Share

Kabar Buruk

POV MIRA

Setelah diberi pengertian akhirnya Zahir mau pulang ke rumah Mama Santi.

Mama Sandra dan Papa Yuda juga akhirnya mengiyakan permintaanku. Mereka juga berjanji akan mengirimkan mobil mainan yang diinginkan Zahir ke rumah Mama Santi.

Sangat sulit untukku kembali ke rumah itu. Tak ada cinta di sana. Yang ada hanya luka.

“Ayo kita pulang, Nak. Pasti Zahir sudah rindu kan sama teman-teman, Adek.” Aku menoleh hidung mancung bocah itu. Namun, Zahir yang sedang duduk bersila di ranjang hanya diam.

Aku tersenyum melihat tingkahnya. “Ya sudah kalau tidak mau berbicara sama mama.” Segera kuraih tubuh gempal Zahir ke dalam gendongan. Bersama kami keluar dari kamar itu dengan harapan, suatu saat nanti tak akan kembali lagi ke sana.

Aku memandang Zahir yang tidur di pangkuan dengan tatapan keluar jendela. Bocah itu diam saja. Tak ada satu kata pun dari mulutnya. Sepertinya dia memang marah padaku.

Aku juga ikut memandang keluar. Menatap pengendara motor yang berlalu lalang. Tak ada k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status