Kediaman Mahardika•"Sampai kapan aku harus menunggunya Tante? Ini sudah tujuh tahun aku menunggu kepastian dari Refandy." Yuri sangat kecewa, karna sampai saat ini dia tidak bisa memiliki Refandy."Sebentar lagi Refandy pasti akan menikahi mu, Nak.""Tidak Tante, tidak kali ini ... karna aku sudah lelah dan capek." Yuri merangkup kedua tangan nya pertanda bahwa dia menyerah."Jangan seperti ini sayang, kamu adalah menantu idaman saya da-.""Tidak Tante, maaf untuk kali ini aku harus pergi karna aku sangat lelah." Yuri melangkah pergi, walau di halangi oleh Nyonya Mahardika.Yuri sudah lelah menunggu, dia juga berhak bahagia untuk dirinya sendiri. Sekarang dia tidak berminat lagi menjadi anggota keluarga Mahardika, karna Yuri tau jika itu tidak'lah mudah."Yuri, Yuri jangan pergi sayang." teriak Nyonya Mahardika, melihat kepergian Yuri, namun tidak di gubris oleh Yuri.Nyonya Mahardika mengepalkan kedua tangan nya dengan marah, karna calon menantunya sudah menyerah untuk menakluk'kan
♡happy reading♡•''Kenapa kalian tidak pernah akur selama tujuh tahun? apakah masih ada dendam di antara kalian iyaa?" tanya bu Lurah, menatap tajam Kimmy dan Jenny.''Dari dulu saat Dian/Kimmy pindah jadi warga disini, dia yang selalu cari gara-gara sama saya Buu.'' Jenny menatap tajam Kimmy, lalu mendengus dengan kasar.''Dari dulu aku nggak pernah cari gara-gara sama kamu, itu semua salah faham! 'Kan kamu juga udah tau yang sebenarnya." Kimmy membalas pelototan Jenny.•Flashback 7 tahun yang lalu••Kimmy dan keluarganya telah sampai di kota Yogyakarta dengan selamat, Ayah Endang mencari rumah kontrakan untuk mereka tinggal dan berteduh sementara waktu.Ayah Endang pun menyuruh adik kandungnya untuk menjual ladang dan rumahnya, karna dia dan keluarga tidak akan kembali lagi ke Bandung bahkan pak Endang mengganti nama seluruh keluarganya agar tidak di temukan oleh siapapun.Ayah Endang berganti nama menjadi : Pak Munir.Ibu Ami / ibu sari.Kimmy / Dian.Rian / Rizki.Hari-hari yan
Kediaman Mahardika•Nyonya besar Mahardika menyuruh orang-orang kepercayaan nya untuk mencari keberadaan Kimmy dan keluarganya.Pria berbaju hitam bersama teman-teman nya, berdiri dan mengangguk secara bersamaan setelah mendapat perintah. ''Saya paham Nyonya, namun saya harus tau dari mana menantu mu berasal?"''Hei!! jaga mulut mu!" sentak Nyonya Mahardika, "Sampai kapan pun, dia bukan menantu kuaJangan banyak bicara dan temukan dia secepatnya." Ujar Nyonya Mahardika, yang masih enggan mengakui Kimmy menjadi menantunya.''Baiklah Nyonya, kamu permisi.'' Pria itu pergi dari hadapan Nyonya Mahardika, begitu pun teman-teman nya.Pelayan setia Nyonya Mahardika menghampiri majikan nya. ''Nyonya, saya tidak mengerti mengapa anda mencarinya sekarang? apa andaa--."''Aku tidak mau melihat anakku satu satunya mati secara perlahan Laa." Dessah Nyonya Mahardika dengan lemas tak berdaya, "Aku sudah tidak berdaya melihat anakku selalu terkapar lemah.""Seandainya dulu orang-orang itu berhasil men
Kimmy sudah sampai di alamat tujuan, lalu Kimmy memarkir'kan motornya dan bergeas menurunkan dus dari motornya, ''Nak." Panggil Kimmy.''Iya, Bunda?"''Kenan tunggu disini saja yaa, Bunda mau menganterin barang ini kedalam." Ujar Kimmy menunjuk ke arah belakang."Oke, Bun."''Ingat! Jangan kemana mana ya ...''Kenan mengangguk patuh, Kimmy pun pergi kedalam mengantar'kan pesanan. Sepeninggalan Kimmy ... Kenan berlari memainkan tongkat besboll kesukaan nya.Sedangkan dari arah Refandy, yang baru saja meninggal'kan gadis yang masih diam membisu karna hinaan nya.bIa melihat anak kecil, laki-laki yang sedang bermain dengan sangat riang dan ceria. Melihat anak kecil itu ... Refandy tersenyum dan terus memperhatikan anak kecil itu tanpa berkedip. Dalam hati kecil Refandy, jika Kimmy dan anaknya masih ada disisi nya ... mungkin anaknya sudah sebesar itu.''Kenan.'' panggil Kimmy.''Sto arrivando mamma.(Aku datang Bunda)" Jawab Kenan yang langsung berlari.Refandy mendengar suara yang sangat
