Share

Menangislah

Penulis: Atieckha
last update Terakhir Diperbarui: 2025-06-08 22:16:32

"KENAPA?!"

Suaranya menggema, tercampur dengan deru angin dan debur ombak. Tapi Nayla tak peduli. Ia memejamkan mata, menengadah ke langit, dan membiarkan air matanya jatuh satu per satu.

“Kenapa kamu juga tega, kak Bima?! Kenapa kamu hancurin aku?! Setelah semua yang aku lakuin buat kamu! Empat tahun! Empat tahun aku percaya sama kamu! Aku jaga hatiku hanya untuk kamu, tapi kenapa balasan yang kau berikan sangat menyakitkan?!”

Suaranya pecah. Ia menggenggam pagar balkon, gemetar.

“Kalau memang aku tak layak untuk hidup di dunia ini, ambillah aku kembali ya Tuhan. Tak ada orang yang menginginkanku di dunia ini. Orang tua aku membuangku seperti sampah di depan panti asuhan. Lelaki yang pernah aku cintai membuatku terluka dan tidak percaya lagi akan cinta. Kalau memang aku hidup di dunia ini hanya untuk terluka, bawalah aku pergi ke pelukanMu. Biarkan aku pergi untuk selama-lamanya dari dunia ini, hiks hiks!”

Nayla menunduk. Isaknya makin dalam. Bahunya terguncang. Pipi dan dagunya basa
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Kukun Sabarno
antara deg deg an tapi senang
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Jadian

    “Apa yang mau Papa katakan?” tanya Darren pada papanya.Andika menarik napas panjang. Sepertinya ia butuh waktu sebentar untuk mengatur pikiran. Dia takut putranya salah paham lagi hingga hubungan mereka kembali berantakan. “Beberapa kali Papa disuruh nganterin pulang Maria sama mamamu. Tapi sepanjang jalan ke apartemennya, Maria beberapa kali ngajak Papa buat… selingkuh. Jadi menurut Papa, pas anak itu lahir nanti, kamu mending langsung tes DNA. Papa nggak yakin kalau anak dalam kandungannya itu anakmu.”Darren diam beberapa detik. Matanya menatap kosong ke arah meja di depan. Ucapan papanya barusan seperti menghantam keras pikirannya. Di kepalanya, kenangan soal Maria pun bermunculan.Sementara itu, Andika mengalihkan pandangan, berusaha menenangkan dirinya. Setiap kali mengingat tatapan genit Maria di mobil, cara perempuan itu menyentuh lengannya sambil tersenyum, rasanya bikin perutnya mual. Dulu, ia memang cukup dekat dengan Maria, sebelum Darren menjalin hubungan dengannya. Tap

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Terserah Papa

    Setelah Darren selesai diobati, mereka pun duduk bertiga di ruang tamu. “Jadi gimana Maria? Apa dia sudah ditangkap?” tanya sang Papa pada Darren. Andika sebetulnya belum mengetahui cerita tentang Maria yang ternyata mengandung anak Bima. Begitu juga dengan Nayla. Mereka sama-sama tidak mengetahui cerita itu. Karena tadi di kantor mereka hanya membahas hal-hal yang receh sampai akhirnya polisi bilang tidak bisa masuk karena pemilik rumah tidak ada. Saat Darren ingin cerita pada papa dan istrinya, lihat itu terpaksa terjeda karena dia harus pulang ke kediaman utama keluarga Atmaja.Darren mengangguk. “Sudah, Pa, dan sudah dibawa ke kantor polisi. Seperti biasa dia selalu menolak dan menyangkal tuduhan itu. Padahal sudah ada bukti nyata, tapi dia masih berusaha untuk mengaku kalau dia benar.”Darren mencoba menjelaskan yang ia lewati barusan di rumah. Bagaimana sosok Maria terus mengelak dan tetap merasa dia adalah korban.“Perempuan itu sangat licik,” sahut Andika. Sementara Nayla ha

