Share

Hadirnya Inggit

Author: Allyaalmahira
last update Last Updated: 2024-02-02 13:00:26

Keesokan harinya.

Huufft..

Terdengar dengusan kasar dari nafas Marvin Marcello, yang sedang terduduk seorang diri di ruangannya

"Aku benar benar kehilangan semangatku, ini semua karena wanita buta itu," gerutu Marvin.

Pandangannya benar benar tampak sangat kacau, harus dihadapkan dengan sesuatu yang dianggapnya sangat sulit.

Menikah dengan Ginda, rasanya tak membuat Marvin bahagia sama sekali, malah ia harus menahan rasa malu kala para kolega koleganya menanyakan siapa istrinya?

Karena tak ingin mengenalkan Ginda, Marvin yang harus selalu mengalihkan pembicaraan pada saat pertanyaan itu terlontar.

"Ibu juga, kenapa sih? Ibu selalu membelanya? ada apa dengan Ibu? kenapa sepertinya ada sesuatu yang dirahasiakan?"

Tambahnya dengan wajahnya tak semangat seperti biasanya, tubuh ideal itu kini bersandar lemah, matanya terpejam seakan sedang memikirkan masalah yang begitu berat.

Di tengah tengah, kegundahannya. Tiba tiba..

Tok tok tok!

Terdengar suara ketukan pintu yang membuat mata Marvin seketika terbuka.

"Masuk," pintanya setelah kembali menegakan tubuh. 

Ucapan itu membuat daun pintu perlahan terbuka. Tampak seorang wanita cantik, dengan penampilan modis yang memasuki ruangan bersama seorang anak kecil, seketika Marvin pun melebarkan mata kala melihat kedua tamunya saat ini.

"Sinta, Inggit."

"Papa..." pekik gadis kecil itu yang kini berlari memeluk tubuh Marvin.

Marvin menyambutnya dengan hangat, dipeluknya tubuh mungil itu dengan erat, karena rasa rindu setelah sekian lama tak bertemu.

Cukup lama terhanyut dalam pelukan itu, kini perlahan Inggit dan Marvin pun melepas dekapannya.

"Ada apa ini? kenapa kalian kesini?" tanya Marvin memperhatikan wajah Sinta.

Sinta adalah mantan istri Marvin Marcello yang beberapa tahun lalu berpisah karena sebuah ketidak cocokan.

"Aku datang kesini untuk mengantar Inggit, Mas. Dia rindu sama papanya," jawab wanita cantik itu melirik gadis kecil yang kini sedang bermain disofa.

Terdiam, Marvin tak menjawab apa pun. Nyata nya apa yang diucapkan Sinta pun benar, jika ia juga merindukan sang anak.

"Setelah aku kembali ke Indonesia nanti, aku akan menjemput Inggit kembali, tapi sekarang biarkan dia tinggal bersamamu dulu ya," tambah Sinta.

Tak menolak, dengan bahagia Marvin membawa Inggit pulang, untuk bertemu Sukma, yang pasti akan sangat bahagia melihat kedatangan sang cucu.

"Ibu.. bu" pekik Marvin yang kini berjalan bahagia bersama sang gadis kecil memasuki rumahnya.

Panggilan itu membuat Sukma kini mendekat, seketika ia pun melebarkan mata kala melihat seorang gadis kecil berada dihadapannya saat ini.

"Inggit."

"Oma…" pekik Inggit yang kini berlari memeluk Sukma.

Lima tahun yang lalu, Marvin dan Sinta berpisah, Sinta yang meninggalkan rumah dan meninggalkan Inggit yang masih bayi, hingga membuat Inggit harus kesana kemari kala ingin bertemu Ibu dan Ayahnya.

Perpisahannya bukan karena hilangnya rasa cinta, namun karena ketidak cocokan antara Marvin dan Sinta saat itu, ditambah lagi Sukma yang memang tak begitu menyukai Sinta, lantaran ia merasa Sinta adalah wanita yang sombong dan tak dapat menjadi menantu yang baik.

Sementara Ginda yang mendengar riuhnya saat ini pun merasa bingung, ia tak mengerti apa yang telah terjadi, ada siapa kah dibalik suara anak kecil yang baru saja ia dengar itu?

"Inggit, Inggit siapa?" batin Ginda yang masih terdiam ditempat.

Karena merasa penasaran, dan ingin tahu, kini Ginda pun berjalan menuruni anak tangga, yang membuat pandangan Inggit kini tertuju pada Ginda yang berjalan meraba.

"Oma, tante itu siapa?" tanya Inggit menunjuk Ginda yang kini semakin mendekat.

Dengan cepat Sukma mengikuti arah tangan sang cucu menunjuk.

"Dia Mamamu, Nak," jawab Sukma yang membuat Ginda sedikit terkejut.

Jadi ternyata Marvin telah memiliki anak? Ginda hanya mengetahui jika status Marvin pernah menikah, namun ia tak mengetahui jika ia telah memiliki seorang anak. 

"Jadi Inggit ini anak Mas Marvin?"

Sementara Marvin yang mendengar ucapan Sukma pun melebarkan mata, dan dengan cepat ia menyangkal. 

