Share

5 || Sampai Gila

Kia telah berdiri tepat di depan pintu Penthouse Alex dengan sikap kaku.

Sejenak ia menghela napas pelan, berusaha untuk tidak berlari sejauh mungkin dari sini, hal yang sesungguhnya sangat ingin ia lakukan. Ia terlalu sakit. Terlalu patah hati, di saat cintanya kepada lelaki itu tidak sanggup membuat Alex menjadikannya pendamping dan lebih memilih wanita yang dipilihkan oleh orang tuanya.

Brengsek. Pengecut. Pembohong.

Kia masih mengalamatkan sejuta makian untuk lelaki yang juga atasannya itu, atas seluruh waktu dan perasaan yang sia-sia yang selama ini ia berikan.

Alex membuat Kia mengira bahwa lelaki itu benar-benar mencintainya, hingga Kia pun rela memberikan kesuciannya karena terlalu terhanyut pada rayuan pengacara tampan itu.

Lagipula siapa yang tidak akan tergoda pada Alex Guntoro yang bukan hanya tampan dan berkarisma sebagai seorang pengacara yang cukup dikenal di negara ini?

Kia sendiri pada awalnya juga sebenarnya diam-diam mengidolakan lelaki itu, dan bersorak gembira ketika setahun yang lalu diterima bekerja sebagai Junior Law Asisstant di Jasa Konsultan Hukum Guntoro & Partners Law Firm.

Dan Kia pun sama sekali tak menyangka jika ternyata Alex Guntoro menaruh perhatian padanya!

Padahal Kia tak merasa ada sesuatu yang istimewa pada dirinya, selain seorang junior yang kikuk dan sering melakukan kesalahan. Kia bekerja di bawah Alex, sebagai asisten junior lelaki itu. Dan Kia pun semakin kagum dengan sikap hangat Alex yang tidak membedakan staf senior dan junior, semua sama di matanya.

Singkatnya, Kia pun jatuh cinta. Begitu pun dengan Alex. Namun sayangnya kisah cinta mereka harus dirahasiakan, karena Alex yang sesungguhnya sudah memiliki tunangan.

Namanya Tessa. Seorang dokter ahli bedah, memiliki garis keturunan ningrat dari kesultanan Jogja. Cantik dan berpendidikan, juga sangat disukai oleh ibunya Alex. Sayangnya, tidak dengan lelaki itu.

Alex tidak menolak pertunangan itu karena sangat menyayangi ibunya, ditambah pula dengan kondisi kesehatan sang ibu yang mulai menurun karena usia.

Hubungan rahasia Alex dan Kia pun terus berlanjut, dengan saksi bisu ruangan kerja sang pengacara sebagai saksi atas percintaan mereka yang dilakukan dengan dalih lembur.

Hingga akhirnya, Alex dan Tessa pun benar-benar akan menikah minggu depan. Kekasih rahasia Kia, akan benar-benar menjadi suami untuk wanita lain.

Sial. Dan si Alex brengsek itu dengan entengnya mengatakan bahwa hubungan mereka tidak akan pernah berakhir, apa pun status lelaki itu kelak. Kia akan selalu menjadi miliknya.

Setidaknya itu yang dipikir Alex, tapi Kia menolak dengan tegas menjadi seorang wanita simpanan bagi pria yang sudah bersuami.

Dan yang lebih parahnya lagi, adalah kata-kata yang keluar dari mulut Alex kepada Kia.

"Aku yang menodai kesucianmu, Kia. Jadi sudah sepantasnya jika aku yang menjagamu."

"Kalau kamu memang benar-benar ingin menjagaku, maka seharusnya akulah yang kamu nikahi, bukan Tessa!" Jerit Kia waktu itu, yang sangat dikuasai oleh emosi dan akhirnya mencakar wajah Alex saking gusarnya.

Menjaga my ass! Alex cuma ingin tubuhnya yang selalu siap tersedia kapan pun lelaki itu ingin.

