بيت / Romansa / Gairah Cinta Tuan Mafia / bab7 sengaja menggodaku

مشاركة

bab7 sengaja menggodaku

مؤلف: Rentya Karin
last update آخر تحديث: 2025-12-01 13:14:00

"Aku ingin memilikimu sepenuhnya," bisik Leo di sela-sela ciuman panasnya.

Clarissa langsung mendorong tubuh Leo, ia melangkah mundur dengan perlahan. Nafasnya memburu, wajahnya memerah seperti tomat.

"Aku,,, aku tidak bisa." Kata gadis cantik itu dengan nafas terengah-engah.

Leo melangkah mendekati nya, tangannya kembali menarik pinggang ramping gadis itu. "Aku tidak akan memaksamu. Beristirahatlah, aku akan keluar sebentar." Tutur Leo, sama sekali tidak merasa marah dengan penolakan gadis yang telah masuk ke dalam hatinya tersebut.

Leo tidak akan memaksakan kehendak nya, ia tidak ingin membuat gadis itu marah dan takut, karena keegoisannya. Leo akan sabar menunggu sampai gadis itu benar-benar siap untuk memberikan semua yang di miliki nya. Sekalipun harus menunggu sampai satu tahun, Leo akan tetap menunggunya dengan sabar.

Meski pun terkadang ia tidak bisa mengontrol hawa nafsunya jika sedang bersama Clarissa, namun pria itu harus bisa menahannya sampai Clarissa benar-benar jatuh cinta dan memberikannya sendiri pada dirinya.

Clarissa tidak menjawab ucapan Leo, gadis itu hanya terdiam dengan tatapan mata tertuju pada laki-laki yang selama ini ia anggap sangat menyeramkan dan menyebalkan. Tapi ternyata laki-laki itu juga penuh gairah terhadap dirinya.

Jangan sampai dia khilaf dan terbawa suasana, bisa-bisa kesucian yang selama ini ia jaga, hilang oleh kebodohannya sendiri.

"Jangan menatapku seperti itu, nanti aku bisa khilaf dan memangsamu malam ini juga," bisik Leo membuat Clara langsung tersadar dari lamunannya.

Sebelum Clarissa berbicara, Leo sudah terlebih dahulu mendaratkan kedepannya di bibir gadis itu. Kali ini benar-benar hanya kecupan singkat, karena setelah itu Leo pun melangkah pergi meninggalkan Clarissa yang di selimuti oleh berbagai pertanyaan serta perasaan yang campur aduk.

Sementara itu, Leo baru saja tiba di dalam kamarnya, dia langsung melepaskan seluruh pakaiannya, lalu masuk ke dalam kamar mandi.

Otot-otot di perutnya terlihat sangat menggoda, membuat setiap wanita yang melihatnya, pasti ingin memegangnya.

Leo menghembuskan nafasnya, lalu menyalakan shower dan berdiri di bawahnya.

Baru saja beberapa detik, tiba-tiba saja sosok Clarissa muncul dalam otak kecilnya.

"Sial! Kenapa aku tidak bisa mengontrol hawa nafsuku saat bersamanya? Apakah aku sudah gila?" Geram Leo sambil memukul pintu kaca kamar mandi nya.

Pria itu berusaha untuk meredakan gairahnya yang tidak bisa ia salurkan. Namun sialnya, baru beberapa detik, wajah Clarissa justru muncul dalam pikirannya.

Bibirnya yang menggoda, lekuk tubuhnya yang seksi, nada bicaranya pun terngiang-ngiang di telinganya. padahal nada bicara gadis itu biasa saja, namun entah mengapa itu terdengar sangat menggoda di telinga si mafia dingin ini.

"Clarissa Anindya,,, kamu benar-benar sudah membuatku gila." Lirihnya sambil memejamkan kedua bola matanya, membayangkan wajah cantik Clarissa yang telah memikat hatinya itu.

***

Jam sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Udara pagi ini terasa lebih hangat dari biasanya. Clarissa baru saja membuka kedua bola matanya, tatapan matanya langsung tertuju pada Leo yang entah sejak kapan ia duduk di sisi ranjang.

Clarissa terkejut, baru saja ia akan bersuara, Leo sudah mendahuluinya.

"Pagi, baby. Sepertinya tidurmu sangat nyenyak sekali." Ucap Leo lembut. Tatapan matanya tidak lepas dari wajah cantik Clarissa, membuat gadis itu sedikit salah tingkah.

"Emm sepertinya begitu," jawab Clarissa sesaat setelah ia bangkit dan duduk di atas ranjang. "Se,,, sejak kapan kamu di kamarku?" tanya Clarissa penasaran.

