Share

03. Kinan berada di apartement Arsen

Ting ... Suara pintu lift terbuka dan Arsen langsung menarik tangan Kinan, dan berjalan menuju ke apartementnya tersebut. Sesampainya di depan pintu tersebut Arsen menekan tombol dan dalam hitungan detik pintu tersebut sudah terbuka.

Mereka masuk ke dalam apartement dan Arsen mulai memberikan tugas pada Kinan. Apa saja yang harus dia kerjakan selama Kinan tinggal bersama dengannya. Dia meminta Kinan masak makanan untuk dirinya.

“Apa kamu bisa masak?” Tanya Arsen.

“Bisa Tuan,” jawab Kinan.

“Baiklah untuk saat ini kamu sudah bisa membersihkan ruangan ini dan selesai membersihkan ruangan tolong kamu buatkan makanan untuk Saya. Karena, perut Saya sudah lapar,” ucapnya pada Kinan.

“Baik Tuan,” jawab Kinan.

Kinan mengambil sapu dan lap untuk di gunakan menyapu dan membersihkan meja dan yang lainnya. Selesai membersihkan rumah ia langsung menuju ke dapur untuk memasak.

Selesai memasak, dia langsung menghidangkan makanan tersebut di atas meja makan. Arsen yang tengah sibuk dengan laptopnya tidak bisa fokus karena, mencium aroma masakan yang tercium begitu harum dan membuat perut ingin segera di isi.Dia langsung menutup laptop dan berjalan menuju ke ruang makan yang dimana sudah tersaji berbagai macam lauk di atas meja. Arsen langsung duduk dan tidak lama Kinan datang dari arah dapur membawa nasi untuk dia sajikan di atas meja.

“Ini semua kamu yang masak?” Tanya Arsen.

“Iya Tuan,” jawabnya.

“Oke, kalau begitu Saya akan mencobanya terlebih dahulu. Apakah masakan kamu enak atau tidak.” ejek Arsen pada Kinan.

Kinan terdiam dan tertunduk dia takut jika, nanti masakan yang dia sajikan tidak sama dengan lidah Arsen. Kinan hanya berdoa semoga masakan yang dia sajikan pas di mulut Arsen.

Arsen yang melihat raut wajah Kinan yang terlihat cemas tercetak jelas. Dia tersenyum melihat tingkah Kinan yang sangat menggemaskan menurut yang dia lihat. Arsen langsung menyuapkan daging steak yang ada di hadapannya. Ternyata sungguh sangat enak dan dagingnya pun sangat empuk. Kinan pintar memanjakan lidah pecinta kuliner seperti Arsen.

“Hm, ternyata kamu pintar masak juga ya. Tidak salah Saya mempekerjakan kamu disini,” ucapnya pada Kinan.

“Kamu tenang saja saya akan tetap memberikan kamu gaji selama kamu tinggal di apartement saya. Bahkan, gajimu disini akan lebih besar dari gaji yang kamu terima dari toko bunga tersebut,” ujarnya pada Kinan.

“Tapi Tuan-,” ucapan Kinan terhenti.

“Tapi apa? Katakan saja.” kata Arsen pada Kinan.

“Tapi kan, saya harus membayar utang saya pada Tuan. Karena, keteledoran saya mobil Tuan lecet terkena stang sepeda saya.” Tantri menjelaskan pada Arsen tentang ganti rugi yang harus dia bayar.

“Untuk masalah ganti rugi kamu tenang saja saya tidak akan menagih lagi. Asalkan kamu bisa memanjakan perut saya dan kamu bisa menenangkan hati saya,” ucapnya pada Kinan. Dia melanjutkan kembali makan.

“Menenangkan hati Tuan?” Tanya Kinan yang bingung dengan ucapan yang Arsen lontarkan.

“Iya kamu harus menenangkan hati saya. Satu lagi biasanya saya sebelum tidur harus di pijat dulu. Jadi nanti sebelum saya tidur kamu harus memijat saya terlebih dahulu,” ujarnya pada Kinan.

“Memijat? Apa saya tidak salah dengar Tuan,” ucap Kinan.

“Tidak! Kamu tidak salah dengar,” ucapnya.

“Tapi Tuan,” ucapan Kinan terhenti. 

“Tapi apa? Perasaan dari tadi kamu banyak sekali menolak permintaan saya? Apa kamu mau kalau saya menambahkan lagi ganti rugi tersebut!” ancam Arsen pada Kinan.

“Tidak Tuan. Baiklah saya akan menuruti kemauan Tuan asalkan hutang ganti ruginya bisa di hilangkan,” ucap Kinan yang memohon.

Arsen melanjutkan makan malamnya tersebut. Setelah itu dia menuju ke kamar mandi dan membersihkan diri. Selesai membersihkan piring kotor Kinan langsung masuk ke dalam kamarnya yang bersampingan dengan kamar Arsen. Dia ingin mandi karena,badannya sudah terasa lengket. Namun, dia tidak membawa pakaian ganti. Kinan membuka lemari pakaian yang ada di kamarnya. Namun, yang ada hanya kemeja dan kaos besar. Terpaksa Kinan memakai pakaian yang ada di dalam lemari tersebut.

“Ah ini semua gara-gara si Tuan kulkas itu yang membuat Saya jadi seperti ini,” gerutu Kinan. 

Dia langsung masuk ke dalam kamar mandi, yang ada di dalam kamar tersebut. Namun, dia lupa untuk mengunci pintu kamarnya.

Arsen yang sudah selesai mandi langsung mencari Kinan. Badannya terasa pegal semua dia ingin, Kinan memijat badannya agar segar kembali. Dia mengedarkan mata ke semua ruangan namun, dia tidak melihat Kinan.

“Apa dia ada di kamar?” Gumam Arsen dalam hati.

Arsen langsung mengetuk pintu kamar Namun,tidak ada jawaban dari dalam. Arsen pun memutar knop pintu dan ternyata pintu tidak terkunci. Dia masuk ke dalam kamar dan duduk di atas tempat tidur Kinan dengan penerangan lampu kamar yang redup. Arsen duduk dengan santainya menunggu Kinan keluar dari kamar mandi.

Kinan yang tengah asik mandi, dia tidak menyadari jika Arsen saat ini sudah berada di dalam kamarnya. Selesai mandi dia melilitkan handuk di badan mungilnya. Dia keluar dari kamar mandi hanya dengan mengenakan handuk yang terlilit di badannya.

Arsen yang melihat pemandangan di depannya hanya bisa meneguk salivanya dia menahan hasrat yang ada di dalam dirinya.

Tanpa rasa canggung Kinan membuka handuk yang terlilit di badannya dan terlihat jelas tubuh putih Kinan di hadapan Arsen dan langsung saja kejantanan Arsen pun mulai on. Pikiran Arsen sudah traveling kemana-mana. Dia bangkit dari duduknya dan langsung memeluk Kinan dari belakang. 

Kinan pun berteriak” Aw … lepaskan!” Teriaknya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status