Anna mengemasi barang-barangnya satu persatu ke dalam koper. Semua peralatan sudah lengkap. Dia tidak terlalu banyak membawa baju karena mungkin setiap akhir pekan dirinya akan pulang dan membawa bajunya sedikit demi sedikit. Toh dia bukan ingin minggat selamanya. Masih ada banyak waktu untuk melengkapi kebutuhannya di sana, apartment yang akan Anna tempati. Tadi malam semua orang sudah sepakat memperbolehkan Anna untuk menempati apartmentnya. Johan yang tidak mengerti akan keadaan Kasih saat ini terus saja mendesak istrinya tersebut untuk menuruti kemauan anak gadisnya, dan tentu saja Anna yang menjadi dalang dari semua itu.Gadis tersebut terus saja memohon kepada Johan agar merayu ibunya. "Kamu boleh tinggal di sana asal ditemani oleh, Keymal." Anna mengingat kembali percakapan tadi malam antar dia, Johan dan ibunya. Kasih memaksa Anna untuk menerima tawarannya agar Keymal ikut tinggal bersama dia. Gadis itu terus menolaknya karena tujuan dia ingin pindah adalah untuk menghinda
"Aku ingin kamu mencari tahu keberadaan dia," Perempuan itu menyerahkan sebuah foto pada seorang lelaki di depannya. "Bukankah dia sudah lama menghilang?!" balas lelaki itu heran. Pasalnya dia amat sangat mengetahui masa lalu Kasih sama Brian. Ya, benar! Kasih lah wanita itu, dia meminta bantuan pada teman sekolahnya dahulu yang tak lain adalah Albert. Mereka bertiga bersahabat karib kala itu, sebelum Brian pergi meninggalkan Kasih yang setatusnya adalah istri dari Brian pada waktu itu. Albert pun sempat mendapat berita dari Kasih jika suaminya pergi, akan tetapi kepergiannya tiada sebab entah pergi menghilang atas keinginannya sendiri ataukah malah sebaliknya. "Dia kembali," lirih Kasih kemudian, matanya memancarkan ketakutan ketika mengingat isi pesan yang Brian kirim. Nomor tidak dikenal tersebut sudah pasti dari ayah kandung Anna yang berkeinginan untuk mengambil darah dagingnya kembali. Kemana dia selam
"Kira-kira dari siapa lagi kalau bukan dari Bagas?" celetuk Sera, teman kampusnya. Anna mendapat kiriman boneka dari Bagas yang laki-laki itu titipkan pada Sera, gadis tomboy yang sering menjadi tempat penitipan sesuatu dari Bagas untuk Anna."Yaudah ini untukmu saja, aku ikhlas kok." Anna menyerahkan boneka panda ters
TingTing
Pov AnnaTingTingAku mengambil ponsel dari atas nakas kemudian membuka pesan yang ternyata dari Bagas. Padahal aku mengira jika ibu yang mengirimnya.Dahiku mengerut bingung saat membuka pesan tersebut, dan merasa janggal.Bagas mengajakku nonton malam ini sebagai ganti karena tidak memberiku hadiah hari ini? Ah, sungguh membingungkan bukan. Padahal tadi dia sudah memberiku hadiah berupa boneka panda, lantas mengapa dia masih berbohong? Sungguh memuakkan dramanya.Lekas aku membalas jika boneka pemberiannya sudah diterima olehku. Namun, lagi-lagi Bagas mengelak jika hari ini
Anna meringkukan tubuhnya yang masih berselimut di atas sofa ruang tv. Gadis itu sedikit bersyukur karena ibunya datang di pagi buta untuk memastikan keadaan Anna. Sedangkan gadis itu sendiri masih setengah sadar ketika ibunya datang berkunjung."Lihat?! Ibu yakin kamu tidak akan konsisten bangun pagi seperti janjimu yang katanya ingin mandiri," dumel Kasih dengan tangan sibuk mengiris wortel.Sedari tadi Kasih terus saja bicara tidak seperti biasanya, seolah tengah mengejek Anna yang tidak bisa bangun pagi ketika ditinggal sendiri."Aku sengaja bangun telat karena hari ini aku ada kelas sore, jadi pagi sama siang libur, Bu," jelas Anna dengan mata terpejam. Dia mengatakan yang sejujurnya pada sang Ibu jika telatnya dia bangun yaitu atas dasar kesengajaan.&
Saking sibuknya Anna dengan tugas-tugas yang menumpuk hingga tanpa dia sadari jika ada yang sedang menyindirnya, bahkan secǝrǝ terang-terangan."Na! Sadar nggak sih kalau mereka itu sedang nyindir kamu." Sera menyenggol sikut Anna karena merasa geram.Gadis kutu buku di sebelahya itu benar-benar tidak peka dan keterlaluan. Sudah sangat jelas Maya, Caca dan Tiya sedang menyindirnya.Mereka bertiga satu geng ular cobra, dan sangat membenci Anna gǝrǝ -gara Bagas. Banyak anak-anak yang tahu jika salah satu dari mereka yaitu Maya adalah pecinta berat Bagas.Namun, Bagas dengan terang-terangan pula menolaknya tanpa alasan."Apa sih, Ser?" Gadis itu me
Anna mengambil minuman di dalam kulkas untuk mengurangii dahaganya. Sedari tadi dia merasa kehausan dan sedikit kehilangan tenaganya untuk berbuat sesuatu yang lain.Tenaganya terkuras akibat menjelaskan ketidak datangannya ke kantin tadi siang. Sera mengataka bahwa Bagas dan dirinya sudah lama menunggu hingga berjam-jam di kantin tersebut. Namun, Anna tak kunjung datang hingga pertahanan mereka lelah untuk menunggu sesuatu yang tidak pasti.Mereka akhirnya menyerah kemudian pergi meninggalkan beberapa makanan yang telah habis terlahap akibat kelamaan menunggu.Berbagai alasan dan maaf sudah Anna pernyatakan namun gadis yang bernama Sera tersebut tidak kunjung menerima maaf dan kesalahan Anna.