Share

Bagian 10

GAIRAH CINTA ROOSJE

Penulis : David Khanz

Bagian 10

------- o0o -------

Menjelang sore, Hanan berencana untuk berkeliling melihat-lihat suasana perkampungan di Desa Kedawung yang telah lama ditinggalkan. Ditemani oleh Bunga dan Mang Dirman, mereka menaiki sado menyusuri jalanan tanah tandus.

“Apa tidak sebaiknya kamu menunggu sampai besok, Nak?” tanya Sumiarsih saat Hanan meminta izin ibunya untuk keluar rumah. “Setidaknya, kamu perlu istirahat setelah menempuh perjalanan jauh.”

Jawab Hanan bersikukuh, “Selama berada di kereta, Hanan lebih banyak tidur, Bu. Rasanya itu saja sudah cukup bagi Hanan untuk istirahat. Sudah lama kampung ini ditinggalkan, Hanan rindu sekali melihat-lihat kembali, Bu.”

Sumiarsih tersenyum, lantas berucap, “Kamu ini mirip sekali dengan ayahmu, Nak. Kalau sudah berkeinginan, selalu keukeuh memaksakan diri untuk mendapatkannya.”

“He-he-he. Hanan ‘kan anak Ayah dan Ibu. Pasti mirip keduanya ya, Bu?” tanya anak muda tersebut berseloroh.

“Bisa saja kamu, Nak,” tim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status