Home / Romansa / Gairah Cinta Berselimut Takdir / Bab 5 Kontrak Membagongkan

Share

Bab 5 Kontrak Membagongkan

Author: Lullaby
last update Last Updated: 2021-06-22 10:47:45

Emma tengah menunggu kedatangan Bella di lobi kantor MBE Entertainment ditemani dengan segelas cappucino dan dua slice roti sandwich. Sudah hampir enam puluh menit, tetapi sahabatnya itu tak kunjung menampakkan batang hidungnya.

Emma kemudian berniat untuk mengambil gawai di dalam saku celana agar bisa kembali menghubungi Bella. Namun belum sempat jemari lentiknya mengusap layar benda pipih itu, sosok yang ia tunggu-tunggu sudah berdiri di ambang pintu.

Melambaikan sebelah tangan ke atas, Emma segera memanggil Bella dengan suara sedikit meninggi. Bella yang sedang mengedarkan pandangan pun akhirnya menemukan Emma dan segera berjalan mendekat ke arah gadis imut dengan potongan rambut pendek sebahu itu.

"Duduklah!" pinta Emma seraya menepuk sebelah telapak tangan pada permukaan sofa.

"Mengapa kau masih di sini, Emma? Apakah rapatnya belum dimulai?" tanya Bella sambil mendudukkan bokong di sebelah Emma.

"Belum, manager kita masih membicarakan sesuatu dengan Pak Direktur film ‘My Boss My Love’. Entah apa yang sedang mereka bicarakan, tetapi mungkin sebentar lagi kita akan dipanggil," papar Emma.

Bella mengangguk pelan seraya merapikan rambutnya yang sedikit berantakan. Namun tiba-tiba terasa sesuatu yang menempel di depan bibirnya. Itu adalah satu slice sandwich.

"Makanlah dulu! Aku tahu kau pasti belum makan apa pun karena terburu-buru datang ke sini bukan?" ujar Emma dengan sebelah tangan yang masih terulur, menempelkan sandwich di permukaan bibir Bella.

Bella tersenyum tipis kemudian menggigit sandwich yang masih dipegang oleh Emma, "Kau memang yang terbaik, Emma. Aku sangat menyayangimu. Apa kau adalah jelmaan dari Ibu Peri?" kata Bella dengan mengedipkan sebelah mata seraya mengunyah sandwich.

"Hentikan omong kosongmu dan pegang sendiri sandwich-mu! Apa kau masih ingin disuapi seperti bayi?" desis Emma dengan wajah datar seraya memberikan sandwich di tangan Bella.

"Jika disuapi oleh Ibu Peri sepertimu tentu aku akan merasa diberkati, Emma." Bella masih tetap menggoda Emma sambil bergelayut manja di lengan sahabatnya itu. Sementara Emma hanya menanggapi dengan menggelengkan kepala. Namun sudut bibir Emma diam-diam terangkat dan mengulas senyuman kala melihat tingkah Bella. Ya, hubungan persahabatan di antara kedua gadis itu memang begitu dekat.

Beberapa menit kemudian, manager dari agensi yang menaungi Bella dan Emma keluar dari ruang direktur film dan berjalan menuju ke loby. Manager itu bernama Pablo—seorang lelaki dengan dandanan borjuis, rambut klimis, serta memiliki sikap yang gemulai. Pablo memamerkan senyuman cerah pada dua gadis yang kini sedang memakan sandwich. Wajahnya benar-benar sumringah.

"Heyhooo! Kalian tahu apa yang baru saja terjadi?" ucapnya dengan seraut wajah riang dan heboh.

"Tidak!" jawab Bella dan Emma serempak.

Mengibaskan rambut klimisnya, Pablo memasang senyuman satu juta dolar, "Kalian berdua sangat beruntung telah menandatangani kontrak film ini. Bayaran yang akan kalian terima tiba-tiba naik menjadi 60%. Bukankah itu sungguh menakjubkan?" celetuk Pablo dengan menggebu.

"Apa kau sedang bercanda? Bagaimana tiba-tiba bisa terjadi?" tanya Emma tidak percaya sambil menautkan kedua alisnya.

