Share

Belahan Sempit Tanpa Bulu

"Mmm ... yummy!" Emmy bergoyang lidah menikmati kelezatan daging steak Rib Eye lembut yang gurih di mulutnya.

William pun sedang makan bersama gadis itu, tetapi dia lebih tertarik untuk memandangi wajah kekasihnya dibanding fokus ke makanan di piring. "Crackers ini restoran yang lumayan terkenal di Berlin lho. Bersulang, Emmy!" ujarnya.

Mereka mengangkat cawan bertangkai tinggi berisi sparkling wine bergelembung-gelembung udara kecil dan mendentingkan kedua permukaan kaca itu hingga berbunyi pelan. Emmy meminum wine mahal itu lalu tersenyum. "Semuanya enak, Kak. Terima kasih sudah ditraktir makan malam!" pujinya.

"Aku nggak pernah deh membiarkan cewek buat membayar bill kalau kuajak kencan," sahut William sambil memotong daging steak Tenderloinnya dengan pisau dan garpu.

"Tapi aku pernah traktir Kakak Sayang kopi dan donat di bandara waktu pertama kita ketemu dulu," balas Emmy terkikik karena teringat pertemuan tak disengaja dengan sugar daddynya itu.

William pun tertawa pelan. "Iya,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status