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Takut, Ma

    “Daddy berdarah lagi!” pekik Raja dengan suara nyaring.Bocah laki-laki berusia tiga tahun itu langsung berlari kecil lalu bersembunyi di balik punggung kakeknya, Andika. Wajahnya terlihat tegang, alisnya bertaut, dan matanya melirik takut-takut ke arah sang Daddy. Kebetulan, Andika ikut pulang bersama cucunya itu dari kantor Atmaja Group. Mereka memang berniat mampir ke rumah ini—rumah yang dihuni oleh anak, menantu, dan cucunya. Tapi begitu Darren masuk, suasana langsung berubah karena melihat Darren pulang dengan wajah penuh luka.Dari arah dapur, Nayla yang sedang memotong sayur langsung menghentikan aktivitasnya. Mendengar suara putranya penuh ketakutan dan rasa khawatir. Raja Memang sangat takut dengan darah, Nayla buru-buru berlari sambil mengelap tangannya. Begitu melihat Darren, matanya membesar.“Kamu kenapa lagi sih, Mas?” tanya Nayla cepat, suaranya penuh rasa khawatir dan kesal. Ia mendekat, lalu meraih tangan suaminya, menuntunnya untuk duduk di sofa ruang tamu. Jelas s

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bogem Mentah dari Darren

    Bugh!Pukulan keras Darren langsung menghantam rahang Ilham. Suara benturan itu begitu jelas, sampai pelayan yang menonton di halaman depan menahan napas. Ilham terdorong mundur dua langkah, tangannya refleks memegangi rahangnya yang berdenyut. Sorot matanya langsung berubah tajam.Belum sempat Darren bergerak lagi, Ilham melancarkan balasan. Tangannya melayang cepat, menghantam pipi Darren!BughKepala Darren sedikit terpelintir, tapi ia hanya menunduk sebentar sebelum kembali maju.Miranda yang berdiri tak jauh dari mereka langsung menjerit, “Berhenti! Darren, jangan membuat kegaduhan di rumah ini. Berhentiiiiii!” teriaknya berharap sang anak mau mendengarkan ucapan. Dia tak menyangka akan ada Darren di rumah ini. Miranda juga belum tahu kalau Maria sudah ditangkap polisi.Namun anaknya seperti tidak mendengar.Darren melangkah cepat, meninju ulu hati Ilham dengan pukulan yang membuat pria itu membungkuk menahan sakit. Darren menarik kerah bajunya, lalu menghantam wajahnya sekali la

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Pukulan Maut

    Atas perintah Darren, polisi pun langsung bergerak cepat. Beberapa di antara mereka masuk lewat pintu depan, sementara yang lain menyebar mengelilingi rumah besar milik keluarga Atmaja. Pagar besi yang tinggi kini dijaga ketat oleh beberapa petugas berseragam, senjata siap di tangan. Mereka tidak mau ambil risiko—jangan sampai Maria lolos lagi seperti sebelumnya. Suara sepatu boots para polisi bergema di lantai marmer rumah itu, bercampur dengan suara pintu-pintu yang dibuka paksa dan laci-laci yang diperiksa.Di luar pagar, suasana tegang. Beberapa warga sekitar berbisik-bisik, mencoba menebak-nebak apa yang sedang terjadi. Sementara itu, di dalam rumah, para polisi menyisir setiap ruangan, dari lantai satu sampai lantai tiga.Sampai akhirnya, di lantai tiga, mereka menemukan Maria. Perempuan itu sedang meringkuk di dalam lemari pakaian besar yang penuh dengan baju-baju gantung. Wajahnya pucat, rambutnya acak-acakan, keringat membasahi pelipis. Begitu pintu lemari dibuka, Maria lang

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Penggeledahan

    “Cepat katakan, Papa. Sebetulnya Papa tahu kan kalau Mama adalah otak dari orang yang mau memberi racun di makanan Raja?” tanya Darren mendesak. Wajahnya tegang, tatapan matanya menusuk ke arah Papanya sendiri. Nada bicaranya sudah jelas nggak main-main, apalagi ini menyangkut keselamatan anaknya.Nayla yang berdiri agak di belakang langsung menghampiri suaminya. “Mas, sebaiknya kita bicara di ruang kerjamu saja. Nggak enak di sini, ada resepsionis, ada karyawan lalu-lalang. Masa membicarakan hal seperti ini di sini,” ucap Nayla. Dia melirik ke arah beberapa orang yang pura-pura sibuk di meja masing-masing tapi jelas-jelas telinganya tajam menunggu gosip.Darren mengangguk pelan, sadar istrinya ada benarnya juga. Dia lalu memberi isyarat dengan tangan supaya semuanya ikut, dan mereka berjalan menuju lift. Sepanjang perjalanan ke lantai 20, suasana hening tapi tegang. Nggak ada yang berani ngomong karena semua fokus dengan pikiran masing-masing.Begitu sampai di lantai 20, Nayla bicara

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status