Share

Kepahitan lagi

Sial, aku tidak suka dengan topik pembahasan yang Mas Bayu berikan. Dia mulai menanyakan terkait kehamilan. Apa yang bisa kujawab selain mengelak? Mengatakan kalau sekarang memang sudah hamil? Tidak mungkin, itu tidak akan mungkin terjadi dalam waktu dekat.

Biar saja dia tidak tahu kebenaran tentangku. Memang itu yang aku harapkan untuk terjadi.

Semalam, Mas Bayu benar-benar memancing kemarahanku. Kalau saja aku tidak bisa menahan diri, mungkin semua yang aku tahu sudah terucap. Beruntungnya lagi, Kiki datang di waktu yang tepat.

“Jangan bengong!”

Aku terkesiap ketika Danu muncul dan menepuk pundakku. “Ngagetin aja, sih, Nu!”

Dia menertawakanku. “Udah makan siang? Jangan terlalu capek, kamu itu lagi mengandung anak si Bayu, Cit.”

Beruntungnya aku memiliki teman yang begitu peduli. Kalau teman kerja tidak peduli, bisa-bisa aku tua mendadak. Sudah pusing dengan urusan rumah tangga yang semakin rumit, pusing

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status