Leo tersenyum, tangannya terulur dan mengusap rambut Clarissa yang berantakan, lalu menjawab. "Sepuluh menit yang lalu." Senyumannya masih terukir dari sudut bibirnya.

"Ngapain?"

"Tentu saja untuk memintamu sarapan. Tapi ternyata kamu masih tidur pulas. Aku jadi tidak tega untuk membangunkanmu," jawab Leo masih dengan nadanya yang lembut. Tatapan matanya, sama sekali tidak beralih dari wajah Clarissa. "Dan ternyata ketika kamu tidur, kamu terlihat sangat cantik dan menenangkan." Lanjut Leo lagi.

Clarissa membuang muka ke arah lain, ia tidak ingin Leo melihat wajahnya yang memerah karena mendengar ucapannya barusan.

"Aku sudah menyiapkan sarapan untukmu. Ayo kita.... "

"Aku,,,, aku akan mandi dulu. Kamu duluan saja." Potong Clarissa cepat. Tidak mungkin bukan, Clarissa langsung sarapan sementara dirinya saja baru bangun tidur. Bagaimana kalau ada iler yang menempel? Itu sangat menjijikkan.

"Mau aku bantu?" tawar Leo yang langsung mendapatkan tatapan horor dari gadis itu. "Aku hanya menawarkan diri, baby. Kenapa kamu malah menatapku seperti itu? Kalau kamu tidak mau, aku tidak akan memaksamu. Tapi kalau kamu mau, maka dengan senang hati aku akan.... "

"Tidak terima kasih! Silahkan keluar tuan mafia yang terhormat!" putus Clarissa terlihat kesal mendengar ucapan Leo barusan. Namun, Leo justru malah terkekeh.

"Baiklah, aku akan keluar tuan putri. Ingat! Jangan lama-lama, atau aku akan menerobos masuk ke dalam kamar mandimu, mengerti!" Kata Leo, lalu bangkit dan melangkah keluar dari kamar Clarissa.

Clarissa nampak menghela nafasnya kasar, ia menatap kepergian Lalu sambil bergumam. "Sepertinya otak laki-laki itu sudah konslet..... Oh sial! Apa yang aku pikirkan? Kenapa bayangan semalam malah muncul dalam pikiranku? Apakah aku sudah ketularan konslet nya?" Clarissa memukul kepalanya ketika bayangan ciuman bersama Leo semalam, muncul dalam otak kecilnya. Ini membuat Clarissa frustasi.

"Lupakan Clarissa! Lupakan semuanya. Lebih baik kamu mandi, jangan sampai membuat laki-laki itu menunggu lama." Clarissa beranjak dari tempat tidurnya, kemudian ia melangkah menuju kamar mandi.

Sementara di sisi lain, Leo saat ini sedang duduk di atas kursi tunggal yang berada di ruang tengah Vila tersebut.

Dia terlihat sedang berbicara dengan seseorang melalui telepon genggam nya.

"Mereka masih mencari keberadaan nona Clarissa. Bos Lin ji sepertinya benar-benar tidak akan melepaskan nona Clarissa tuan. Apakah kita harus menerobos masuk untuk membunuhnya?" lapor seseorang yang tak lain adalah Gio, asisten sekaligus kaki kanan Leo.

"Jangan dulu. Biarkan dia mencari Clarissa sampai dia puas. Tetap awasi setiap pergerakannya, mengerti!" Jawab Leo dingin, bahkan tatapan matanya terlihat sangat tajam dan menghunus. Laki-laki ini sepertinya sudah kembali ke setelan pabrik, yaitu dingin dan menakutkan. Namun, jika di hadapan Clarissa, dia akan berubah menjadi laki-laki biasa yang lembut dan hangat.

"Baik, tuan. Saya mengerti. Tapi apakah anda benar-benar tidak membutuhkan.... "

"Untuk saat ini tidak! Aku tidak ingin ada orang lain yang mengganggu waktuku bersama Clarissa." Potong Leo tegas tak terbantahkan. "Lakukan saja tugasmu, jangan menggangguku kecuali ada hal yang mendesak, kau mengerti!" lanjut Leo lagi.

Setelah itu, Leo pun langsung memutuskan sambungannya secara sepihak, ia memasukkan ponselnya ke dalam saku celana, kemudian ia beranjak dari kursi.

Kakinya mulai melangkah menuju ruang makan, namun baru saja beberapa langkah, ia tiba-tiba saja berhenti, tatapan matanya tertuju pada Clarissa yang baru saja turun dengan rambut tergerai indah, serta mini dress berwarna putih, terlihat begitu seksi dan menggoda.

