Share

Bab 75

Author: kodav
last update Last Updated: 2025-05-04 11:07:55

Valdi dan Mayang melepaskan ciuman mereka, tatapan keduanya bertemu, dan tanpa banyak kata, mereka setuju. Dalam keheningan yang penuh dengan gairah, mereka bergerak menuju kamar Valdi yang memiliki ranjang king size, seolah menyiapkan tempat yang lebih luas untuk melanjutkan permainan ini.

Di atas ranjang yang luas itu, Valdi terlentang, menikmati pemandangan yang ada di hadapannya. Celine dengan gerakan sensual menaiki tubuh Valdi, memperlambat setiap momen saat ia perlahan-lahan memasukkan batang Valdi ke dalam liang kewanitaannya. Setiap inci membawa desahan yang dalam dari bibirnya, tubuhnya menyatu sempurna dengan Valdi di bawahnya.

Sementara itu, Valdi memposisikan Mayang di atas wajahnya, vagina pinknya kini berada dalam jangkauan lidah Valdi yang lincah. Mayang menggeliat, tubuhnya merespons sentuhan lidah yang penuh gairah, mendesah lembut ketika Vald

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 97

    Namun, Valdi perlahan menggeleng sambil tersenyum tipis. "Sorry banget nih, udah ngerepotin pada datang ke sini. Dan bukan berarti gue nggak menghargai tawarannya, cuma kali ini gue cuma nemenin Celine aja," jawab Valdi dengan nada santai, sambil meremas tangan Celine untuk menunjukkan dukungannya.Kirana tampak sedikit kecewa, tapi tetap tersenyum profesional. "Waduh, sayang banget, Mas. Nilai kontraknya lumayan loh, dan bisa bikin terkenal kalau ada portfolio brand kita," ujarnya mencoba meyakinkan.Valdi terkekeh pelan dan menggeleng. "Nah, itu dia. Saya nggak mau terkenal, hehehe," ucapnya sambil tertawa kecil, nada suaranya penuh kejujuran dan sedikit rasa lega.Celine tersenyum, lalu menimpali dengan ringan, "Kalau soal materi, kayaknya dia nggak ngejar, Mbak."Merasa sedikit kasihan karena sudah merepotkan tim, Valdi menatap Kirana dan Evan dengan senyum ramah. "Gini aja," katanya

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 96

    Valdi tertawa kecil, merasakan keakraban yang tak bisa disangkal. "Ya, lumayan juga sih... coverBajar International," jawabnya, mencoba membawa percakapan kembali ke hal-hal yang lebih praktis.Celine menggeleng pelan, tapi dengan senyuman manis. "Iya, lumayan. Tapi gue nggak lihat itunya..." Tatapannya sayu, penuh keinginan yang jauh lebih dari sekadar bisnis. Dia menatap Valdi seolah ingin dia sepenuhnya—bukan sekadar rekan dalam perjalanan, tapi dalam segala hal.Valdi tersenyum, lalu menggodanya. "Lo bikin gue horny aja," katanya setengah bercanda, tapi jelas menikmati momen keintiman itu.Celine tertawa kecil, lalu berbisik dengan nada romantis. "Sama gue juga horny, say." Ada kehangatan di matanya, dan cara dia bicara terasa sangat tulus.Valdi mengangguk, merasa benar-benar terhubung. "Apa sih yang nggak buat lo?" katanya lembut, matanya tak lepas dari wajah C

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 95

    Sore itu, Celine tampak sibuk di depan cermin, memilih pakaian untuk Valdi dengan teliti. Dia sengaja mendandani Valdi agar tampil lebih memukau, bahkan lebih keren dari artis K-pop. Valdi mengenakan setelan kasual yang dipadu dengan blazer hitam slim-fit, kaos putih bersih di dalamnya memberikan sentuhan santai namun tetap elegan. Celana hitam yang dipilihkan Celine menonjolkan kakinya yang panjang, dipadukan dengan sepatu kulit hitam yang berkilau sempurna. Rambut Valdi disisir rapi ke samping, memberinya tampilan yang lebih fresh dan modern. Dengan wajahnya yang terpahat sempurna, senyum samar yang penuh percaya diri, dan pakaian yang dipilihkan Celine, Valdi tampak seperti bintang.Celine sendiri mengenakan dress putih satin yang jatuh dengan lembut di tubuhnya, memberikan kesan anggun sekaligus sensual. Dress itu memeluk tubuhnya dengan pas, memamerkan lekuk tubuhnya tanpa terlihat terlalu provokatif. Dia memadukan gaun tersebut dengan sepatu h

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 94

    Malam itu menjadi milik Anya. Setelah sekian lama menahan kerinduan yang mendalam, kini giliran dia yang berada di atas Valdi, melepaskan seluruh gairahnya. Pinggul Anya bergerak lincah dan liar, seolah-olah ingin membuktikan bahwa dia bisa memberikan kenikmatan yang lebih, sesuatu yang hanya dia yang mampu berikan. Setiap gerakan pinggulnya semakin intens, membawa Valdi dalam pusaran kenikmatan yang tak tertahankan.Keringat mengalir di tubuh Anya, bercampur dengan peluh Valdi yang merespons setiap goyangan. Nafas mereka berdua saling memburu, suasana kamar penuh dengan desahan yang kian tak terkendali. Anya telah mencapai puncaknya dua kali, namun kali ini ada sesuatu yang berbeda darinya—lebih liar, lebih bergairah. Valdi bisa merasakannya, sensasi yang tak biasa dari mantan istrinya, seolah dia menyalurkan semua emosi yang pernah terpendam."Mmhh... mmhh... ahh... ahh... Valdi... ahh, kamu... makin enak aja sih," desah

