Share

28. Sulit Dibujuk

last update Last Updated: 2025-05-28 21:00:50

Louise menghela napas berat sembari membanting punggungnya ke sandaran kursi. Sejak tadi dirinya tidak bisa mengerti apa yang coba diucapkan Lana padanya.

“Baiklah kalau begitu, kau menangis saja dulu. Aku akan menunggumu sampai kau bisa bercerita dengan benar,” Louise melipat kedua tangan di dada.

Mengedarkan pandangannya ke sekeliling untuk melihat taman yang ditimbuhi oleh berbagai macam tumbuhan dan bunga warna-warni.

Tempat itu teduh dan menyejukkan, juga menjadi salah satu tempat favorit Louise untuk melepas penat. Banyak pohon-pohon besar yang ditanam dan tumbuh di sana, menjadikan suasana taman sangat nyaman dan menenangkan.

Tapi hari ini, saat Louise ingin melepas penat, dia justru menemukan Lana yang sedang menangis sendirian di tengah taman. Louise tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun dari sepatah dua patah kata yang diucapkan gadis itu, sepertinya dia sedang berkonflik dengan Kai.

‘Pria bodoh. Sebenarnya apa y

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Cinta Sang Dewa Perang   29. Tidak Bisa Dipercaya

    Ucapan Kai itu sukses membuat kakak dan adiknya melotot sempurna.“Kau gila!” seru Louise.“Bagaimana kau bisa mengatakannya dengan begitu mudah?” lanjutnya, merasa kesal dengan sikap Kai kali ini.“Aku serius, pertunangan ini belum terjadi. Jadi tidak masalah kalau kau ingin maju sekarang,” lanjut Kai.Setelah puas menikmati reaksi terkejut kakak dan adiknya, pria itu segera melenggang pergi meninggalkan keduanya.“Apakah dia serius? Aku bisa mendekati Lana juga mulai sekarang?” tanya Julian pada Louise.Louise menggeleng frustasi. Kedua adiknya itu sungguh bodoh untuk urusan wanita.***Lana baru saja selesai mandi saat Julian tiba-tiba berada di kamarnya. Gadis itu terkejut dan segera mengencangkan tali ikat bathdrobe-nya.“Apa yang kau lakukan di kamarku?” tanyanya tak suka.“Ada yang ingin kukatakan padamu,” Julian bangkit dari s

  • Gairah Cinta Sang Dewa Perang   28. Sulit Dibujuk

    Louise menghela napas berat sembari membanting punggungnya ke sandaran kursi. Sejak tadi dirinya tidak bisa mengerti apa yang coba diucapkan Lana padanya.“Baiklah kalau begitu, kau menangis saja dulu. Aku akan menunggumu sampai kau bisa bercerita dengan benar,” Louise melipat kedua tangan di dada.Mengedarkan pandangannya ke sekeliling untuk melihat taman yang ditimbuhi oleh berbagai macam tumbuhan dan bunga warna-warni.Tempat itu teduh dan menyejukkan, juga menjadi salah satu tempat favorit Louise untuk melepas penat. Banyak pohon-pohon besar yang ditanam dan tumbuh di sana, menjadikan suasana taman sangat nyaman dan menenangkan.Tapi hari ini, saat Louise ingin melepas penat, dia justru menemukan Lana yang sedang menangis sendirian di tengah taman. Louise tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun dari sepatah dua patah kata yang diucapkan gadis itu, sepertinya dia sedang berkonflik dengan Kai.‘Pria bodoh. Sebenarnya apa y

  • Gairah Cinta Sang Dewa Perang   27. Iblis Berwajah Malaikat

    “Kau menggunakanku untuk balas dendam padanya?” tanya Kai lagi. Lana menelan ludahnya susah payah. Sementara di kepalanya, Lana setengah mati memikirkan kalimat yang tepat untuk dikatakan pada Kai. Namun gagal, Lana tidak bisa membela diri kali ini. “Itu… Kai, aku bisa menjelaskannya padamu.” “Katakan!” suara pria itu meninggi. Dari ekspresi wajahnya saja Lana sudah tahu kalau pria itu sedang—marah. “Tadinya iya, tapi aku benar-benar menyesal dan sedang memikirkan cara untuk membatalkan pertunangan itu.” “Kau pikir kau bisa membodohiku lagi, Lana?” wajah pria itu mendekat, berbicara lebih pelan namun Lana merasa itu jauh lebih menyeramkan. “Aku serius, Kai. Aku sedang mencari waktu yang tepat untuk berbicara dengan kakek.” “Apa yang sudah kau lakukan sampai-sampai raja memutuskan pertunangan ini begitu cepat?” tanya Kai penuh desakan. Dia ingin mendengar kejujuran gadis itu secara langsung. “Aku… itu… aku hanya mengatakan kalau aku menyukaimu, lalu kakek mulai meren