"Tidak, wanita itu bukan Mamamu," sambar Marvin yang membuat langkah Ginda seketika Terhenti.

Senyumnya menghilang dan ekspresi wajahnya berubah, Seketika hatinya terluka, kala sang suami tidak mengizinkan sang anak menganggapnya mama.

Begitu pun Sukma yang juga terbelalak mendengar pernyataan Marvin. Ucapannya begitu kasar, tak seharusnya seorang suami berkata seperti itu pada istrinya.

Merasa akan terjadi perdebatan saat ini, Sukma lebih dulu meminta Inggit untuk meninggalkan tempat.

"Emm, Inggit. Inggit ke kamar dulu ya, Oma mau bicara sama Papa dan Mama sebentar."

"Oke Oma," dengan cepat Inggit pun berlari.

Setelah kepergian gadis kecil itu, kini Sukma pun memperhatikan wajah Marvin dengan tajam.

"Apa maksudmu, Vin? kenapa kamu tega bicara seperti itu? Ginda ini istrimu, dan itu artinya dia juga Mamanya Inggit," tanya Sukma pada Marvin, yang membuat Ginda tertunduk.

"Tidak, Bu. Dia bukan Mamanya Inggit, mamanya Inggit itu cuma Sinta, tidak ada yang lain."

"Cukup, Marvin! Ibu ngga mau denger nama itu lagi. Jangan sebut sebut nama itu dihadapan Ibu. Dan Ginda, dia adalah istrimu sekarang, Vin. Yang artinya dia juga Mamanya Inggit, Ibu sambung Inggit. Dan Ibu ngga mau kamu terus terusan menyakiti hatinya seperti ini, Vin."

"Sudah berapa kali aku katakan, Kalau bukan karena permintaan Ibu, aku tak akan pernah menikahi wanita buta ini,Bu. Dan satu lagi wanita buta ini bukan Mamanya Inggit, ingat itu," tegas Marvin yang kemudian berlalu.

Perdebadapan itu meninggalkan luka yang begitu perih dihati Ginda, ucapan nya bak sebuah pisau yang mengiris hati, ternyata luka tapi tak berdarah, itu rasanya lebih sakit.

"Ginda."

Tak menghiraukan panggilan sang mertua, Ginda yang kini meninggalkan tempat dengan mata memerah.

BERSAMBUNG...

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Rifatul Mahmuda
aku yakin, bentar lagi pas nyadar pasti si Marvin bakal bucin bangwt
goodnovel comment avatar
Abigail Briel
kutunggu bucinnya marvin
goodnovel comment avatar
Baby Yangfa
Marvin jahatt
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gadis Buta Pilihan Sang Tuan Duda   Happy Ending

    Hari demi hari berlalu, membawa perubahan yang luar biasa dalam kehidupan Ginda. Kini, dengan bantuan setia Marvin, Ginda mampu berjalan kembali meskipun masih perlu bantuan. Suasana bahagia pun terasa di antara keduanya. "Alhamdulillah, Mas, akhirnya aku bisa jalan lagi," ucap Ginda penuh kebahagiaan, senyumnya merekah di wajahnya yang berseri.Marvin tersenyum lembut, "Kamu hebat, kamu bisa melalui cobaan ini."Ginda menatap Marvin dengan penuh rasa syukur, "Ini semua 'kan juga berkat Mas, kalau ngga ada Mas Marvin mungkin aku ngga menjadi Ginda yang setegar ini. Terimakasih, ya, Mas, untuk semua kebaikan kamu, kamu yang udah menerima aku apa adanya, sampai aku bisa jalan lagi seperti sekarang."Marvin tersenyum hangat, "Ini tugasku, Nda. Sebagai suami, sudah seharusnya aku mendampingi kamu, dalam suka maupun duka."Ucapan Marvin membuat Ginda tersenyum bahagia, merasa bersyukur memiliki seorang suami yang selalu ada untuknya, dalam se

  • Gadis Buta Pilihan Sang Tuan Duda   Kedatangan Ginda

    Marvin memasuki hutan dengan hati penuh kekhawatiran, mencari jejak yang bisa mengantarkannya pada keberadaan istrinya, Ginda. Namun, semakin lama ia berada di dalam hutan yang lebat, semakin redup harapan yang ia sandarkan. Setiap langkah yang diambilnya terasa begitu berat, dipenuhi kegelapan dan ketakutan. "Ginda!" teriak Marvin dengan suara gemetar. Namun, tak ada jawaban yang terdengar kecuali desiran angin dan hiruk pikuk hutan yang sunyi. Ia meraba setiap sudut hutan, memanggil nama istrinya tanpa henti. Namun, waktu terus berlalu tanpa kehadiran Ginda yang dicarinya. Kesedihan merayapi hati Marvin, merangkulnya dalam kehampaan yang tak terperi. Pikirannya melayang jauh, membayangkan hal-hal mengerikan yang mungkin terjadi pada Ginda. Dan pada suatu titik, rasa putus asa itu mengubah energinya, membuatnya merasa tak berdaya, hampir tak sanggup melangkahkan kakinya lagi. Dengan langkah tertatih, Marvin berbalik ara

