Share

Bab 158

Author: Atieckha
last update Huling Na-update: 2025-07-25 22:14:10

Darren melepaskan pakaian istrinya, merebahkan tubuh istrinya di atas ranjang. Sementara dia masih mengenakan celana, hanya pakaian bagian atasnya saja yang terlepas. Nayla memejamkan mata saat bibir sang suami melumat bibirnya, ditambah tiga jari pria itu bermain di area kewanitaannya. Sungguh badan Nayla seketika meremang.

“Maaaaaas,” desahnya.

Darren melepaskan ciumannya, dia kini berpindah ke atas dada sang istri. Bibirnya melahap dada itu secara bergantian dan terburu-buru, seperti anak kecil yang sedang kehausan. Darren tak membiarkan sejengkalpun dari area sensitif istrinya lepas dari permainan lidahnya.

Tangannya meremas dada istrinya yang terbebas dari bibirnya. Semakin lama permainan itu semakin panas. Keringat bercucuran membasahi tubuh keduanya. Baik Nayla maupun sang suami saling menginginkan satu sama lain. Dan malam ini benar-benar menjadi malam yang penuh gelora untuk mereka berdua.

Saat Darren dan Nayla sedang bermesraan di dalam, sementara itu di luar rumah, tiga o
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Mutaharotin Rotin
laaannjjuut thor bikin Mak lampir SM ular betina kena karma dong
goodnovel comment avatar
SAKURA
gereget sama Andika ,masa sih dia gak ada hati sama anaknya sendiri, cucunya, masa membiarkan anak dan cucunya dizalimi istrinya yang bahkan gak setia sama dia, lelaki pengecut
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 160

    Nayla membuka pintu rumahnya dengan sedikit rasa penasaran. Tamu? Dia tak pernah memiliki kamu sepagi ini. Marcella yang berdiri di belakangnya ikut melongok, walau sebenarnya dia lebih tertarik pada siapa yang berani datang pagi-pagi ke rumah Nayla.Sementara itu, Darren dan Raja sudah duduk manis di meja makan. Darren sibuk mencicipi roti panggang, dan Raja lebih sibuk memainkan garpu daripada makan. Klasik.Nayla menghela napas lega begitu melihat siapa yang berdiri di depan pagar. Sosok itu sangat dikenalnya. Dia langsung berjalan cepat menghampiri pagar, sementara Marcella tetap berdiri di ambang pintu seperti satpam rumah kontrakan, matanya menyipit karena sinar matahari pagi yang menyebalkan.“Kamu ini ngegetin aja, Bay. Kirain tamu kebesaran yang datang,” ucap Nayla sambil membuka pagar lebar-lebar agar Bayu bisa masuk.Bayu, yang kelihatan santai seperti biasa, cuma tertawa kecil. “Kalau saya nyari Pak Darren, rumah ini milik Bu Nayla. Salah sasaran saya nanti.”Nayla terseny

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 159

    Saat ini waktu menunjukkan pukul tiga dini hari. Rumah sudah hening, tak ada suara dari luar maupun dalam. Semua lampu sudah dimatikan, kecuali lampu tidur kecil yang menyala redup di sudut kamar. Di atas ranjang, Darren baru saja menyelesaikan ronde ketiganya bersama sang istri. Meski tubuh mereka sudah kelelahan, tidak ada yang buru-buru memejamkan mata. Masih ada yang terasa belum tuntas. Darren dan Nayla sudah mengenakan pakaian, menyelimutkan tubuh mereka, dan memastikan kamar kembali rapi. Mereka tahu, kapan saja Raja bisa terbangun dan memaksa ingin tidur bersama mereka.Darren menarik tubuh Nayla ke dalam pelukannya. Dia mendekap istrinya erat seolah tak ingin membiarkannya menjauh barang satu inci. Kehangatan dari tubuh Nayla jadi satu-satunya hal yang membuat pikirannya sedikit lebih tenang di tengah masalah besar yang sedang dihadapinya."Sayang," panggil Darren pelan."Iya, Mas," jawab Nayla sambil memejamkan mata, masih mencoba mengatur napas yang belum sepenuhnya normal

