Share

Bisakah Aku Mempercayainya?

Pagi hari yang cerah, Kamea menyiapkan segala perlengkapan untuk suaminya bekerja. Mulai dari menyiapkan kemeja dan dasi, tas kerja dan juga sepatu serta kaus kaki. Walau Alif bisa melakukan semuanya sendiri, tapi Kamea ingin melakukannya agar mirip seperti para istri yang selalu diceritakan dalam tokoh sebuah novel yang sering ia baca.

"Hari ini gak ke kampus?" tanya Alif sambil mengenakan kemejanya. Dia melihat pantulan tubuh Kamea dari cermin di hadapannya.

"Enggak," jawabnya singkat. Kamea sedang mengeringkan rambutnya yang basah dengan kain handuk.

"Kepala kamu masih sakit? Kalau masih, kita periksa ke dokter," ujar Alif. Dia berjalan mendekati Kamea dan mendekap tubuh gadis itu dari belakang.

Dia membenamkan wajahnya pada ceruk leher Kamea menghirup aroma wangi sampo yang gadis itu pakai. Sangat menyegarkan indera penciumannya.

"Udah mendingan kok," jawabnya.

 <

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status