"Itulah yang dinamakan rezeki, Babe. Kita akan mendapatkan keuntungan besar. Oh Tuhan, akhirnya kau mengirimkan dua Dewi untuk menolong agensiku yang hampir bangkrut. Terima kasih banyak, Tuhan." Pablo berbicara sendiri dengan menangkupkan kedua tangannya seolah sedang berdoa dan bersyukur pada Tuhan.

"Sekarang kalian berdua harus segera masuk ke dalam ruang rapat untuk membahas naskah. Mereka semua sudah berkumpul. Cepat dan jangan malas!" ujar Pablo yang kemudian menarik tangan Bella dan Emma secara tiba-tiba.

Setelah sampai di ruang rapat, Bella dan Emma duduk berkumpul bersama pemain yang lainnya di sofa panjang yang melingkar. Semuanya telah berkumpul dan menunggu. Namun tentu tidak dengan satu orang. Yaitu, Glenn Lucas.

Lelaki itu memang biasa seenaknya dan bisa melakukan apa pun yang ia inginkan. Ia tidak ikut bergabung bersama para pemain film lainnya dan justru sedang duduk santai di ruangan privasi yang telah disediakan untuknya.

Pasalnya, tanpa bermain peran sebagai aktor sekali pun, Glenn mampu membeli bahkan menghancurkan sebuah agensi dengan begitu mudah bak menjentikkan jari. Sebab, Glenn merupakan satu-satunya yang akan mewarisi salah satu perusahaan paling moncer di Venesia yaitu LV Company.

Terbukti bahwa pemilik perusahaan itu sebelumnya adalah Old Master Lucas, orang tua Glenn yang berasal dari keluarga aristocrat dengan reputasi tak tercela. Perusahaan itu bergerak di bidang kosmetik dan menjadi merek unggulan para artis dan kaum borjuis. Image seorang Pangeran memang begitu pantas bagi seorang Glenn.

Namun lupakan perihal kekayaan yang dimiliki Glenn! Kembali pada para aktor dan aktris yang tengah memeriksa naskah di ruangan direktur film, Bella tiba-tiba mengernyitkan dahi kala membuka lembaran-lembaran skenario yang ada di tangannya.

"Ehm maaf, bagaimana bisa ada banyak adegan yang tiba-tiba berubah? Sebelum menandatangani kontrak isinya tidak begini?" protes Bella dengan mengangkat sebelah tangannya. Para pemain film yang sebelumnya terfokus menatap lembaran di tangan mereka sontak memusatkan perhatian pada Bella.

Tuan Jhon, seorang pria tambun berkepala botak yang tidak lain adalah direktur film itu hanya berdeham. "Ya, itu semua memang sedikit direvisi," ujarnya singkat.

"Apa? Perubahan naskah tentu harus melalui persetujuan pihak kedua juga bukan?" Bella terlihat tidak terima. 

Bagaimana tidak? Berbagai adegan adult romance yang akan dilakukan bersama pemeran utama pria telah ditambahkan dalam sinopsisnya. Padahal, sebelumnya gadis itu bersedia menerima tawaran film dan menanda tangani perjanjian kontrak lantaran tidak ada adegan yang memang tidak disukai olehnya.

Terlebih baru kemarin ia mengalami kejadian tidak terduga bersama Glenn. Lelaki itu mengambil ciuman pertamanya bahkan di hari pertama mereka bertemu. Tentu saja hal itu membuat Bella merasa geram dan begitu membenci Glenn.

"Ck, sebagai aktris pendatang baru, bukankah kau kini sedang bersikap begitu sombong? Asal kau tahu, banyak artis yang lebih cantik dan profesional dibandingkan denganmu yang begitu menginginkan peran ini, Bella. Itu adalah adegan biasa jika kau memang benar-benar seorang aktris profesional. Mengapa kau tiba-tiba berlagak seperti seorang biarawati di hadapanku?" cecar Tuan Jhon dengan wajah merah padam.

Bella melebarkan mata tidak percaya. Ia juga tidak mampu membalas apa yang dikatakan Tuan Jhon karena memang benar adanya. Sebagai seorang aktris ia harus dituntut profesional. Namun yang membuatnya kesal perubahan naskah yang tiba-tiba di saat ia setuju menandatangani karena memang tidak ada adegan adult sebelumnya.