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 158

    Darren melepaskan pakaian istrinya, merebahkan tubuh istrinya di atas ranjang. Sementara dia masih mengenakan celana, hanya pakaian bagian atasnya saja yang terlepas. Nayla memejamkan mata saat bibir sang suami melumat bibirnya, ditambah tiga jari pria itu bermain di area kewanitaannya. Sungguh badan Nayla seketika meremang. “Maaaaaas,” desahnya. Darren melepaskan ciumannya, dia kini berpindah ke atas dada sang istri. Bibirnya melahap dada itu secara bergantian dan terburu-buru, seperti anak kecil yang sedang kehausan. Darren tak membiarkan sejengkalpun dari area sensitif istrinya lepas dari permainan lidahnya.Tangannya meremas dada istrinya yang terbebas dari bibirnya. Semakin lama permainan itu semakin panas. Keringat bercucuran membasahi tubuh keduanya. Baik Nayla maupun sang suami saling menginginkan satu sama lain. Dan malam ini benar-benar menjadi malam yang penuh gelora untuk mereka berdua.Saat Darren dan Nayla sedang bermesraan di dalam, sementara itu di luar rumah, tiga o

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 157

    “Jangan ngaku kalau kamu itu adalah sosok aunty kesayangan Raja jika nggak berhasil membujuk Raja buat tidur sama kamu,” ucap Darren.Ruang keluarga malam itu sebenarnya cukup tenang. TV menyala, tapi tidak ada yang benar-benar memperhatikan acara yang sedang tayang. Marcella duduk di salah satu sisi sofa sambil memeluk bantal kecil, Nayla duduk bersandar santai dengan secangkir teh di tangan, sementara Darren duduk menyilangkan kaki dengan ekspresi iseng sejak awal. Mbak Siti duduk tidak jauh dari Raja, memastikan bocah tiga tahun itu tidak iseng memencet tombol remote acak-acakan lagi.Begitu Darren melontarkan kalimat tadi, Marcella langsung melirik ke arahnya dengan alis terangkat. Ucapan itu jelas memancing. Dia tahu Darren sedang menggodanya, tapi baginya, itu bukan sekadar iseng. Itu tantangan. Dan dia paling tidak bisa dianggap kalah.Marcella mendengus. Wajahnya datar, sorot matanya jelas nggak mau disudutkan begitu saja. Dia menoleh sedikit ke arah Raja, lalu kembali mengar

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 156

    “Loh, Mas. Kok cepat banget?” tanya Nayla sambil berjalan ke arah pintu, sudah mengenakan piyama tidur. Dia berjalan menghampiri sang suami yang baru masuk ke dalam rumahnya. “Malas,” jawab Darren. Dia langsung masuk, melepaskan jasnya, dan menaruhnya di sandaran kursi di meja makan. Wajahnya tampak masam, dan Nayla tak perlu tanya sudahtahu penyebabnya, langkahnya cepat, jelas dia ingin langsung masuk dan senang terbebas dari percakapan yang tidak penting di restoran. Begitu pintu tertutup, suasana rumah sang istri langsung terasa berbeda. Bukan karena Darren datang membawa angin segar, tapi karena Raja langsung berteriak senang dari arah ruang keluarga. Bocah tiga tahun itu awalnya duduk di sofa bersama Marcella, sibuk menyusun balok mainan yang sebenarnya lebih sering berakhir berantakan daripada jadi bentuk utuh. Begitu melihat Darren, Raja langsung berdiri, berlari, dan meloncat ke pelukan sang Daddy. Seolah dari tadi dia sudah menunggu dengan penuh semangat, padahal lima me

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 155

    “Aku belum terlambat, kan?” tanya Maria dengan wajah sok polos, seolah dia tamu kehormatan yang memang ditunggu-tunggu sejak tadi.Darren langsung menoleh. Sorot matanya langsung tajam menatap wanita itu. Jelas dia tidak suka Maria muncul di sini. Tapi seperti biasa, Miranda malah tersenyum manis, seolah-olah semua ini bagian dari rencananya yang sudah matang.“Kami juga baru sampai, silakan duduk,” ucap Miranda ramah, senyumnya tidak pernah lepas sejak Maria muncul. Entah senyum karena bahagia, atau karena skenario yang dia susun berjalan sesuai keinginannya.Maria mengangguk dan langsung duduk di samping Darren, tanpa ada keraguan sedikitpun. Seolah kursi itu memang disediakan khusus untuknya. Darren hanya diam, tapi wajahnya langsung berubah masam. Pandangannya lurus ke depan, tidak mau melirik sedikit pun ke arah wanita yang sekarang menempel di sisi kirinya.Andika yang duduk tak jauh dari mereka, terlihat kikuk. Dia diam saja, seperti sedang menahan napas. Matanya beberapa kali

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status