Leo beberapa kali meneguk salivanya dengan kasar, sesuatu mulai terasa sesak, memberontak, ingin melepaskan diri ketika melihat tubuh Clarissa yang benar-benar terlihat sangat menggoda.

"Ada apa denganmu? Kenapa kamu menatapku seperti itu?" tanya Clarissa gugup.

"Apa kau sengaja ingin menggodaku?" ucap Leo sembari menarik pinggang ramping Clarissa, membuat gadis itu terkejut. "Selamat, kau sudah berhasil," bisiknya, lalu tanpa basa basi, Leo mengecup bibir milik Clarissa, membuat gadis itu semakin terkejut.

استمر في قراءة هذا الكتاب مجانا
امسح الكود لتنزيل التطبيق

أحدث فصل

  • Gairah Cinta Tuan Mafia   34. bermain pelan

    Pemulihan Clarissa nyaris seperti keajaiban.Tiga hari kemudian, ia sudah bisa berjalan pelan dengan bantuan Leo. Dokter bahkan terkejut melihat daya tahan tubuhnya. Luka di perutnya mengering cepat, lebam memudar, dan yang paling mencolok, semangat hidupnya kembali menyala.Namun satu hal juga semakin jelas.Leo tidak lagi sekadar melindungi.Ia menguasai.Lorong rumah sakit terasa sempit karena kehadiran Leo yang selalu berada setengah langkah di depan Clarissa. Tangannya melingkar di pinggang Clarissa, tidak pernah benar-benar melepaskannya. Bahkan saat Clarissa hanya ingin mengambil air minum, Leo yang mengambilkannya. Saat Clarissa ingin berdiri, Leo yang mengangkat tubuhnya."Leo… aku bisa sendiri," ucap Clarissa pelan ketika Leo mengancingkan cardigan di tubuhnya.Leo menatapnya tajam. "Tidak."Satu kata. Tegas. Tanpa ruang untuk debat.Clarissa menghela napas kecil. "Aku bukan kaca yang mudah pecah. Dan aku bukan barang berharga yang harus kamu jaga dengan ketat."Leo mendekat

  • Gairah Cinta Tuan Mafia   bab33. Dia mencintai dengan cara melindungi

    Pemulihan Clarissa berjalan jauh lebih cepat dari perkiraan dokter.Luka tembak di perutnya menunjukkan perkembangan yang sangat baik. Demamnya turun, kesadarannya stabil, dan yang paling mengejutkan, tatapan matanya kembali jernih. Tidak lagi kosong. Tidak lagi sepenuhnya rapuh.Pagi itu, Clarissa sudah bisa duduk bersandar di ranjang tanpa bantuan. Rambut panjangnya tergerai, wajahnya pucat namun cantik dengan cara yang menenangkan… sekaligus membuat Leo sulit bernapas setiap kali menatapnya."Kamu terlalu keras kepala," gerutu Leo sambil merapikan bantal di belakang punggung Clarissa. "Dokter bilang kamu masih harus banyak istirahat."Clarissa tersenyum kecil. "Aku cuma duduk. Tidak lari maraton."Leo menatapnya tajam. "Sayang."Nada itu.Nada peringatan.Clarissa terdiam, lalu menunduk sedikit, seolah tanpa sadar. "Maaf…"Leo langsung menyesal. Ia menghela napas, lalu meraih dagu Clarissa dengan lembut, memaksanya untuk menatapnya. "Aku tidak bermaksud membentakmu.""Aku tahu," ja

  • Gairah Cinta Tuan Mafia   bab32. Siapa yang aku pilih

    Raya duduk di dalam mobil merah miliknya. Ia menatap gedung rumah sakit dari kejauhan. Matanya menyipit melihat sosok Arsen keluar dari pintu utama."Arsen.... Kamu benar-benar berada di kota ini?" gumamnya dengan satu tangan yang mengepal kuat, menahan emosi serta rasa cemburu yang menyelimuti dirinya. Berkali-kali ia menghubungi Arsen, namun laki-laki itu sama sekali tidak memperdulikannya. Bahkan ketika Raya berada di rumah sakit, dia sama sekali tidak pernah bertemu dengan Arsen. Laki-laki itu seperti hantu, menghilang jika dirinya berada di rumah sakit. "Aku harus menemuinya sekarang," lirih Raya, kemudian ia membuk pintu, lalu melangkah menghampiri Arsen dengan terburu-buru. Raut wajahnya gadis itu langsung berubah, senyuman manis mengembang sempurna dari sudut bibirnya. "Arsen!!!" panggil Raya membuat Arsen langsung menghentikan langkah kakinya. Arsen menoleh, ia menatap dingin wanita yang kini sedang tersenyum manis pada dirinya. "Arsen... Aku senang, karena akhrinya aku

