Beranda / Romansa / Gadis Pengganti / Gadis Kecil Menyebalkan

Share

Gadis Kecil Menyebalkan

Penulis: Rose Dreamers
last update Terakhir Diperbarui: 2021-03-11 16:02:55

Entah dilihat dari segi apanya hingga kedua orangtuanya itu sangat menyukai gadis kecil itu. Bahkan mereka tak henti membicarakan hal-hal baik tentang Kamea di depannya hingga ia merasa muak. Sesuai permintaan kedua orangtuanya, Alif pulang lebih cepat dari kantor karena gadis yang akan dijodohkan dengannya sedang dalam perjalanan menuju ke rumahnya. Tak ada pilihan lain selain menuruti semua keinginan papanya itu dari pada membangkang akan berakibat buruk bagi perusahaan yang baru setahun ini ia bangun.

“Pa, lihat siapa yang datang?”

Alif yang sedang berbicara dengan papanya itu sontak ikut menolehkan wajahnya ke arah wanita paruh baya yang sedang berjalan dengan menggandeng seorang gadis belia. Pendar iris mata cokelatnya tajam menatap wajah gadis belia itu yang belum ia ketahui namanya.

“Tunggu. Apa jangan-jangan gadis kecil itu yang akan dijodohkan denganku?” gumamnya pelan.

Alif kembali memerhatikan gadis belia yang saat ini sedang bercengkrama dengan kedua orangtuanya. “Masa iya aku akan menikahi gadis kecil sepertinya? Oh, yang benar saja Mama dan Papa ini,” guerutu Alif dalam hati.

Alif melihat gadis belia itu tersenyum padanya. Namun Dia enggan membalas senyum itu. Dia tidak ingin berpura-pura baik dengan orang asing. Apa lagi dengan gadis belia itu yang terlihat, entah … menyebalkan baginya.

Belum apa-apa saja, dia sudah berfikir bahwa belia itu akan sangat merepotkannya. Dan Alif tidak suka direpotkan siapapun.

“Alif, ini Kamea yang mama ceritain kemarin. Dan Kamea … ini Alif.”

Lagi-lagi Alif melihat gadis yang baru saja ia ketahui namanya “Kamea” itu tersenyum ramah kepadanya. Namun Alif berpura-pura tak melihatnya. Memang tak ada yang salah dengan senyum itu, tetapi tetap saja Alif tak suka.

“Hallo … mmp-“ gadis itu menggaruk pelipisnya yang tidak gatal. Dia terlihat kebingungan. “Aku manggilnya apa, ya? Om, kakak, Mas, atau … apa?” tanyanya polos.

“Panggil om juga gakpapa. Terserah kamu enaknya manggil Alif apa,” sahut papanya ambil tertawa dan menatap ke arahnya dengan pendar mengejek.

Lelaki beralis tebal itu membulatkan matanya. Dia tak suka dengan becandaan papanya. Alif merasa belum setua itu hingga harus dipanggil “Om”. Dan gadis itu, dengan tanpa rasa bersalah menuruti perkataan papanya yang sedang becanda.

Gadis itu turut tertawa pelan. “Hallo, Om Alif. Aku Kamea Jovita Tasanee, senang bisa kenalan dan ketemu om yang ganteng ini,” ujarnya tanpa merasa berdosa.

“Oh Tuhan … gadis ini benar-benar menyebalkan!” gerutu Alif sambil mengeraskan rahangnya.

Apa yang akan dipikirkan orang-orang jika mereka tahu dia akan menikahi seorang gadis kecil. Mereka akan menganggapnya seperti pedofil yang menyukai anak kecil. Oh tidak!

Masih ada waktu. Alif akan memikirkan cara lain agar tidak melanjutkan perjodohan ini tetapi perusahaannya tetap dalam kondisi aman. Dia akan mencoba membujuk papanya, berharap lelaki paruh baya itu mau mendengarkan permohonan putranya sendiri.

“Ma, Pa. Alif cape, mau istirahat,” ucapnya setelah cukup lama hanya diam saja sambil memerhatikan Kamea yang sedang bercengkrama bersama orangtuanya.

“Eh, sekalian kamu antarkan Kamea ke kamar yang ada di sebelah kamarmu,” ucap mama Anita.

“Hah?”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Gadis Pengganti   Ending

    "Mi, selamat, ya. Aku turut bahagia atas pernikahan kamu, semoga kalian bahagia." Abimanyu bersalaman dengan Kamea. Pemuda itu menatap lamat wajah gadis yang pernah dicintainya. Senyumnya masih sama, terlihat manis seperti senyum yang nampak saat pertama kali mereka bertemu. "Makasih, Bi. Semoga kamu juga cepat menyusul, ya." Abimanyu tersenyum kecut mendengar kalimat yang diucapkan oleh Kamea. Lantas kemudian pemuda itu menghela napas panjang. "Doakan saja, semoga bisa secepatnya," sahutnya lirih. "Hei, dilarang berlama-lama menatap istriku seperti itu!" Abimanyu langsung menoleh ke arah laki-laki yang ada di samping Kamea. Seperti biasanya suami dari sahabatnya itu akan selalu memasang wajah waspada setiap kali ia dekat dengan istrinya. "Ya, ya, ya! Aku tahu dan aku tidak akan merebutnya," sahut Abimanyu sambil tersenyum miring. Kemudian dia mel