Sementara terdapat seorang gadis cantik dengan rambut pirang yang menatap Bella dengan sinis. Dia adalah Aurora yang sebelumnya juga ikut merayakan terbentuknya kru film di bar kemarin malam.

Aurora yang merupakan seorang aktris senior tentu saja merasa dikalahkan oleh Bella yang hanya  pendatang baru dan justru mendapatkan peran utama. Ia tidak habis pikir bagaimana seseorang yang tidak berpengalaman dan tidak profesional seperti Bella mendapatkan peran itu.

"Baiklah, jika begitu … pilihlah aktris yang menurut Anda lebih cantik dan profesional itu untuk menggantikan saya, Tuan. Karena saya akan mengundurkan diri," cetus Bella seraya menatap lekat wajah direktur di hadapannya. Sementara Emma dan pemain lainnya begitu terkejut dengan apa yang dikatakan Bella.

Tuan Jhon yang sejak tadi berdiri dan bersandar di samping mejanya hanya mengembuskan napas pendek dan kasar, "Jika aku bisa aku pasti akan melakukannya dari awal," desisnya tajam dengan tangan terulur menekan tombol di telepon yang ada di atas mejanya.

Tak lama, Pablo datang dengan gerakan gemulai ke arah Tuan Jhon. "Ada apa Anda memanggil saya, Tuan?" tanyanya dengan senyuman pasta gigi.

