Share

BAB 73

Kendaraan tersebut dikendarai oleh seorang pria berusia 40an.

Melihat Annisa sudah menunggunya, ia dengan cepat berinisiatif turun dan membantu memasukkan barang-barang mereka ke dalam bagasi mobil.

"Selamat datang, bu dokter!" Sapanya ketikat menyambut Annisa. Semua orang di kampung mereka sudah tahu, jika Nisa sebentar lagi akan menjadi seorang dokter. Tentu saja, ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi kampung mereka. Itu alasannya, pria tersebut perlu memperlakukan Annisa dengan lebih baik.

"Bang Somad, bisa saja bercandanya. Saya masih Nisa yang dulu, kok."

"Eh, dak bisa bak itu. Nisa adalah permata kampuang kito." (Tidak bisa begitu, Nisa adalah permata kampung kita.)

Nisa hanya bisa tertawa ringan dan tidak ingin berdebat saat itu.

Selanjutnya, bang Somad melihat ke arah Awan. Ia terkejut mendapati Awan ternyata pulang bersama Annisa. Ia segera menyapanya dengan ramah.

"Awan, lamo dak pulang? Makin cogah sajo ang!" (Awan, lama tidak pulang? Kamu makin gagah saja).

Awan terbengo
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status