Gairah Cinta Tuan Mafia

Gairah Cinta Tuan Mafia

last updateLast Updated : 2025-07-20
By:  Rentya KarinOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
6Chapters
9views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Clarissa Anindya hanya seorang sekretaris biasa yang hidup sederhana di tengah kerasnya kota. Tapi satu malam yang penuh hujan mengubah segalanya. Ia menjadi saksi dari pembunuhan brutal yang melibatkan organisasi kriminal paling ditakuti di Asia, De Luca Syndicate. Leonardo De Luca, pria berdarah dingin yang dikenal sebagai Tuan Mafia, pemimpin geng De Luca yang kejam, tak membiarkan siapapun yang mengancam keberadaannya hidup terlalu lama. Tapi saat Leonardo melihat Clarissa, gadis dengan mata tajam namun rapuh, ia ragu. Bukan karena belas kasihan, tapi karena rasa aneh yang mulai menyelinap di balik keangkuhannya. Clarissa ditawan, bukan untuk dibunuh, tapi dijadikan alat tawar… atau mungkin lebih dari itu. Di tengah jeratan kekuasaan dan bahaya, tumbuhlah gairah yang tak bisa mereka kendalikan. Namun cinta tak pernah sederhana di dunia penuh peluru dan pengkhianatan. Clarissa mulai menyadari, lelaki yang menculiknya bukan hanya monster yang haus darah, tapi juga pria yang perlahan mencuri hatinya. Sementara Leonardo harus memilih antara kekuasaan yang selama ini ia pertahankan dengan darah, atau wanita yang perlahan-lahan menghancurkan benteng dingin dalam jiwanya. Tapi di balik kedekatan mereka, musuh mengintai. Rahasia masa lalu Clarissa yang terkubur akan menyeret mereka ke dalam perang yang lebih besar. Dan ketika cinta mulai tumbuh, kematian justru mendekat. Apakah cinta bisa tumbuh di antara bara dendam dan senjata? Ataukah semua hanya gairah sesaat yang akan musnah bersama darah yang tertumpah? penasaran? yuk mampir

View More

Chapter 1

Bab1. Di culik

Hujan mengguyur kota dengan deras saat Clarissa berjalan cepat menyusuri trotoar. Jaket tipis yang membalut tubuhnya tak cukup untuk menahan dinginnya malam. Sepatu haknya terendam genangan air, dan tas kecilnya terayun di bahunya. Namun, tak satu pun itu membuat langkahnya goyah. Ia harus kabur. Sebelum orang-orang itu menemukannya.

Di balik kaca jendela mobil hitam yang berhenti tak jauh dari sana, seorang pria bertubuh tegap dan wajah dingin mengawasi setiap gerak Clarissa. Matanya tajam, penuh kuasa. Tak ada emosi terpancar di sana, selain rasa tertarik yang samar namun dalam.

"Temukan dia. Sekarang." Suaranya rendah dan dalam, cukup membuat seluruh anak buahnya langsung bergerak. Ia adalah Leonardo De Luca, pria berdarah campuran Italia-Indonesia, pemimpin keluarga mafia De Luca yang ditakuti dari Palermo hingga ke Jakarta.

Clarissa baru saja menyaksikan pembunuhan yang tidak seharusnya ia lihat, dan sayangnya, yang dibunuh adalah klien besar dari De Luca Group. Ia hanya seorang sekretaris biasa, yang tak pernah bermimpi terjebak di tengah dunia gelap dan penuh darah ini.

Namun Leonardo tak percaya pada kebetulan. Ia yakin Clarissa menyimpan sesuatu. Entah itu rahasia, atau... sekadar alasan untuk memenjarakannya di sisi sang Tuan Mafia.

***

Keesokan harinya...

Di sebuah gudang tua di pinggiran kota, Clarissa kini duduk dengan tangan terikat. Tubuhnya menggigil, entah karena dingin atau karena sosok pria di hadapannya.

"Aku tak tahu apa-apa..." bisiknya pelan, nyaris menangis. Rasa takut selalu menyelimuti gadis berparas cantik itu. Matanya berkaca-kaca, siap meluncurkan kristal bening yang akan membasahi wajahnya.

Clarissa tidak pernah menyangka, jika dirinya akan di culik dan di sekap oleh pria menyeramkan itu.

Leonardo menunduk perlahan, ia mendekat. Jemarinya yang besar dan dingin mengangkat dagu Clarissa, memaksa gadis itu menatap langsung ke dalam matanya.

"Kau terlalu cantik untuk dibunuh. Tapi terlalu berbahaya untuk dilepas," katanya seraya menyeringai kecil, membuat Clarissa semakin ketakutan. "Jadi... kuputuskan kau akan tinggal bersamaku." Lanjutnya lagi dengan tegas.

