Share

Bab 30

Marco mengerjapkan matanya. Ia benar-benar tak bisa mempercayai apa yang dilihatnya. Gadis itu sedang berbaring di ranjangnya. Wajahnya pucat tanpa polesan make up sedikitpun.

“Jadi … kamu beneran di rumah?” tanyanya tak percaya.

“Dih! Memangnya aku mau kemana pagi-pagi gini?” sahut gadis itu tak mau kalah. “Ah … Sandra tahu deh. Om Marco pingin Sandra temani, ya, di sana.”

Marco menghela napas lega. Mungkin konsentrasinya benar-benar sudah kacau. Mungkin perasaannya sudah menguasai akal sehatnya sehingga ia bisa salah mengenali orang.

“Kamu … baik-baik saja, kan, di sana?” tanya Marco dengan perasaan canggung. Ia merasa bersalah karena telah berpikiran buruk pada keponakannya itu.

“Tidak.”

“Apa perutmu masih sakit?” tanya Marco. Ia melihat wajah pucat keponakannya dengan cemas.

“Bukan, perutku sudah membaik. Tapi aku masih merasa tidak baik-baik saja, Om,” sahutnya.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status