Kia telah berdiri tepat di depan pintu Penthouse Alex dengan sikap kaku.
Sejenak ia menghela napas pelan, berusaha untuk tidak berlari sejauh mungkin dari sini, hal yang sesungguhnya sangat ingin ia lakukan. Ia terlalu sakit. Terlalu patah hati, di saat cintanya kepada lelaki itu tidak sanggup membuat Alex menjadikannya pendamping dan lebih memilih wanita yang dipilihkan oleh orang tuanya.Brengsek. Pengecut. Pembohong.Kia masih mengalamatkan sejuta makian untuk lelaki yang juga atasannya itu, atas seluruh waktu dan perasaan yang sia-sia yang selama ini ia berikan.Alex membuat Kia mengira bahwa lelaki itu benar-benar mencintainya, hingga Kia pun rela memberikan kesuciannya karena terlalu terhanyut pada rayuan pengacara tampan itu.Lagipula siapa yang tidak akan tergoda pada Alex Guntoro yang bukan hanya tampan dan berkarisma sebagai seorang pengacara yang cukup dikenal di negara ini?Kia sendiri pada awalnya juga sebenarnya diam-diam mengidolakan lelaki itu, dan bersorak gembira ketika setahun yang lalu diterima bekerja sebagai Junior Law Asisstant di Jasa Konsultan Hukum Guntoro & Partners Law Firm.Dan Kia pun sama sekali tak menyangka jika ternyata Alex Guntoro menaruh perhatian padanya!Padahal Kia tak merasa ada sesuatu yang istimewa pada dirinya, selain seorang junior yang kikuk dan sering melakukan kesalahan. Kia bekerja di bawah Alex, sebagai asisten junior lelaki itu. Dan Kia pun semakin kagum dengan sikap hangat Alex yang tidak membedakan staf senior dan junior, semua sama di matanya.Singkatnya, Kia pun jatuh cinta. Begitu pun dengan Alex. Namun sayangnya kisah cinta mereka harus dirahasiakan, karena Alex yang sesungguhnya sudah memiliki tunangan.Namanya Tessa. Seorang dokter ahli bedah, memiliki garis keturunan ningrat dari kesultanan Jogja. Cantik dan berpendidikan, juga sangat disukai oleh ibunya Alex. Sayangnya, tidak dengan lelaki itu.Alex tidak menolak pertunangan itu karena sangat menyayangi ibunya, ditambah pula dengan kondisi kesehatan sang ibu yang mulai menurun karena usia.Hubungan rahasia Alex dan Kia pun terus berlanjut, dengan saksi bisu ruangan kerja sang pengacara sebagai saksi atas percintaan mereka yang dilakukan dengan dalih lembur.Hingga akhirnya, Alex dan Tessa pun benar-benar akan menikah minggu depan. Kekasih rahasia Kia, akan benar-benar menjadi suami untuk wanita lain.Sial. Dan si Alex brengsek itu dengan entengnya mengatakan bahwa hubungan mereka tidak akan pernah berakhir, apa pun status lelaki itu kelak. Kia akan selalu menjadi miliknya.Setidaknya itu yang dipikir Alex, tapi Kia menolak dengan tegas menjadi seorang wanita simpanan bagi pria yang sudah bersuami.Dan yang lebih parahnya lagi, adalah kata-kata yang keluar dari mulut Alex kepada Kia."Aku yang menodai kesucianmu, Kia. Jadi sudah sepantasnya jika aku yang menjagamu.""Kalau kamu memang benar-benar ingin menjagaku, maka seharusnya akulah yang kamu nikahi, bukan Tessa!" Jerit Kia waktu itu, yang sangat dikuasai oleh emosi dan akhirnya mencakar wajah Alex saking gusarnya.Menjaga my ass! Alex cuma ingin tubuhnya yang selalu siap tersedia kapan pun lelaki itu ingin.Fine. Tidak masalah. Jika Alex mau meninggalkannya untuk Tessa, Kia juga akan melakukan hal yang sama. Ia akan mencari laki-laki yang jauh lebih tampan, lebih kaya, lebih mempesona dari Alex, dan bercinta habis-habisan dengannya!Sejenak pikiran Kia pun melayang kepada sosok lelaki yang semalam telah menghabiskan gairah dengannya. Byantara.Namun kepala gadis itu pun sontak menggeleng. Byan