"Kenapa?!" Clarissa berteriak kencang, amarah serta rasa takut, kini bersatu dalam dirinya.

"Karena aku ingin tahu..." Bisikan lelaki itu mengalir pelan di telinga Clarissa. "Apakah jantungmu berdetak karena takut... atau karena aku." Lanjutnya membuat Clarissa bergidik ngeri.

"Lepaskan aku... Aku benar-benar tidak tahu apa-apa! Aku,,, aku hanya kebetulan.... " suara Clarissa tercekat, saat satu tangan Leonardo atau lebih di kenal dengan sebutan Leo itu, kembali mencengkram dagunya.

Matanya yang sangat tajam, menatap kedua bola mata gadis itu. "Akan aku pastikan sendiri. Kau kebetulan atau memang sengaja," bisiknya benar-benar penuh penekanan.

Setelah itu, Leo pun bangkit dan pergi meninggalkan Clarissa sendirian di dalam ruangan yang di hiasi oleh lampu terang, agar terlihat jelas, bagaimana keadaan ruangan itu.

Namun, sebelum Leo benar-benar pergi, dia kembali menatap gadis yang tengah ketakutan itu.

Seulas senyuman mematikan terbit dari sudut bibirnya, membuat Clarissa kembali menundukkan kepalanya dengan rasa takut yang semakin bertambah.

***

Malam harinya...

Satu-satunya suara yang terdengar malam itu adalah rintik hujan yang mengenai atap seng, diselingi detakan jam tua di sudut ruangan.

Clarissa duduk di atas ranjang besi dengan selimut tipis yang bahkan tak cukup untuk menghangatkan tubuhnya yang menggigil sejak siang. Tangannya sudah tak lagi terikat, tapi dia tetap merasa seperti tawanan. Tawanan dari ketakutan… dan tatapan pria itu.

Leonardo De Luca duduk di seberang ruangan, di kursi kulit yang terlihat seperti tak pantas berada di gudang kumuh seperti ini. Kemeja hitamnya terbuka tiga kancing atas, memperlihatkan garis dada yang kokoh. Jemarinya yang panjang memutar gelas berisi scotch, sementara pandangannya tak lepas dari Clarissa.

"Kau tahu, biasanya siapa pun yang menyaksikan anak buahku membunuh… tak pernah sempat melihat malam berikutnya," katanya pelan, seolah sedang berbicara soal cuaca.

Clarissa mengangkat wajahnya, menatap pria itu. "Lalu kenapa aku masih hidup?" tanyanya sedikit takut.

Leonardo menyipitkan matanya, lalu bangkit. Langkah kakinya berat dan teratur, seperti serigala yang mendekati mangsanya. Ia berdiri tepat di depan Clarissa, menunduk, lalu duduk perlahan di pinggir ranjang. Jarak mereka kini terlalu dekat. Nafas mereka bercampur dalam ruang yang sempit dan panas.

"Karena ada dua kemungkinan," ucapnya sambil menatap mata Clarissa tanpa berkedip. "Satu, aku tertarik padamu. Dua, aku ingin membuatmu bicara… dengan cara yang tidak biasa." Lanjutnya lagi terdengar serak dan berat.

"Aku sudah bilang… aku tidak tahu apa-apa. Aku cuma sekretaris! Aku tidak sengaja lewat di tempat kejadian!" seru Clarissa dengan suara bergetar.

Leonardo tersenyum tipis, sangat tipis, bahkan gadis itu pun tidak bisa melihatnya. "Justru itu masalahnya. Orang yang tidak sengaja seperti kamu… biasanya menyimpan kejutan, dan aku sangat menyukai sebuah kejutan itu." Ucapnya, membuat Clarissa bingung tidak mengerti.

Leo menyentuh rambut Clarissa, mengusapnya dengan perlahan, lalu menyelipkan nya ke belakang telinga gadis itu. Gerakan kecil itu membuat jantung Clarissa berdegup tak menentu. Ia benci pria itu. Tapi, mengapa tubuhnya tak bisa berbohong?

Perlahan tapi pasti, pria itu mendekatkan wajahnya dengan gadis cantik itu, hembusan nafasnya yang hangat, begitu jelas Clarissa rasakan di permukaan wajahnya.

Tangan pria itu mulai menelusuri leher jenjang milik Clarissa, membuat gadis itu langsung tersadar dan menepis kasar tangan Leo.

"Singkirkan tanganmu! Aku bukan mainanmu, Tuan Mafia," seru Clarissa, menahan emosi dan rasa takut yang campur aduk.

Leonardo terkekeh. "Benar. Kau bukan mainanmu, tetapi... " sebelum ucapan Leo selesai, tiba-tiba saja terdengar suara tembakan dari luar.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

No Comments
6 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status