Hutan•Ayah Endang dan Refandy turun dari motornya, yang mana membuat Refandy bingung dan mengerutkan keningnya. Padahal dalam hati, ia ingin sekali melepas rindu dengan istrinya yang sudah lama tidak bertemu. Namun ia juga tidak bisa menolak ajakan mertuanya. ''Ayah mertua, mengapa kita pergi ke Hutan?"''Ayo ikut saja, kau pasti akan tau yang sebenarnya."Mereka berdua berjalan kedalam hutan, setelah cukup lama berjalan ... Ayah Endang berhenti di depan semak-semak dan menyingkirkan semak itu, lalu membuka pintu untuk masuk kedalam ruang bawah tanah.Refandy tidak banyak bicara, ia hanya ikut turun dan melihat ruangan ini sangat pengap dan minim pencahayaan. Ayah Endang menyalakan obor satu persatu agar ruangan yang gelap ini bisa terlihat. Setelah Ayah Endang menyalakan semua obor, Refandy dapat melihat ruangan yang sempit dan begitu terkejut saat netra matanya melihat ada orang yang sedang di ikat dengan rantai.''Ayah.''Ayah Endang dengan santai berjalan ke arah orang yang sed
♡Hqppy reading ♡•Nyonya Mahardika menatap Kimmy yang ada di depannya, menatap nya dengan kebencian yang ada di dalam hatinya.''Puas kamu sudah menghancurkan keluargaku, dasar wanita ibl--."Plaakk!!Kimmy menampar pipi Nyonya Mahardika dengan sangat kencang, hingga Nyonya Mahardika melotot tak percaya dan memegang pipinya yang terasa panas.''Kau menamparku?"''Tidak, bukan aku yang menamparmu. Tapi seorang istri dari anakmu yang kau coba untuk memisahkan kami kembali."Plaak!!"Itu tamparan untuk seorang anak, yang harus besar tanpa seorang ayah."Plaak!!"Tamparan itu untuk sikap mu yang semena mena terhadapku selama ini, tamparan itu pantas kamu dapatkan bahkan sepertinya masih kurang." Cetus Kimmy.Entah keberanian dari mana hingga kimmy, berani melawan mertuanya yang kejam itu ... atau mungkin Kimmy belajar dari pengalaman bahwa sabar pun tidak akan cukup untuk menyadarkan seseorang.''Kau!!""Nyonya, aku peringatan kepadamu untuk tidak ikut campur dalam rumah tanggaku! belaja
••Pelayan setia Nyonya Mahardika berlari di lorong rumah sakit, ia mendapat'kan telpon bahwa sang majikan mengalami kecelakaan.''Dok, bagaimana keadaan majikan saya.'' tanya sang pelayan saat dokter keluar dari ruang pemeriksaan.''Pasien mengalami cedera pada kepala yang cukup parah, tapi ... kita akan memeriksanya lagi dan memastikan saat pasien sudah sadar..'' tutur Dokter.Pelayan pun mengaguk, lalu menghubungi Tuan muda Refandy, namun beberapa kali dia menelpon anak majikan nya ini tidak kunjung menjawab telpon darinya.''Tuan muda, tolong aktifakn telpon nyaa."Sedangkan yang di cari ... tengah asik memadu kasih bersulam rindu dengan sang istri, kedua nya berada di kamar dengan hawa yang begitu panas dan menegang'kan.Refandy yang sudah terpancing, ia tidak ingin melepaskan pergulatan bibirnya hingga kecupan itu saling menuntut berdecak hangat penuh damba. Seolah mereka tengah meneguk air tak kasat mata yang menyejuk'kan raga mereka yang sedang terbakar gairah.Kedua nya sali
Beberapa hari kemudian•Refandy dan Kimmy beserta sang anak Kenan, akan pulang ke Jakarta dan akan menetap tinggal di Mansion untuk mengurus dan menemani Nyonya Mahardika yang lumpuh.Kimmy tidak keberatan karna ia sudah tidak memiliki ancaman lagi, karna orang yang selalu menindasnya sudah tidak berdaya di kursi roda.Sebenarnya kecelakaan yang dia alami tidaklah parah, namun karna benturan di kepala yang sangat keras membuat seluruh sel syaraf nya mati yang mengakibatkan nyonya Mahardika lumpuh total.Sedangkan untuk Orangtua Kimmy, mereka akan menetap di Yogyakarta karna anak bungsu mereka sedang berkuliah semester akhir. Yang mana membuat ayah Endang tidak bisa meninggalkan nya.''Ayah, dimana Kenan?" tanya Kimmy kepada Ayah nya.''Dia sepertinya menemui Azkha sahabatnya.'' jawab Ayah Endang.Kimmy memandang Ayahnya, yang tengah memasukkan barang untuk ia bawa, ia tau jika sang Ayah tengah bersedih karna ia akan pergi jauh dari sisinya. "Ayah.""Ada apa, Nak?" tanya sang Ayah tanpa