"Bereskan anak buahmu ini dan bawa dia kembali setelah menyetujui semuanya!"

~~~

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Kikiw
Curiga ini film rekayasa Glenn
goodnovel comment avatar
Ria Fella
judulnya jadi berbahasa gaul, ahahaha
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Pengumuman

    Alhamdulillah ... penulis dapat merampungkan cerita GCBT sesuai dengan plot yang sudah ada di dalam kepala. Bagaimana dengan endingnya? Maaf jika ending cerita ini cukup berbeda dengan kebanyakan novel yang diakhiri dengan ritual pernikahan, bulan madu, dan memiliki bayi. Kalian bisa mengimajinasikan kebahagiaan itu sendiri untuk kisah Bella dan Glenn yang sudah berakhir bahagia ️ Dan sesuai dengan janji penulis sebelumnya berkaitan dengan giveaway, penulis akan memilih satu dari komentar yang terbaik dan mendapat paket bingkisan dari penulis. Namun, penulis juga akan memberi hadiah transfer atau pulsa senilai @50.000 pada bebe

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Epilog

    Langit malam seketika menyambut netra seorang gadis yang berada dalam gendongan pria yang dicintainya. Wajah gadis itu memucat dan tidak ada lagi semburat warna di wajahnya. Warna-warna itu telah pergi bersama dengan sebuah kehormatan yang dimiliki. Gadis itu adalah Bella yang hanya menunggu hitungan detik untuk kematiannya. Pandangan Bella yang mulai meremang berusaha menatap sayu pada ukiran wajah tampan pria yang dicintainya dari bawah sinar rembulan dan langit malam yang bertabur bintang. Sayangnya, jiwa gadis itu telah terbunuh sebelum belati tajam mengiris pembuluh darah arteri karotis di lehernya. Jika Tuhan memberikannya kesempatan, gadis itu ingin mengungkapkan rasa cintanya pada sosok pria tampan yang kini sedang ia lihat di bawah sinar rembulan, sosok pria yang selalu menjadi perisai di hidupnya, sosok pria yang tetap datang di saat-saat terakhir, dan sosok pria yang merupakan Pangeran berkuda putihnya. Namun, takdir berkata lain. Takdir itu

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 189 Puzzle 102

    Pintu terbuka dengan suara nyaring karena terbentur dinding. Pangeran Glenrhys berdiri di ambang pintu dengan aroma kematian yang tersebar di wajah. Bella dapat melihat keterkejutan dan rasa sakit hati yang terpancar di riak-riak mata pria yang dicintainya tersebut. Tiba-tiba, Bella merasakan ujung pisau di lehernya. "Majulah selangkah dan kau akan melihat pisauku tertancap di leher wanitamu, Kakak." Pangeran Stefan tersenyum menyeringai dengan belati lipat di tangannya yang diarahkan di leher Bella. Pangeran Glenrhys membeku. "Apa yang kau inginkan, Stefan?" Suaranya tenang, tetapi terlihat betapa tajamnya tatapan Pangeran Glenrhys pada adik tirinya. Percayalah! Bella justru merasa ingin mengakhiri hidupnya saat ini juga. Rasa malu, trauma, hina, dan marah kini bergejolak dalam darahnya dan merasuk hingga tulangnya. Gadis itu tidak pernah menyangka jika seseorang yang ia cintai—Pangeran Glenrhys akan melihatnya dalam kondisi tanpa sehelai benan

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 188 Puzzle 101

    ✍️ Hallo, bab ini menurut penulis akan cukup dark. Jika tidak suka, bisa diskip meskipun bab ini cukup vital dan juga merupakan inti dari cerita. ~~~ Bella kembali membuka mata. Kedua tangan dan kakinya masih terikat dengan tali. Mulutnya juga tersumpal dengan kain. Masih terbalut gaun mewah dengan bawahan mengembang, wajah Bella sudah tampak lusuh meskipun kecantikanya masih tetap terlihat. Sudah berhari-hari Bella diculik dan disekap oleh Pangeran Stefan. Berkali-kali Pangeran gila itu menyatakan cinta dan berkali-kali pula Bella menolaknya dan meludah di wajah Pangeran tersebut. Bella berusaha membebaskan diri dari ikatannya, tetapi tak satupun ikatan itu mengendur. Gadis itu benar-benar ingin kabur dan melarikan diri dari Pangeran mengerikan yang terobsesi padanya. Saat masih berusaha melepas ikatan tali, tiba-tiba terdengar suara pintu berderit, pertanda seseorang telah membukanya. Sosok pria berdiri di ambang pintu. Ya, pria itu ad

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 187 Puzzle 100

    Pangeran Glenrhys menaiki kereta kuda kala baru saja keluar dari kapal yang membawanya dari London. Pangeran itu menuju istana untuk bertemu dengan Ratu Cecilia. Turun dari kereta kuda, langkah Pangeran Glenrhys menyusuri taman istana barat untuk menuju aula Ratu.Hingga akhirnya, Pangeran itu telah tiba di depan pintu kamar Ratu. Jemari panjangnya mulai terulur dan membuka pintu ganda kamar yang seketika memperlihatkan seorang wanita yang sedang terbaring di atas tempat tidur.Pangeran Glenrhys melangkah mendekat, "Apakah kau sudah meminum obatmu?" Suara bariton yang terdengar begitu dalam keluar dari mulut Pangeran tersebut.Ratu Cecilia yang awalnya memejamkan mata mulai membuka kelopak mata yang dinaungi bulu mata lentik dan seketika memperlihatkan iris mata biru yang indah, mirip seperti iris mata milik Pangeran Glenrhys. Wanita cantik itu menarik sudut bibirnya dan tersenyum menatap sang putra yang tiba-tiba datang mengunjunginya."Obat

  • Gairah Cinta Berselimut Takdir   Bab 186 Puzzle 99

    Secret~Seorang pria paruh baya berambut hitam panjang dan bertopi fedora memasuki salah satu ruang kamar yang berada di istana. Ia menunduk sopan kala berhadapan dengan seorang Pangeran yang duduk santai di peraduannya dengan sebatang cerutu di tangannya. Pria paruh baya itu adalah Pollux. Sedangkan Pangeran itu adalah Stefanus Aldrich."Dia sudah menyetujuinya, My Lord. Duchess Marimar bersedia berada di pihak kita. Semua rencana sudah kita bicarakan dan tinggal menunggu waktunya."Senyuman menyeringai tergambar di bibir Pangeran Stefan. Sebelah tangannya mulai mendekatkan sebatang cerutu di bibir merah mudanya. Menyesap sari pati tembakau, Pangeran itu mengembuskannya secara perlahan, "Bagus, Pollux. Aku sudah tidak sabar menunggu hari itu tiba. Aku tidak sabar bersama dengannya," desis Pangeran Stefan masih dengan senyuman menyeringai yang belum memudar.Hingga akhirnya, hari itu pun tiba. Hari di mana Enzo menjemput Bella yang sedang berada di markas

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status