kabut kegelapan milik Arnold. Satu-satunya y
Di laut terluar pulau Arcadia, tampak tiga kapal perang mewah berlabuh di tiga penjuru mata angin. Kehadiran kapal-kapal ini seolah seperti sedang mengepung pulau Arcadia dan semua orang yang ada di dalamnya. Melihat kemunculan dan juga keistimewaan kapal-kapal ini, jelas mereka bukan berasal dari kalangan biasa. Bagaimanapun, pulau Arcadia merupakan kediaman utama klan Royal. Siapa yang yang berani mendekat tanpa persetujuan si empunya pulau? Kecuali mereka sudah bosan hidup! Meskipun status pulau Arcadia berada dalam darurat perang, karena perselisihan antara klan Royal dengan Klan Sanjaya yang dibantu oleh klan Pitaloka. Tetap saja, tidak ada yang berani untuk mendekat ataupun sekedar melintasi pulau terluar sekalipun. Bahkan dua negara terkuat di dunia saat ini, Amerika dan Rusia saja, akan berpikir seribu kali untuk melintasi pulau terluar Arcadia dalam status darurat seperti sekarang ini. Tapi, kemunculan tiga kapal dengan identitas khusus ini dan berada begitu dekat denga
"Tuan putri, anda tidak bisa ke sana dan mencampuri perang ini begitu saja!""Jika ratu mengetahui apa yang kita lakukan semalam, itu saja sudah cukup membuat tuan putri dan kami semua mendapat hukuman yang berat!"Seorang pria tua dengan aura yang sangat kuat, sedang mengingatkan seorang wanita muda di depannya. Wanita tersebut mengenakan pakaian serba hijau dengan perhiasan khusus yang sekaligus menjadi zirah kebesarannya. Figurnya tampak begitu menawan dengan tubuh sempurna serta aura yang tidak terbantahkan. Kecantikan seperti itu, membuatnya tidak hanya terlihat sebagai seorang bidadari, tapi juga kharisma seorang bangsawan yang membuat siapapun yang menatapnya akan segan dan takut secara bersamaan.Pria tua dengan aura kuat serta tiga orang lainnya yang juga mengenakan zirah khusus berwarna kehijauan, bahkan tidak berani menegakkan kepala mereka saat bicara dengan wanita muda ini.Wanita tersebut adalah Rhaysa alias putri Raine.Setelah menghancurkan banyak pasukan klan Royal p