Share

Menangis Histeris

"Nona bisa keluar sekarang," ujar Pak Polisi mengetuk kaca mobil.

"Nona? Mau keluar sendiri atau mau kami paksa?" ujar polisi lain.

Indira terlihat ragu-ragu. Ia menggigit bibirnya sambil meremas jemarinya. Meskipun demikian, ia tetap membuka pintu mobil dan keluar. Namun sebelum keluar, ia membuka laci mobil sebelah kiri. Ia mengambil benda runcing berukuran kecil dan menyembunyikannya di balik gaun dengan rok mengembang.

"Mari ikut kami," ajak Pak Polisi agar Indira masuk ke dalam mobilnya.

Ketika dua polisi berbalik, wanita itu bergegas berlari ke arah Prita dan Firas berada.

"Kalo aku ngga bisa milikin kamu, maka dia juga ngga boleh," teriak Indira berlari ke arah Firas dan menusuk perutnya.

Firas menoleh bersamaan juga dengan Prita. Mereka berdua tidak tahu apa yang akan Indira lakukan. Setelah mendekat barulah Firas mengetahuinya. Karena kini perutnya sudah berlumuran cairan merah.

Srekkk!

"Aaa... " teriak Firas terkejut

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status