  • Gadis Buta Pilihan Sang Tuan Duda   Terbongkarnya Kejahatan Dinda

    Hari semakin hari Berlalu, Marvin yang semakin curiga pada Dinda karena terdapat keanehan dan kejanggalan pada wanita yang ia anggap istrinya itu. Hari ini Dinda yang duduk menyilangkan kaki di tepi kolam renang tangannya terus menggenggam ponsel sambil tertawa-tertiwi, melihat itu Marvin pun heran rasanya Ini bukan sikap Ginda, pasalnya sejak menjadi istri Ginda tak pernah berperilaku demikian. "Ginda, aku mau bicara sebentar," ucap Marvin yang membuat wanita itu dengan cepat menurunkan kakinya. "Kenapa sih, Mas? mau bicara apa? kalau ngga penting lebih baik ngga udah deh, aku lagi sibuk," jawab Dinda yang membuat Marvin melebarkan mata. Kini rasa curiga semakin memenuhi hatinya, Marvin mengira jika Ginda yang ada dihadapannya saat ini bukanlah Ginda istrinya. Tak menunggu lama, kini Marvin pun mendekat meraih tangan Dinda hingga membuatnya terkejut. "Apa-apaan sih kamu, Mas? kenapa kamu kasar sama aku?"

  • Gadis Buta Pilihan Sang Tuan Duda   Rencana Jahat Dinda Berhasil

    Niat Dinda untuk menggantikan posisi Honda telah berhasil, hatinya bahagia serta puas melihat keberhasilannya saat ini. Karena wajah dan penampilan yang sama persis, hingga Sukma yang tak sadar jika wanita yang ada dihadapannya saat ini bukanlah menantunya. Dinda merasa jantungnya berdegup kencang ketika Marvin tiba-tiba muncul di tengah-tengah kebersamaannya dengan Sukma. Dengan wajah serius, Marvin menyapa mereka, "Assalamu'alaikum.""Walaikumsalam," jawab Dinda dengan cemas, berusaha menjaga ketenangan meskipun hatinya berdebar-debar.Marvin, tanpa menyadari keberadaan sebenarnya, bertanya dengan heran, "Lagi pada bahas apa sih? Serius banget kayanya."Sukma, tanpa sadar memperburuk situasi, menjawab dengan semangat, "Ini loh, Vin, kita lagi bahas Dinda, masa tadi Dinda ninggalin istrimu sendirian, untung dia bisa pulang sendiri kalau ngga gimana coba?"Mendengar ucapan itu, Marvin pun terbelalak. Matanya terbuka lebar, mencari kebena

  • Gadis Buta Pilihan Sang Tuan Duda   Sandiwara Dinda

    Didalam ruang kamar Dinda. Ia yang kini terduduk dengan raut wajah serius. Setelah memasuki kamar dan mengunci pintunya kini Dinda terduduk memperhatikan pemandangan luar. "Aku harus mulai rencanaku secepatnya, sebelum Ginda bisa jalan lagi dan buat aku susah melakukan rencanaku," gumam Dinda lirih. "Maafkan aku, Ginda. Bukan maksud ingin menjadi saudara yang kejam, tapi takdir yang membuatku tega melakukan ini padamu," batin Dinda dengan pandangan tajam. Setelah memikirkan apa yang hendak ia rencanakan kini Dinda pun beranjak, keluar kamar dan menemui Ginda yang sedang berada di halaman belakang rumahnya. "Ginda," panggil Dinda yang membuat Ginda seketika menoleh. "Dinda, ada apa?""Bisa antar aku ke suatu tempat? aku mau ketemu temenku, tapi aku ngga tau tempat itu dimana alamatnya.""Temen?"Sejenak Ginda terdiam, hatinya sedikit merasa tak tenang ada sesuatu yang mengganjal dibalik ajakan saud

  • Gadis Buta Pilihan Sang Tuan Duda   Kehadiran Sri

    "Sesuai rencana," batin Dinda setelah memasuki rumah. Apa maksud ucapannya barusan? rencana apa yang bersarang diotaknya? bahkan ekspresi wajahnya pun menunjukan arti kepuasan. "Akhirnya aku bisa masuk rumah ini dengan begitu mudah," tambah batin Dinda tertawa. Ya, ternyata amnesia yang Dinda alami hanya sebagai sandiwara belaka, demi mewujudkan keinginan dan ambisinya untuk dapat masuk ditengah tengah rumah tangga Marvin Marcello. Benar benar jahat, wanita tak punya hati sudah ditolong malah ingin menikam. Saudara kandung macam apa Dinda ini? mengapa ia begitu tega? "Setelah ini aku akan merebut semuanya dari kamu, Ginda. Aku yang akan menjadi ratu dirumah ini," tambah Dinda tertawa dalam hati. Melihat ekspresi Dinda rasanya Sukma mulai curiga, lantaran ia yang tak menyukai Dinda sejak dulu, ditambah lagi Sukma mengetahui bagaimana perlakuan Dinda pada Ginda menantunya. "Apa yang sedang direncanakan wanita itu? a

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status