memang tampan, tapi pekerjaannya sebagai bartender sekaligus gigolo tidak masuk dalam kriteria.Tidak, Kia tidak bermaksud merendahkan profesi tertentu. Hanya saja jika ia memang bermaksud untuk membalas dendam dan membuat Alex gila karena cemburu, maka lelaki yang tidur dengannya minimal seseorang yang lumayan memiliki kuasa.Sayang sekali, padahal Byan sangat tampan. Bahkan jauh lebih tampan dari Alex sejujurnya, dan sangat mahir bercinta. Jika saja lelaki itu adalah seorang CEO atau minimal Vice President, sudah pasti Kia akan mendekatinya dalam rangka untuk membalas dendam.Kia baru tersadar jika sejak tadi ia tengah melamun di depan pintu Penthouse milik Alex. Akhirnya gadis itu pun memutuskan untuk memasukkan enam digit angka ulang tahunnya sebagai kode akses masuk ke dalam properti mewah milik Alex.Bibirnya menyunggingkan senyum tipis ketika pintunya terbuka, dan seketika Kia pun masuk ke dalamnya.Tak ada siapa pun. Sepertinya semalam Alex tidak menginap di Penthouse-nya. Cih, bisa saja lelaki itu menginap di apartemen Tessa.Kia berusaha meredakan jantungnya yang seolah disayat. Rasa cintanya yang begitu buta kepada Alex selama ini kini telah menjerumuskannya ke dalam lubang tanpa jalan keluar.Kia menghadapkan wajahnya ke atas, lalu menyeka air mata yang hendak tumpah ke pipinya. Tawa pelan yang menguar di udara adalah sebuah refleksi atas kekecewaan yang begitu dalam. Kecewa pada diri sendiri, dan kepada Alex."Bajingan..." guman Kia sembari menutup matanya dan memdesah pelan. Ketika ia membuka mata, pandangannya tertumbuk pada sebuah pigura yang berisi foto di atas meja pajangan. Aneh. Alex tidak menyukai memajang fotonya.Kia mendekati pigura itu, dan tertegun. Ternyata isinya adalah dua orang lawan jenis yang saling merangkul mesra. Alex dan Tessa. Senyuman bahagia pun terukir di bibir keduanya, seolah mereka memang adalah dua orang yang saling mencinta.Dengan geram, Kia pun merampas pigura itu dan melemparnya ke arah di dinding hingga kacanya hancur berantakan."Tidak mencintai Tessa, katamu? Terpaksa menikahi jalang itu, katamu?!" Bentak Kia kepada udara kosong di depannya, seolah Alex hadir di sana.Emosi yang memuncak membuat Kia menjerit keras, dan berlari ke arah dinding di atas sofa yang memajang dua bilah pedang olahraga anggar dengan posisi saling menyilang. Alex memang menyukai olah raga itu.Kia menghancurkan semua yang ia lihat dengan membabi buta, menggunakan pedang anggar yang ia ambil dari dinding, tak peduli jika situasinya menjadi porak poranda karena ulahnya."Aku bersumpah akan menghancurkanmu, Alex Guntoro," guman Kia penuh amarah yang menyala-nyala di dalam matanya."Aku akan menghancurkanmu hingga menjadi berkeping-keping! Dimulai dari apartemen ini."***Langkah kaki jenjang dengan kulit putih mulus tanpa cela itu begitu sensual dan pasti mengarah ke meja bartender.Manik gelapnya yang berkilau menatap ke arah seseorang yang berdiri di meja panjang melayani para tamu yang ingin minum."Dimana dia?" Tanya wanita cantik itu dengan kening berkerut tak suka menatap bartender yang sedang bertugas. Bukan lelaki itu yang ia cari. Sial. Apa jangan-jangan malam ini dia tidak bertugas?!"Selamat malam, Nona. Maaf, siapa yang Anda cari?" Sahut bartender lelaki itu kepada Kia yang berwajah masam karena tidak menemukan orang dia cari."Byan. Byantara. Dia bartender juga di sini kan? Apa hari ini dia tidak bekerja?" Tanya Kia sambil menghela napas. Sial sekali, tapi mungkin dia bisa mendapatkan nomor telepon Byan dari bartender