Home / Romansa / Gairah Cinta Sang Dewa Perang / 16. Tidak Seperti yang Diharapkan

Share

16. Tidak Seperti yang Diharapkan

last update Last Updated: 2025-05-11 21:00:18

Angelica mengenakan gaun pesta berwarna kuning cerah, sedangkan Jessica mengenakan gaun berwarna ungu muda dengan desain rumba-rumbai, dan yang paling jelas dilihat oleh Lana adalah—keduanya mengenakan sepatu hak tinggi!

Orang gila mana yang bermain tennis dengan pakaian seperti itu?

Sementara Raja Alastor melirik ke arah Lana, melihat emosi yang tertahan dari raut wajah cucunya. Namun sesaat setelahnya, bibirnya memaksakan senyum untuk menyambut ‘tamu’ Lana itu.

“Selama pagi, yang mulia.”

“Selamat pagi, yang mulia.”

Sapa mereka semua bergantian. Teman-teman Lana itu bahkan membawa kedua orang tua mereka! Dan membawa beberapa kotak buah tangan untuk diberikan pada Raja Alastor.

Astaga. Lana menutup mata sejenak untuk menarik napas.

Setelah basa-basi yang singkat itu, mereka semua masuk ke ruang utama untuk perjamuan. Mereka berbicara banyak hal termasuk soal bisnis. Sementara Lana? Berdiri di

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
alea
masih seru......
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Gairah Cinta Sang Dewa Perang   23. Bukan Manusia Biasa

    “Kai Lautner Maverick, dia adalah seorang vampir, pureblood di antara yang lainnya.”“Yang lainnya?”“Ya, sejak awal dirinya terlahir sebagai seorang vampir. Berbeda dengan anggota keluarganya yang lain. Demi membalas budi karena telah merawat dan membesarkannya, Kai mengubah orang tua, kakak, serta adiknya menjadi sepertinya.”“Maksud kakek… Louise dan Julian juga bukan manusia biasa?” Raja Alastor menggeleng.“Kai menyebarkan racunnya ke seluruh Klan Maverick, menjadikan mereka sebagai Klan terkuat di bumi Illyrian.”“Tadi kakek bilang Kai mengubah seluruh klan menjadi sepertinya sebagai balas budi, apa maksudnya?”“Karena pasangan Maverick itu telah mengadopsinya. Ibu Kai meninggal saat melahirkannya, dan ayahnya juga meninggal beberapa tahun setelahnya. Lalu Kai yang yatim piatu diadopsi oleh keluarga Maverik, sebelum akhirnya kakek mengambil se

  • Gairah Cinta Sang Dewa Perang   22. Membatalkan Perjodohan

    “Kenapa tiba-tiba berbicara seperti itu?” tanya kakeknya.Dari nada bicaranya, pria itu tampaknya sama sekali tidak terkejut.‘Apa Lana sudah mengetahui kebenarannya? Dan dia tidak bisa menerima jati diri Kai yang sebenarnya?’ pikir Raja Alastor muram.“Apa kalian sedang ada masalah? Kalau memang iya, kau tidak perlu terburu-buru untuk membatalkan pertunangan. Kakek tidak ingin kau menyesal,” ucapnya lagi, memastikan alasan Lana yang sebenarnya.“Aku berubah pikiran,” jawabnya.Lana masih menimbang-nimbang apakah harus membahas tentang Kai dengan kakeknya sekarang atau tidak. Dia tidak yakin kakeknya sudah mengetahui kebenaran ini atau belum. Dan yang paling penting, Lana tidak tahu harus memulainya dari mana.Lana juga tidak yakin kakeknya yang rasional itu akan percaya dengan ucapannya. Bisa-bisa dirinya dianggap gila karena mengatakan hal-hal yang mustahil.“Ada apa Lana? Apa Ka

