Share

Wanita yang Luar Biasa

Ketika Arsenio keluar dari lift lalu melangkah cepat menuju ke ruangan presdir, asisten sekretarisnya melemparkan senyuman manis kepadanya di meja depan ruangan tersebut.

"Pagi, Vel!" sapa Arsenio sekilas saja sebelum masuk ke kantornya.

"Tunggu saya, Pak. Ada yang ingin saya bicarakan empat mata!" sergah Veli ketika bosnya membuka pintu.

Arsenio tertegun sejenak lalu berkata, "Okay, masuk ke ruangan saya, Vel!"

Maka dengan percaya diri Veli mengikuti bosnya masuk lalu dia mengunci pintu sebagai langkah keamanan agar tidak ada yang mengganggu pembicaraan mereka. Apa lagi dia trauma dengan kehadiran Cantika kemarin malam di restoran saat dia menyapa Arsenio.

Pemuda itu membalik badan karena mendengar suara anak kunci diputar. "Lho ... kok dikunci sih, Vel?" tanya Arsenio curiga ada apa sebenarnya yang membuat pembicaraan mereka nampak rahasia.

"Biar nggak ada yang nyelonong masuk, Pak. Yuk mulai aja ngobrolnya, 'kan Bapak sibuk!" sahut Veli dengan cerdik lalu menggandeng lengan Arsenio
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status