ini.Setelah puas melampiaskan kemarahannya dengan membuat perabotan di apartemen Alex hancur berantakan, Kia merasa belum puas. Ia ingin bertemu Byan. Ingin melupakan sejenak tentang Alex dengan bercinta liar bersama lelaki itu.Kemahiran Byan di atas ranjang bisa membuatnya terbang ke atas awan, dan lupa sejenak dengan segala carut marut masalahnya di bumi.Ia membutuhkan Byan."Maksud Anda, Pak Byantara?" Bartender itu terlihat agak terkejut mendengar nama lelaki yang Kia cari. Seketika lelaki itu pun menggeleng."Maaf Nona, sepertinya Anda sudah salah sangka. Pak Byantara itu bukanlah seorang bartender, melainkan..."Ucapan lelaki itu pun sontak terhenti, ketika maniknya beradu pandang dengan seseorang yang berdiri di belakang Kia. Seseorang yang memberikan kode agar bartender itu tidak melanjutkan ucapannya, tidak memberitahukan siapa jati diri Byantara sebenarnya."Bukan bartender?" Tanya Kia bingung dengan kening berkerut. Tampaknya dia tidak menyadari bahwa lelaki yang ia cari justru sedang berdiri di belakangnya."Maksudmu ap--""Halo, Miss Kia. Senang sekali bertemu denganmu lagi."Kia memekik pelan dan menoleh ke belakang ketika mendengar bisikan dari suara maskulin di belakangnya.Bahkan gadis itu tak bisa meredakan debaran aneh di dadanya ketika ia membalikkan tubuh dan langsung beradu tatap dengan lelaki yang setampan malaikat, namun dengan tingkat kemesuman mengalahkan iblis.Lihat saja, Byan bahkan tak sungkan lagi menarik pinggang ramping Kia dan menempelkannya dengan tubuhnya.Bulu kuduk Kia pun sontak meremang ketika merasakan desah napas hangat beraroma mint segar dari bibir Byan di atas bibirnya, serta sesuatu yang sangat keras dan besar terasa mengganjal di bagian bawah tubuhnya.Seringai tipis namun penuh arti pun terlukis di wajah rupawan Byan. "Tampaknya tubuhmu memiliki efek yang sangat dahsyat bagiku, Miss Kia. Lihatlah, dia sudah mengeras dan siap untuk bertempur semalam penuh. Untuk itu kamu mendatangiku kan?"Kia menggigit bibirnya ketika merasakan Byan yang dengan sengaja semakin menekan bawah tubuhnya yang kini sekeras besi ke tubuh Kia yang lembut.Uh. Si kuda liar ini pasti akan membuatnya kelelahan seperti kemarin malam. Tapi mungkin itu yang ia butuhkan. Bercinta dengan sepenuh hasrat sampai puas.Dan Kia pun akhirnya mengangguk sembari tersenyum manis. "Buatlah aku bahagia, Byan. Karena hari ini aku sedang sedih." Dengan gaya sensual, Kia sengaja menyentuhkan kulit bibirnya di telinga Byan sambil berjinjit karena perbedaan tinggi mereka yang cukup lumayan."Ayo kita bercinta sampai gila.""Uuhh..."Byan menyeringai senang mendengar desahan lembut Kia akibat perbuatannya yang sejak tadi terus menggempur tubuh sensual itu. Kia menggelinjang dipenuhi keringat yang menetes membasahi kulit putih mulus tanpa cela, terlihat berkilau indah dan membuat Byan ingin melahapnya lagi dan lagi. Dia baru pemanasan dan belum masuk ke hidangan utama, sengaja berlama-lama untuk bisa menikmati Kia yang lezat. Sejak bertemu kembali dengan wanita impian yang telah mengembalikan hasratnya sebagai lelaki, kali ini Byan bertekad tidak akan membiarkan Kia pergi lagi begitu saja. Byan membiarkan wanita itu mengira bahwa dirinya adalah lelaki yang menjajakan hasrat untuk mendapatkan uang, alias gigolo. Entah kenapa, perasaannya justru mengatakan bahwa Kia akan langsung pergi dan menghilang jika Byan mengakui dirinya adalah seorang CEO, alih-alih gigolo.Kia bukan jenis wanita yang mencari lelaki yang akan membiayai hidupnya. Bahkan Byan melihat seperti ada sesuatu yang disembunyikan oleh Kia