  • Gairah Cinta Sang Dewa Perang   21. Kejutan Besar

    Mendengar suara yang sangat familier, Lana membuka matanya lagi dan mendapati Kai sudah berdiri di depannya—membelakanginya.“Kai Lautner, hari ini adalah kematianmu,” lanjut yang lainnya.Mereka semua maju bersamaan, menunjukkan taring dan berusaha menyerang Kai.Lana sangat yakin dia tidak salah lihat. Kai Lautner—memiliki taring panjang yang sama seperti orang-orang berbaju hitam itu. Lana bahkan bisa melihat mata pria itu berubah warna menjadi cokelat yang sangat terang layaknya gerhana bulan.Lana mundur beberapa langkah, napasnya sesak dan dia mulai kehilangan kesadaran saat akhirnya jatuh pingsan.***“Dia terkena racun vampir,” ucap Elsie Maverick—ibu Kai yang juga seorang dokter—setelah memeriksa pergelangan tangan Lana.“Apa?” wajah Kai menegang, merasa bersalah karena tidak bisa menjaga Lana dari serangan vampir asing yang datang menyerang istana malam itu.“Kau harus mengeluarkan racunnya atau…” Elsie menggantung kata-katanya sejenak.“Tidak mungkin. Aku tidak bisa melakuk

  • Gairah Cinta Sang Dewa Perang   20. Merasa Bersalah

    “Jadi aku ingin mengatakan ini padamu, kalau aku tidak bisa menjadi penerus raja,” akunya, dengan sangat jelas dan sorot mata yang dalam.“Soal pertunangan—” Kai menggantung kata-katanya.Lana menunduk, seolah tahu apa yang sedang dipikirkan pria itu hingga membuatnya kesulitan menemukan kalimat yang tepat.‘Aku tahu, kau tidak mungkin memaksakan diri menjadi penerus raja demi bisa bertunangan denganku. Tapi… apakah aku aku benar-benar tidak memiliki pengaruh apa pun untukmu?’ Lana tidak tahu kenapa hatinya menjadi sesakit ini.Dia tidak ingin memaksa Kai, tapi di sisi lain dia juga merasa sedih karena penolakan tersirat dari pria itu.‘Kenapa aku memberitahunya tentang mimpi dan rencana masa depanku tanpa ragu-ragu? Seharusnya aku tidak lengah padanya. Seharusnya aku bersikap tidak baik padanya, dengan begitu dia akan dengan mudah membatalkan pertunangan ini. Karena cepat atau lambat, aku past

  • Gairah Cinta Sang Dewa Perang   19. Rencana Masa Depan

    “Aku sedang mengobrol dengan sahabatku,” jawab Lana tenang, tidak merasa bersalah karena telah mengerjai Layla.Dia tahu Kai datang ke kamarnya tapi tidak memberitahu Layla. Dan reaksi terkejut gadis itu benar-benar sesuai harapannya. Layla melakukan semua hal yang dia ucapkan, terkejut dan juga gemetar. Untung saja tidak sampai pingsan!“Lana, dia—” Layla bertanya dengan gugup.“Kai, Kai Lautner.”“Dan, Kai. Dia adalah maid yang akan secara khusus melayaniku, dan juga sahabat dekatku, Layla.”Lana turun dari ranjang untuk memperkenalkan keduanya.“Ha… halo, Tuan Muda Kai,” suara Layla bergetar, dia benar-benar tidak tahu harus bereaksi seperti apa saat berhadapan secara langsung dengan pria idolanya itu.Layla lalu menatap Lana dan melotot saat menyadari gadis itu tengah menertawai tingkahnya.“Hai, Layla,” sapanya ringan.“Hari i

  • Gairah Cinta Sang Dewa Perang   18. Maid Khusus

    “Layla!”“Aku sangat merindukanmu,” Lana segera menyambut sahabatnya itu dengan sebuah pelukan hangat.Lana sangat merindukan Layla dan dia bersyukur karena sahabatnya itu ada di istana sekarang.“Senang bertemu denganmu, tuan putri.”Lana terkejut dan seketika melepaskan pelukannya pada Layla, menatap gadis itu dari atas ke bawah sebelum bertanya dengan bingung.“Apa?”“Mulai sekarang, kita akan selalu bersama-sama setiap hari, Tuan Putri Alana.”“Kau—”Lana mengamati penampilan Layla hari itu, sembari mencoba menebak-nebak apa yang sebenarnya terjadi.“Seperti yang kau lihat,” Layla sengaja berputar di depan Lana, menjadikan gaun biru tua yang dikenakannya tampak mengembang.Gaun itu tidak asing, berwarna biru tua selutut dengan aksen putih di bagian depan dada dan perut. Juga aksesories di kepala Layla.“Kau&h

