Share

Di sebuah Petakan Nomor Enam Belas

Malini memandangi Yuvati dan Leon yang semakin menjauh. Ia masih merasa tak enak hati atas keberadaan dirinya di dalam mobil Chandrakanta.

"Maafkan saya, juragan. Sungguh ...." ucapnya.

"Mengapa harus minta maaf?"

"Tadi putra juragan ....."

"Tak usah dipermasalahkan. Yuvati pasti bisa menghibur Leon. Apa kamu ingin pulang atau ada sebuah tempat yang ingin kamu singgahi terlebih dahulu?"

"Tempat? Tempat apa, juragan?" tanya Malini masih dengan suara yang bergetar karena takut.

"Tidak bisakah kamu menyingkirkan pikiran buruk tentangku?" Chandrakanta mulai memutar kunci mobil dan menyalakan mesin.

"Maaf juragan, maksud saya bukan seperti itu ...."

"Aku hanya ingin mengajakmu ke sebuah tempat. Kamu tidak perlu turun dari mobil. Aku bisa mengambilkan beberapa potong kain, kebaya dan selendang baru. Kamu tidak mungkin pulang dalam keadaan seperti itu. Pucat, berdarah dengan kebaya dan selendang robek. Lihat robekan kain itu! Tidak kah kamu membayangkan bagaimana perasaan anak-anakmu? Apa p
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status