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 93

    Celine tersenyum di sela-sela ciuman mereka, menikmati respons malu-malu tapi penuh gairah dari Luna. "Ya udah, di kamar lo dulu aja, ya... Nanti, besok-besok, kita bisa seru-seruan bareng mereka," godanya lagi sambil tertawa kecil, jelas merencanakan lebih banyak hal di masa depan.Tanpa banyak bicara lagi, Celine menarik tangan Luna, mengarahkannya untuk naik kembali ke lantai tiga. Luna menurut, masih dengan sedikit ragu namun jelas terpengaruh oleh daya tarik Celine yang kuat. Mereka berdua berjalan perlahan ke kamar Luna, suasana di antara mereka semakin hangat dan penuh dengan perasaan yang baru, seolah momen ini baru saja membuka pintu ke sesuatu yang lebih dalam dan tak terduga.Di kamar Mayang, suasana semakin intens. Valdi terus menghentak dengan ritme yang semakin cepat, meluluhlantakkan pertahanan Mayang yang sudah dua kali mencapai puncaknya. Tubuh Mayang bergetar hebat di bawah Valdi, napasnya terputus-putus di ant

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 92

    Tanpa menunggu lagi, Valdi langsung merespons godaan Mayang dengan gairah yang tak terbendung. Dia mendekatkan wajahnya ke payudara Mayang dan segera menghisap puting pinknya dengan rakus, tanpa peringatan. Bibirnya dengan cepat bergerak, menikmati kelembutan kulitnya yang terbuka. Mayang terkejut sesaat, tapi kemudian tertawa kecil, suara tawa itu diiringi dengan desahan halus ketika rasa geli bercampur kenikmatan mulai mengalir di tubuhnya."Mas, aaahh…," Mayang menggeliat manja, tubuhnya sedikit melengkung, tangannya secara refleks melingkari kepala Valdi, menariknya lebih dekat. Napasnya mulai terasa lebih berat, matanya terpejam sambil menikmati sensasi yang diberikan Valdi.Valdi tak berhenti, bibirnya bergerak dengan keterampilan yang telah terbentuk dari kedekatan mereka selama ini, menelusuri setiap lekukan dengan penuh keinginan.Mayang menggeliat lebih dalam, tubuhnya bergerak mengikuti rit

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 91

    "Pak Bowo," jawab Luna dengan suara gemetar.Celine menggeleng sambil mendesah. "Ya elah, aki-aki macam-macam aja," gumamnya sambil menatap Valdi. Valdi, yang kini mulai serius, mengeluarkan ponselnya."Permata Airlines kan?" tanya Valdi lagi, memastikan."Iya, Mas..." Luna mengangguk, berusaha mengendalikan perasaannya.Celine, yang merasa ada sesuatu yang aneh dengan cara Valdi bersikap, menatapnya dengan heran. "Sapa sih loe kenal?" tanyanya, sedikit bingung.Valdi tertawa kecil. "Gue nggak kenal, cuma dia yang kenal gue," jawabnya sambil tersenyum jahil.Celine tertawa kecil, lalu dengan suara khasnya menirukan gaya bicara Mandra. "Sombong amat…"Valdi mengabaikan godaan Celine dan mulai mencari kontak di ponselnya. "Brandon kan? Brandon Atmajaya?" gumamnya sambil mengetik.Celine menatapnya ka

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 90

    Malam itu memang menjadi pengalaman yang tak terlupakan bagi Valdi—suatu malam yang benar-benar berbeda dari semua pengalaman bercintanya selama ini. Intensitas, keintiman, dan permainan antara Sarah dan Kamala tak hanya memikat tubuhnya, tetapi juga mengikat pikirannya. Valdi seakan terseret ke dalam pusaran gairah yang seolah tak pernah surut, bahkan saat malam berganti pagi.Namun, perjalanan pulang menuju Jakarta keesokan harinya ternyata tidak memberikan jeda yang diharapkan Valdi. Jika semalam sudah penuh dengan godaan dan kenikmatan, pagi dan siang di perjalanan ini seakan menjadi perpanjangan dari permainan mereka. Dalam mobil, Sarah dan Kamala tidak membiarkan suasana tenang. Bukan hanya hubungan fisik, namun keterikatan emosional dan seksual mereka semakin jelas, membuat Valdi tak bisa sepenuhnya berkonsentrasi pada jalan di depannya.Sambil memegang setir, Valdi mendesah panjang ketika merasa sesuatu yang lembut

  • Gairah Liar Pembantu Lugu   Bab 89

    Sarah bergabung dengan Kamala, berlutut di pinggul Valdi, berhadapan dengan Kamala. Dia menekan payudaranya pada payudara Kamala, meremasnya dengan erat, menciptakan kontak kulit yang lembut dan sensual. Sarah juga berkontribusi dengan air liurnya, membuat campuran yang menggairahkan di antara payudara mereka. Mereka menggesekkan payudara bersama, menciptakan 'vagina payudara' yang panas dan basah untuk batang Valdi.Valdi mengerang, mendorong pinggulnya ke arah mereka. Dia menyetubuhi payudara mereka dengan penuh gairah, daging keras dari batangnya meluncur di antara payudara mereka, menusuk jaringan sensitif. Kamala dan Sarah menikmati sensasi tambahan dari payudara dan puting yang tertekan erat bersama.Kamala, dengan inisiatif yang tak tertahankan, menarik payudaranya dari perkelahian sensual itu. Dia menurunkan mulutnya dengan penuh gairah ke batang Valdi yang terjepit di antara payudara Sarah. Sarah, dengan gerakan yang le

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status