  • Gairah Cinta Sang Dewa Perang   26. Undangan Pesta

    Dalam artikel itu menunjukkan sebuah judul yang ditulis dengan huruf besar, “Pesta Penyambutan Sang Pewaris.” Juga satu artikel lainnya berjudul, “Pengumuman Penerus Kerajaan Estrela.”“Bagaimana bisa ada artikel seperti ini?” kedua mata Lana bergerak gelisah.“Undangan sudah disebar, itu sebabnya artikel itu bisa muncul di internet dan juga surat kabar,” jawab Kai.“Secepat ini? Maksudku, sudah jam berapa sekarang? Kenapa kakekku tidak menunggu besok pagi untuk melakukannya?”“Kakekmu tahu kemungkinan kau akan membatalkan pertunangan, jadi dia bergerak lebih cepat untuk menghindari hal itu terjadi. Juga—kemungkinan lainnya dia tidak ingin kehilangan kesempatan emas untuk menjodohkan kita berdua.”“Lalu kita harus bagaimana sekarang? Sepertinya kakek memang bersikeras ingin kita segera bertunangan,” Lana melihat Kai dengan ekspresi takut-takut.Sementara Kai melihat Lana dengan wajah datar seperti biasa, yang lagi-lagi membuat Lana kesulitan membaca isi pikiran pria itu.“Kai?” panggi

  • Gairah Cinta Sang Dewa Perang   25. Asal Usul Kerajaan Estrela

    “Hm… mungkin aku akan merasa sedih dan patah hati,” jawab Lana asal.“Patah hati?” Lana mengangguk.“Jangan tanya kenapa, karena aku tidak akan menjawabnya.”Lana menggeleng sembari memperingatkan.Kai mengangguk paham.“Apa ada yang ingin kau ketahui lagi tentangku?”“Kakekku sudah mengatakan semuanya.”“Perasaanku—apa kau tidak ingin tahu?” Lana mengangkat sebelah alisnya ke atas, lalu menggeleng.Itu adalah pertanyaan yang sebisa mungkin tidak perlu dijawab, tetapi suara Kai yang bahkan telah melunak terasa belum cukup untuk menyakinkan Lana.“Tidak, kau simpan saja untukmu sendiri. Dan aku akan menyimpan perasaanku sendiri. Toh pada akhirnya kita tidak akan bersama, jadi untuk apa membahas tentang perasaan,” Lana mengedikkan bahunya acuh, meski pun di salah satu sudut hatinya, dia sangat ingin tahu tentang perasaan pria i

  • Gairah Cinta Sang Dewa Perang   24. Halfblood

    “Lana, kau adalah seorang vampir halfblood. Apa kau tidak menyadarinya selama ini?”Tangan Lana gemetaran, dia menyadari, tulang-tulangnya telah berubah menjadi air ketika dia mendengar fakta tentang dirinya sendiri. Lana berusaha keras meraih oksigen di sekitarnya, mencoba tetap bernapas meski pun paru-parunya terasa sangat sesak sekarang ini.Lana menggeleng, tak ingin memercayai apa pun yang baru saja dikatakan oleh kakeknya.Kau adalah seorang vampir halfblood, Lana. Apa kau tidak menyadarinya selama ini?Kalimat itu seperti mata anak panah yang menghujam tepat ke dadanya. Menusuk, mengoyak, dan membuatnya sakit. Lana tiba-tiba meras pusing dan mual secara bersamaan.“Tidak mungkin… itu tidak mungkin,” suara Lana lemah dan nyaris tak terdengar.Raja Alastor paham, Lana pasti sulit untuk menerima kenyataan ini. Terlihat dengan reaksi terkejutnya dan juga kedua tangan mungilnya yang bergetar

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status