Fine. Tidak masalah. Jika Alex mau meninggalkannya untuk Tessa, Kia juga akan melakukan hal yang sama. Ia akan mencari laki-laki yang jauh lebih tampan, lebih kaya, lebih mempesona dari Alex, dan bercinta habis-habisan dengannya!

Sejenak pikiran Kia pun melayang kepada sosok lelaki yang semalam telah menghabiskan gairah dengannya. Byantara.

Namun kepala gadis itu pun sontak menggeleng. Byan memang tampan, tapi pekerjaannya sebagai bartender sekaligus gigolo tidak masuk dalam kriteria.

Tidak, Kia tidak bermaksud merendahkan profesi tertentu. Hanya saja jika ia memang bermaksud untuk membalas dendam dan membuat Alex gila karena cemburu, maka lelaki yang tidur dengannya minimal seseorang yang lumayan memiliki kuasa.

Sayang sekali, padahal Byan sangat tampan. Bahkan jauh lebih tampan dari Alex sejujurnya, dan sangat mahir bercinta. Jika saja lelaki itu adalah seorang CEO atau minimal Vice President, sudah pasti Kia akan mendekatinya dalam rangka untuk membalas dendam.

Kia baru tersadar jika sejak tadi ia tengah melamun di depan pintu Penthouse milik Alex. Akhirnya gadis itu pun memutuskan untuk memasukkan enam digit angka ulang tahunnya sebagai kode akses masuk ke dalam properti mewah milik Alex.

Bibirnya menyunggingkan senyum tipis ketika pintunya terbuka, dan seketika Kia pun masuk ke dalamnya.

Tak ada siapa pun. Sepertinya semalam Alex tidak menginap di Penthouse-nya. Cih, bisa saja lelaki itu menginap di apartemen Tessa.

Kia berusaha meredakan jantungnya yang seolah disayat. Rasa cintanya yang begitu buta kepada Alex selama ini kini telah menjerumuskannya ke dalam lubang tanpa jalan keluar.

Kia menghadapkan wajahnya ke atas, lalu menyeka air mata yang hendak tumpah ke pipinya. Tawa pelan yang menguar di udara adalah sebuah refleksi atas kekecewaan yang begitu dalam. Kecewa pada diri sendiri, dan kepada Alex.

"Bajingan..." guman Kia sembari menutup matanya dan memdesah pelan. Ketika ia membuka mata, pandangannya tertumbuk pada sebuah pigura yang berisi foto di atas meja pajangan. Aneh. Alex tidak menyukai memajang fotonya.

Kia mendekati pigura itu, dan tertegun. Ternyata isinya adalah dua orang lawan jenis yang saling merangkul mesra. Alex dan Tessa. Senyuman bahagia pun terukir di bibir keduanya, seolah mereka memang adalah dua orang yang saling mencinta.

Dengan geram, Kia pun merampas pigura itu dan melemparnya ke arah di dinding hingga kacanya hancur berantakan.

"Tidak mencintai Tessa, katamu? Terpaksa menikahi jalang itu, katamu?!" Bentak Kia kepada udara kosong di depannya, seolah Alex hadir di sana.

Emosi yang memuncak membuat Kia menjerit keras, dan berlari ke arah dinding di atas sofa yang memajang dua bilah pedang olahraga anggar dengan posisi saling menyilang. Alex memang menyukai olah raga itu.

Kia menghancurkan semua yang ia lihat dengan membabi buta, menggunakan pedang anggar yang ia ambil dari dinding, tak peduli jika situasinya menjadi porak poranda karena ulahnya.

"Aku bersumpah akan menghancurkanmu, Alex Guntoro," guman Kia penuh amarah yang menyala-nyala di dalam matanya.

"Aku akan menghancurkanmu hingga menjadi berkeping-keping! Dimulai dari apartemen ini."

***

Langkah kaki jenjang dengan kulit putih mulus tanpa cela itu begitu sensual dan pasti mengarah ke meja bartender.

Manik gelapnya yang berkilau menatap ke arah seseorang yang berdiri di meja panjang melayani para tamu yang ingin minum.