  • Gairah Cinta Sang Dewa Perang   17. Gadis Menyebalkan

    “Maaf, bukan itu maksudku. Aku tidak sedang membicarakanmu, sungguh.”“Sudahlah, memang benar yang kau katakan.”“Kai—”“Termasuk si putra perdana menteri itu, bukankah aku sudah memberitahumu untuk tidak terlalu dekat dengannya?”“Itu… kami sudah lama berteman. Saat aku masih rakyat biasa, River tidak pernah mempermasalahkan status sosialku. Jadi kalau sekarang aku menjauhinya—”“Sekarang kau adalah bagian dari istana. Tidak hanya itu, kau adalah cucu raja, satu-satunya pewaris Kerajaan Estrela. Dan apa kau tahu berapa banyak orang yang menginginkan—kepalamu?” potong Kai cepat.“Kenapa mereka menginginkan kepalaku?” tanya Lana sembari memegangi kepalanya erat-erat.Kai tersenyum melihat tingkah polos gadis itu. Lana selalu bersikap diluar dugaannya, dan Kai merasa senang setiap kali melihatnya.“Hanya perumpamaan

  • Gairah Cinta Sang Dewa Perang   16. Tidak Seperti yang Diharapkan

    Angelica mengenakan gaun pesta berwarna kuning cerah, sedangkan Jessica mengenakan gaun berwarna ungu muda dengan desain rumba-rumbai, dan yang paling jelas dilihat oleh Lana adalah—keduanya mengenakan sepatu hak tinggi!Orang gila mana yang bermain tennis dengan pakaian seperti itu?Sementara Raja Alastor melirik ke arah Lana, melihat emosi yang tertahan dari raut wajah cucunya. Namun sesaat setelahnya, bibirnya memaksakan senyum untuk menyambut ‘tamu’ Lana itu.“Selama pagi, yang mulia.”“Selamat pagi, yang mulia.”Sapa mereka semua bergantian. Teman-teman Lana itu bahkan membawa kedua orang tua mereka! Dan membawa beberapa kotak buah tangan untuk diberikan pada Raja Alastor.Astaga. Lana menutup mata sejenak untuk menarik napas.Setelah basa-basi yang singkat itu, mereka semua masuk ke ruang utama untuk perjamuan. Mereka berbicara banyak hal termasuk soal bisnis. Sementara Lana? Berdiri di

  • Gairah Cinta Sang Dewa Perang   15. Teman Palsu

    Kai memalingkan wajahnya ke arah Lana lagi, tidak berniat menanggapi lelucon Julian.“River adalah teman pertamanya di sini. Apa kau sungguh tega memisahkan mereka?”“Hubungan Raja Alastor dan perdana menteri tidak begitu baik, kalau mereka terlihat dekat, takutnya dia hanya akan dimanfaatkan saja. Kau mengerti maksudku, kan?”“Ya, tapi sejak kapan kau jadi peduli padanya? Oh, aku lupa, dia adalah tunanganmu sekarang.”“Aku mengandalkanmu untuk menjaganya saat dia berada di luar jangkauanku,” Kai berbicara sembari menepuk bahu Julian.“Apa? Tapi aku belum menyetujuinya!”“Aku memercayaimu,” Kai melenggang pergi begitu saja, tidak membiarkan protes yang dilakukan Julian memengaruhinya.“Hey, Kai Lautner!” Julian berteriak frustasi.***“Lucia.”“Lucia.”Lana menoleh dan mendapati dua orang gadis berser

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status