A-Alex?!" Byan mengernyitkan keningnya saat mendengar suara Kia yang lirih dan tercekat. Sontak lelaki itu pun ikut menoleh ke arah screen, yang menampilkan sosok seseorang yang ia kenal sebagai seorang pengacara terkenal pemilik jasa penasihat hukum Guntoro & Partners Law Firm yang berdiri di depan pintu apartemen.Byan pun seketika mengalihkan pandangannya ke arah Kia yang terdiam mematung dengan wajah pucat menatap ke layar kecil. Sudah ia duga, Kia pasti ada hubungannya dengan Alex Guntoro. Yang ia tahu dari berita yang beredar di publik, Alex akan menikah dalam waktu dekat. Dan wanita yang akan lelaki itu nikahi bukanlah Kia. Tapi kenapa justru Kia memegang black card milik Alex? Tidak mungkin Kia adalah saudara dari Alex, karena jelas-jelas mereka berdua memiliki ras keturunan yang berbeda. Alex bermata agak sipit khas keturunan Chinese, sementara Kia memiliki mata yang besar berkilau indah. "Kia? Ada apa?" Byan bertanya seolah dia tidak mengenal Alex yang masih berdiri samb
FLASHBACK SEMALAM SEBELUMNYA... Alex benar-benar terkejut ketika ia sampai di penthouse-nya, dan melihat situasi yang kacau balau di sana. Semula ia mengira telah menjadi korban perampokan, namun lelaki itu sangat terkejut saat memeriksa rekaman CCTV.Tampak sesosok wanita cantik sedang mengamuk dengan melemparkan semua barang dan perabotan di sana. Terlihat marah, gusar dan akhirnya... terduduk dan menangis di atas lantai.Kia. Serasa hatinya ikut tercubit, Alex pun terpaku melihat bagaimana wanita yang selama ini menjadi pacarnya itu terlihat hancur. Kia yang selama dua tahun berhubungan dengannya, pasti merasa kesal karena pada akhirnya Alex malah menikahi wanita lain pilihan orang tuanya.Lelaki bermanik monolid itu pun menarik napas, dan segera meraih ponselnya untuk menghubungi Kia. Namun ternyata ponsel wanita itu tidak aktif.Mungkin Kia masih marah.Alex pun bergegas melangkahkan kakinya keluar dari penthouse setelah menyambar kunci mobil dari meja. Tak ia pedulikan lagi ko
"Jadi namanya Byan?" Alex mengucap dengan nada dingin, sedingin sorot yang menguar dari manik monolid-nya yang tertuju ke wajah Kia.Gadis itu pun sontak merutuki kebodohannya. Sial. Tanpa sadar, bayangan Byan melintas begitu saja di dalam pikirannya tanpa bisa Kia cegah. Tapi kenapa harus keceplosan sih? "Tidak masalah jika kamu tidak ingin mengatakannya, Kia. Karena aku pasti akan menemukannya." Alex membuka jas abu-abunya dan dengan kasar melemparnya ke lantai. Lelaki itu masih menatap tajam Kia sembari jemarinya sibuk melepaskan kancing kemeja. Tatapannya dipenuhi oleh kemarahan, ego seorang lelaki yang ingin menjadi lebih baik dari siapa pun di mata wanitanya. Alex merasa terluka dan kesal ketika sedang menikmati kelembutan tubuh Kia, dan gadis itu malah menggumankan nama pria lain. Seolah Kia begitu terhanyut dan hanya ingat pada permainan ranjang si lelaki brengsek yang bernama Byan itu!Alex telah melucuti seluruh pakaian yang melekat di tubuhnya dan juga tubuh Kia dengan c