"Dimana dia?" Tanya wanita cantik itu dengan kening berkerut tak suka menatap bartender yang sedang bertugas. Bukan lelaki itu yang ia cari. Sial. Apa jangan-jangan malam ini dia tidak bertugas?!

"Selamat malam, Nona. Maaf, siapa yang Anda cari?" Sahut bartender lelaki itu kepada Kia yang berwajah masam karena tidak menemukan orang dia cari.

"Byan. Byantara. Dia bartender juga di sini kan? Apa hari ini dia tidak bekerja?" Tanya Kia sambil menghela napas. Sial sekali, tapi mungkin dia bisa mendapatkan nomor telepon Byan dari bartender ini.

Setelah puas melampiaskan kemarahannya dengan membuat perabotan di apartemen Alex hancur berantakan, Kia merasa belum puas. Ia ingin bertemu Byan. Ingin melupakan sejenak tentang Alex dengan bercinta liar bersama lelaki itu.

Kemahiran Byan di atas ranjang bisa membuatnya terbang ke atas awan, dan lupa sejenak dengan segala carut marut masalahnya di bumi.

Ia membutuhkan Byan.

"Maksud Anda, Pak Byantara?" Bartender itu terlihat agak terkejut mendengar nama lelaki yang Kia cari. Seketika lelaki itu pun menggeleng.

"Maaf Nona, sepertinya Anda sudah salah sangka. Pak Byantara itu bukanlah seorang bartender, melainkan..."

Ucapan lelaki itu pun sontak terhenti, ketika maniknya beradu pandang dengan seseorang yang berdiri di belakang Kia. Seseorang yang memberikan kode agar bartender itu tidak melanjutkan ucapannya, tidak memberitahukan siapa jati diri Byantara sebenarnya.

"Bukan bartender?" Tanya Kia bingung dengan kening berkerut. Tampaknya dia tidak menyadari bahwa lelaki yang ia cari justru sedang berdiri di belakangnya.

"Maksudmu ap--"

"Halo, Miss Kia. Senang sekali bertemu denganmu lagi."

Kia memekik pelan dan menoleh ke belakang ketika mendengar bisikan dari suara maskulin di belakangnya.

Bahkan gadis itu tak bisa meredakan debaran aneh di dadanya ketika ia membalikkan tubuh dan langsung beradu tatap dengan lelaki yang setampan malaikat, namun dengan tingkat kemesuman mengalahkan iblis.

Lihat saja, Byan bahkan tak sungkan lagi menarik pinggang ramping Kia dan menempelkannya dengan tubuhnya.

Bulu kuduk Kia pun sontak meremang ketika merasakan desah napas hangat beraroma mint segar dari bibir Byan di atas bibirnya, serta sesuatu yang sangat keras dan besar terasa mengganjal di bagian bawah tubuhnya.

Seringai tipis namun penuh arti pun terlukis di wajah rupawan Byan. "Tampaknya tubuhmu memiliki efek yang sangat dahsyat bagiku, Miss Kia. Lihatlah, dia sudah mengeras dan siap untuk bertempur semalam penuh. Untuk itu kamu mendatangiku kan?"

Kia menggigit bibirnya ketika merasakan Byan yang dengan sengaja semakin menekan bawah tubuhnya yang kini sekeras besi ke tubuh Kia yang lembut.

Uh. Si kuda liar ini pasti akan membuatnya kelelahan seperti kemarin malam. Tapi mungkin itu yang ia butuhkan. Bercinta dengan sepenuh hasrat sampai puas.

Dan Kia pun akhirnya mengangguk sembari tersenyum manis. "Buatlah aku bahagia, Byan. Karena hari ini aku sedang sedih." Dengan gaya sensual, Kia sengaja menyentuhkan kulit bibirnya di telinga Byan sambil berjinjit karena perbedaan tinggi mereka yang cukup lumayan.

"Ayo kita bercinta sampai gila."

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Muksin Ciroyom
cerita yang sangat luar bisa
goodnovel comment avatar
Aprilia Bintang Simanjuntak
lanjut seru
goodnovel comment avatar
Siti Maryuni
mantap lanjut
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status