  • Gairah Cinta Tuan Mafia   31. Aku tidak takut

    "Kau hanya masa lalunya, kau tidak pantas untuk dia pilih," Leo kembali mengucapkan kalimat yang membuat emosi dalam diri Arsen semakin membuncah. Namun sebisa mungkin laki-laki itu menahan emosinya. "Tapi aku mencintanya. Di masa lalu, maupun di masa sekarang!" tegas Arsen setelah beberapa saat ia terdiam, meredakan emosinya. "Tapi... Aku tidak akan egois, jika dia mengingat semuanya dan tetap memilihmu, maka aku akan melepaskannya, meskipun itu sangat berat." Arsen menarik nafasnya, lalu berkata lagi. "Tetapi, jika dia memilihku, maka aku akan mempertahankannya, meskipun taruhannya nyawa, aku akan tetap mempertahankannya."Arsen melirik Clarissa, lalu menatap Leo lagi, tatapan matanya sangat tajam sama seperti Leo. "Aku sudah pernah kehilangannya selama beberapa tahun. Kali ini aku tidak ingin kehilangannya lagi. Selama dia memilihku, maka aku akan memperjuangkannya." Katanya lagi dengan tegas.Leo terkekeh mendengar ucapan laki-laki di hadapannya itu. Dia merasa lucu, karena bagi

  • Gairah Cinta Tuan Mafia   bab30. Aku tidak akan membiarkan seseorang merebutnya dariku

    "Aku sudah mendapatkan informasi tentang Clarissa." Kata Dion di seberang telpon sana. Leo menghela nafasnya kasar, dia berdiri di dekat jendela rumah sakit. Matanya menatap langit yang terlihat cerah, namun tidak dengan hatinya yang selalu di selimuti oleh kekhawatiran. "Katakan!" Leo tidak sabar ingin mendengar semua informasi tentang kekasihnya, sebelum sang kekasih kehilangan ingatannya. "Clarissa Anindya Albert. Berusia dua puluh lima tahun. Putri satu-satunya keluarga Albert. Tinggal di kota X bersama kedua orangtuanya. Dia juga memiliki seorang sahabat bernama Raya Veronica. Menurut informasi, saat Clarissa kecil, ia terjebak dalam kebakaran yang terjadi di Villa milik keluarganya. Ketika semuanya pasrah pada keadaan, tiba-tiba saja seorang gadis kecil menerobos masuk dan membawa Clarissa keluar dari kebakaran itu. Dan gadis kecil yang menyelamatkan Clarissa adalah, Raya." Dion menjeda ucapannya sejenak, dia terdengar menarik nafasnya, lalu kembali bersuara. "Sejak saat itu

  • Gairah Cinta Tuan Mafia   bab29. Aku akan tetap disisimu

    Raya meraih ponselnya dan mengetik sebuah pesan singkat.‘Kita harus mempercepat rencana. Dia mulai mengingat.’Pesan itu terkirim.Raya menghela napas panjang, lalu keluar dari kamar mandi dengan ekspresi yang sudah kembali lembut, topeng sempurna yang selama ini ia kenakan.Kembali ke ruang rawat.Clarissa terlihat semakin pucat. Alat monitor jantungnya mulai berbunyi lebih cepat.Leo langsung panik. "Panggil dokter. Sekarang."Mery bangkit dengan tergesa-gesa, namun Clarissa justru menarik tangan Leo dengan sisa tenaganya."Leo…" panggilnya lirih. "Aku melihat wajah seseorang… saat kecelakaan mobil itu."Leo langsung membeku di tempatnya. Sepertinya itu kecelakaan yang membuat Clarissa kehilangan ingatannya. "Seorang perempuan," lanjut Clarissa. "Dia tersenyum padaku. Bukan senyum baik… tapi senyum yang membuatku merinding.""Baby," suara Leo serak. "Aku janji, aku akan melindungimu. Siapapun orang itu… aku tidak akan membiarkannya menyentuhmu lagi."Clarissa tersenyum kecil, lema

فصول أخرى
استكشاف وقراءة روايات جيدة مجانية
الوصول المجاني إلى عدد كبير من الروايات الجيدة على تطبيق GoodNovel. تنزيل الكتب التي تحبها وقراءتها كلما وأينما أردت
اقرأ الكتب مجانا في التطبيق
امسح الكود للقراءة على التطبيق
DMCA.com Protection Status