Share

Empat Mata

“Obrolan kita nggak lagi rahasia sekarang.” Mama menunjuk pintu, ada bayangan di celah bawah pintu. “Buka pintunya sana!”

Aku menuruti keinginan Mama untuk membuka pintu. Perlahan-lahan aku tarik pintu agar terbuka. Kemudian, terpampanglah tubuh pria yang sedang berdiri membelakangi pintu.

Aku langsung menyeka air mata yang masih membekas. Lalu, aku buka pintu lebar-lebar dan mundur beberapa langkah.

“Bayu?” Mama memanggilnya.

Mas Bayu membalikkan badannya. Dia juga mengusap wajah dengan lengannya. Kemudian, dia menatapku lekat.

Basah, bulu matanya basah. Aku bisa melihat jelas bulu mata dan alisnya yang basah. Apa Mas Bayu juga menangis? Apa dia mendengar semua ceritaku tadi?

“Menguping itu nggak baik. Apa yang kamu lakukan di sana?” kata Mama.

Mas Bayu tidak mengalihkan pandangannya dariku. Masih sama, dia menatapku seolah kami sudah lama tidak berjumpa.

“Kamu udah pulang?” tanyaku dengan nada suara yang serak. “Kenap

vhiiilut

Halo semuanya, author mengucapkan selamat hari raya idul fitri 1432 H. Maafkan semua kesalahan author ya. Anyway, sebagai thr aku kasih 2 part hari ini. Selamat menikmati bagian-bagian akhir dari cerita ini

| 1
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status