  • Gadis Pengganti   Resepsi Pernikahan

    Malam ini suasana di kediaman Pradana terlihat sangat ramai. Rumah megah dan mewah itu didekor dengan sedemikian rupa sehingga terlihat gemerlap indah. Tamu-tamu penting mulai berdatangan satu persatu untuk menemui tuan rumah.Di dalam sebuah ruangan berukuran cukup luas seorang gadis sudah siap dengan gaun cantik berwarna putih tulang. Paras cantik itu semakin terlihat anggun dengan mengenakan sedikit polesan make up dari perias handal yang disewa oleh keluarga Pradama secara khusus.Gadis itu berbalik melihat ke arah pintu ketika tiba-iba seseorang membukanya dari luar. Kedua sudut bibir tipis itu tertarik ke atas membentuk senyum yang sangat manis menyapa sosok laki-laki yang sangat dicintainya sejak lama."Sayang, kenapa masih di sini? Ayok kita ke bawah. Para tamu sudah menunggu," ujar Alif kepada sang istri tercinta.Dia berjalan mendekati gadisnya dengan pandangan yang terpusat pada wajah sang

  • Gadis Pengganti   Berniat Untuk Pergi

    "Alif, kenapa kamu ada di sini? Kamea sama siapa?" Mama Anita yang baru saja tiba di rumah sakit tak sengaja berpapasan dengan putranya yang juga baru saja kembali dari luar sehabis membelikan makanan untuk Kamea. "Ma, aku habis membelikan makanan untuk Sanee. Tadi dia bersama Fely," sahut Alif sambil mengangkat kantung kresek di tangannya. Kedua bola mata Mama Anita membulat. Tak percaya dengan yang baru saja ia dengar. Putranya dengan mudah meninggalkan menantu kesayangannya berdua dengan Felysia, wanita yang sudah menyebabkan Kamea seperti sekarang ini. "Apa?! Kenapa kamu membiarkan wanita itu bersama menantuku? Gimana kalau dia menyakiti Kamea?" Mama Anita menggerutu geram atas kecerobohan putranya. Biar bagaimanapun Felysia adalah wanita yang sedang terobsesi cinta putra semata wayangnya yang saat ini sudah menikah dengan Kamea. Bila ia bisa nekad memaksa Alif untu

  • Gadis Pengganti   Cinta Tak Harus Memiliki

    Alif pergi ke luar untuk membelikan makanan untuk Kamea. Sebenarnya dia enggan pergi meninggalkan istrinya itu sendirian ditemani oleh Felysia. Tetapi belia itu memaksa, Alif terpaksa tetap pergi. Namun sebelum itu, ia terlebih dulu memperingatkan kepada Felysia untuk tidak berbuat macam-macam kepada istrinya.Suasana di dalam ruangan menjadi hening untuk beberapa saat setelah Alif pergi. Dua wanita berbeda usia itu terdiam mengumpulkan kata-kata yang hendak mereka bicarakan. Felysia berjalan mendekat dan duduk di kursi yang ada di samping ranjang Kamea."Gimana kedaaan kamu sekarang?" Setelah beberapa saat terdiam, Felysia membuka percakapan dengan menanyakan kabar Kamea."Sudah lebih baik," sahut Kamea singkat.Setelah itu suasana kembali menjadi hening untuk beberapa detik hingga Felysia kembali membuka percakapan untuk mengurai rasa canggung yang sedang melingkupi ruangan."U

  • Gadis Pengganti   Jangan Marah

    "Kamu gak ada yang mau ditanyakan sama, Mas?"Belia itu tak langsung menjawab. Dia memikirkan pertanyaan apa yang harus ia tanyakan kepada suaminya itu. Beberapa detik kemudian, Kamea menggelengkan pelan kepalanya sehingga menimbulkan gesekan di dada bidang Alif.Kedua sudut bibir tebal itu tertarik ke atas mengulas sebuah senyum. Lalu laki-laki berkulit putih itu mendesahkan napas di udara. Lembut tangan kekarnya mengusap kepala sang istri. Bersyukur dia tidak jadi kehilangan gadisnya.Entah, mungkin saja ia akan menjadi gila andai gadisnya itu pergi meninggalkannya. Memikirkan semua itu, Alif mengeratkan dekapannya. Dia benar-benar takut kehilangan Kamea. Beberapa saat kemudian, Alif merenggangkan tubuhnya dari tubuh Kamea."Kalau begitu, Mas yang ingin bertanya sama kamu. Boleh?"Kamea menatap dalam manik mata suaminya. Kedua alisnya saling bertautan hingga membentuk garis hal

  • Gadis Pengganti   Penjelasan

    Seorang laki-laki berparas tampan mengintip dari kaca pintu. Melihat sang istri tertawa lepas barsama sahabatnya. Manis, cantik dan ... menggemaskan.Dia menghela napas panjang. Kemudian, tawa itu seolah menular padanya. Kedua sudut bibir laki-laki itu tertarik ke atas membentuk senyum."Kau, mau sampai kapan berdiri di sini?"Alif terlonjak kaget mendapati Doni sudah ada di hadapannya. Entah sejak kapan sahabatnya itu sudah ada di sana. Seingatnya, baru saja laki-laki berkaca mata itu masih tertawa ria di dalam bersama Kamea."Temui istrimu dan selesaikan semuanya sekarang. Kamu benar-benar tidak ingin kehilangannya, bukan?" ujar Doni lagi.Kedua bola mata berlensa cokelat itu membulat. Tentu saja dia tidak ingin kehilangan gadisnya.Alif menghela napas panjang dan menghembusiannya secara perlahan. Iris matanya menoleh ke arah gadis yang saat ini sedang bersandar di tempat tidur sambil memainkan ponselnya.Kemudi

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status