Share

Lepaskan saja sayang.

Saat Bram kembali ke kediaman Wijaya, James sudah menunggu di ruang tamu.

"Kakak sudah pulang?" sapa James, saat melihat Bram muncul dari pintu utama.

"Apa kamu menungguku?" Bram melangkah menuju ruang tamu, duduk di sofa tepat di hadapan James.

"Iya, aku ingin membicarakan tentang tender waktu itu," jawab James, "Beberapa hari yang lalu, aku sudah mengajukan pinjaman. Mungkin dua atau tiga hari lagi dananya akan cair," lanjutnya.

"Benarkan? Woa...kamu memang benar-benar berubah," puji Bram dengan wajah meyakinkan, "Dalam bisnis, kita harus berani untuk mengambil tindakan. Menang atau kalah! Itu sudah resiko, yang penting kita harus nekat," lanjutnya.

"Iya, aku percaya kepada kakak. Aku ingin berhasil seperti kakak." James sangat yakin dengan Bram.

"Iya, kamu harus percaya kepadaku, jika kamu ingin berhasil dan memiliki perusahaan sendiri. Sebagai kakak sepupu, aku tidak mungkin menipumu."

James benar-benar percaya dengan apa yang terucap dari mulut Bram, ia sama sekali tidak curiga.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status