Byan tersenyum kecil melihat wanita yang ia cari ternyata kini justru berada tepat di depannya. Semula ia hendak langsung menghampiri Kia, namun langkahnya pun sejenak terhenti kala melihat wajah cantik itu yang sedang terlihat bersedih.Ia mengernyit melihat cairan bening yang masih mengalir membasahi pipi wanita itu. Kia... menangis?Lelaki bersurai kelam itu pun melanjutkan langkahnya kembali, lebih cepat kali ini, dengan langkah yang lebar demi untuk bisa segera meraih tangan Kia, dan seketika menariknya perlahan untuk masuk ke dalam pelukannya."Semuanya akan baik-baik saja," bisik Byan lembut sembari mengusap lembut rambut panjang Kia, tak mempedulikan bahwa kini ia dan gadis itu telah menjadi pusat perhatian orang-orang yang berlalu-lalang di lobby.Beberapa orang yang mengenali Kia bahkan diam-diam saling berbisik, mengira bahwa gadis itu tengah dipeluk kekasihnya.Ketika Byan mulai merasakan bahwa ia dan Kia telah menjadi perhatian orang-orang, lelaki itu pun perlahan melepas
Kepala bersurai hitam itu pun perlahan semakin turun, hingga akhirnya tenggelam di antara kedua paha seksi Kia yang terbuka. Byan tak lagi membuang waktu untuk mencicipi hidangan lezat yang tersaji di depan mata, siap untuk disantap dengan penuh nikmat.Byan mengusap dengan lidahnya, sebelum mulai menyelusup ke dalam kelembutan Kia untuk mencari titik kenimatan dan merangsangnya dengan manuver lidahnya yang mahir. "Uumhhh..." Kia mengatupkan kedua kelopak matanya sembari melenguh panjang, ketika merasakan lidah Byan yang menari-nari lincah di bagian bawah tubuhnya. Sekujur tubuhnya merinding nikmat dan serasa tenggelam dalam lautan gairah yang liar tak bertepi.Gadis itu merintihkan nama Byan dan mencengkram rambut tebal lelaki itu erat, saat merasakan gelombang yang mulai bergulung-gulung menuju perutnya. Puncaknya yang kedua kalinya hampir tiba.Kia serasa gila setiap kali Byan menyentuhnya. Ia selalu merasakan orgasme yang begitu cepat, berkali-kali dan terlalu dahsyat hingga memb
"Tinggallah di sini untuk selamanya, Kia. Jadilah kekasihku."Kia masih berusaha mencerna semua perkataan Byan yang semula ia kira hanyalah bualan belaka, namun kini ia tidak yakin lagi. Manik gelap lelaki itu terlihat sangat serius dan... tulus. Tapi yang benar saja, apa dirinya baru saja diminta oleh seorang gigolo untuk menjadi kekasihnya?? Kia pasti lebih dari bodoh daripada menjadi kekasih Alex jika menerima tawaran seorang gigolo!Diduakan dengan Tessa saja rasa sakitnya bukan main, lalu apa jadinya jika ia harus rela kekasihnya memberikan pelayanan seks di atas ranjang dengan wanita-wanita lain di luar sana? Ah, sangat tidak masuk di akal Kia sama sekali!Meskipun, sejujurnya gadis bersurai panjang itu juga tidak bisa menampik hadirnya desir desir aneh di dadanya, saat lelaki setampan dan selembut Byan mengatakan suka dan ingin menjadikan Kia kekasihnya. Byan itu... adalah sosok lelaki idaman setiap wanita. Selain tampan dan lembut, di juga sangat peka. Mampu menarik gairah
Kia terbangun ketika merasakan kecupan lembut di keningnya. Seulas senyum manis tersemat di bibir sensual itu dengan kelopak mata yang masih menutup. Namun Kia mengernyitkan keningnya, ketika menghirup aroma parfum Byan yang segar dan kelihatannya baru saja disemprotkan di tubuhnya. Seketika gadis itu pun membuka kedua matanya."Kamu mau kemana?" Tanya Kia, yang melihat Byan ternyata sedang berdiri sudah sangat rapi seperti mau pergi.Lelaki itu pun duduk di samping ranjang dan mengelus rambut panjang Kia. "Ada hal yang harus kuurusi, Kia. Hanya sebentar. Aku janji akan kembali dalam satu setengah jam." "Hm. Hal apa?" Byan tersenyum ketika melihat bibir ranum Kia sedikit cemberut saat bertanya. "Masalah pekerjaan. Kamu nggak apa-apa kan kutinggal dulu?" Kia mengangguk pelan meski rasanya ia agak kesal. Entah kenapa, tapi itu yang ia rasakan. "Aku pergi dulu. Mintalah apa pun kepada pelayan di sini jika kamu membutuhkan sesuatu," pamit Byan sembari mengecup sekilas bibir Kia, dise