Share

Lagi Dan Lagi

Lelaki itu mulai mendekati Anna dengan wajah yang berubah seratus delapan puluh derajat, ekspresi wajah Keymal tidak sama lagi seperti semula. Yang awalnya dingin dan penuh ketenangan kini tidak lagi terpancar, yang Anna lihat hanya tatapan tajam dan sedikit aneh.

Kaki gadis itu gemetaran dan hati yang mulai bergemuruh tidak tenang. Bayangan waktu itu masih terekam jelas dibenaknya, dan sekarang Anna takut Keymal melakukan hal yang sama.

"Kamu tidak akan bisa menolaknya, Gadis manis!" bisik Keymal tepat setelah jarak mereka benar-benar dekat. Mata Anna membulat, pikirannya berkecamuk ketika sang kakak mengelus pa hanya yang tertutup celana jins dengan sangat intim. Kemudian meremasnya kuat seolah ingin melampiaskan suatu kemarahan yang membuat Anna benar-benar ketakutan.

Mana? Kemana keberanian Anna ketika ia melawan Bagas waktu itu? Kenapa sekarang nyalinya ciut bila bersama Keymal? Dia menjadi gadis penakut jika berhadapan dengan kakak tirinya itu meskipun dalam hati ingin sekali berontak dan menendang sang lawan. Namun, niatnya kalah oleh rasa yang ia sendiri tidak memahaminya.

'lawan Na, lawan!' batinnya.

Memang ada yang tidak beres. Secara dia seperti kehilangan jati diri kala berhadapan dengan sang kakak tiri.

"Singkirkan tangan, Kakak dari sana atau Anna akan teriak!" ancamnya yang sudah terdengar basi ditelinga Keymal.

"Tidak!" balasnya lembut sambil meneruskan kegiatannya. Susah payah Anna melawan, dan ternyata tidak sesuai harapan. Keymal bukan seperti lelaki lainnya yang akan menyerah bila mendapatkan suatu penolakan. Semakin ditolak maka semakin excited dia untuk mengejar.

"Aku yakin kamu tidak akan berani menolak perintahku, Anna!" tambah Keymal setelah menge cup pelan daerah leher sang gadis, kemudian mengeluarkan ponsel dari dalam sakunya.

Lelaki itu baru ingat jika dia pernah merekam dimana waktu dia dan Anna tidur bersama dengan posisi dirinya sedang memeluk mesra sang adik, berharap Anna akan luluh ketika melihat video tersebut.

Kakak ngapain ngelakuin hal itu?" selidik Anna dengan wajah merah padam karena menahan marah. Terlihat jelas olehnya adegan tidak pantas dirinya dan Keymal waktu itu.

"Aku tidak tahu apa yang akan terjadi pada mama jika dia Melihat video ini," pangkasnya.

Bukannya menjawab ataupun menjelaskan pertanyaan Anna tadi, Keymal malah mengancam adiknya. Tidak perlu di jelaskan dengan sangat detail pada Anna oleh Keymal, Anna cukup paham bahwa pernyataan lelaki itu barusan adalah sebuah ancaman baginya.

"Aku tidak takut! Dan ibu akan berpihak padaku setelah ku jelaskan nanti," ucap Anna berpura-pura. Sebenarnya ia cukup khawatir jika Keymal benar-benar akan memberikan video luc not tersebut pada ibunya.

"Bisa mati aku jika ibu melihat video itu," batin Anna berseru. Namun, dia tidak boleh terlihat takut di depan Keymal. Karena tujuan pertama dia ingin pindah rumah adalah untuk menjauhi Keymal.

"Baiklah! Kamu harus tahu satu hal, Na! Bahwa aku tidak pernah main-main dengan ucapanku!"

Anna menelan salivanya susah payah. Jujur ia sebenarnya takut, dia tahu Keymal termasuk orang yang nekat. Anna khawatir kakak tirinya tersebut benar-benar memberikan video tadi pada ibunya.

"Lagian kita tidak melakukan hal lainnya, kita hanya berpelukan, "tandas Anna melawan rasa gelisahnya berharap tidak ada video lain selain itu.

"Benar! Kita memang tidak melakukan apapun, dan mama tidak akan kenapa- kenapa saat melihat keakuran kita ini!" ucap Keymal.

"Mungkin?!" Lelaki itu menambah keraguan yang saat ini Anna rasakan.

Sedangkan Anna hanya bisa terdiam kaku sambil memikirkan seribu cara untuk menggagalkan rencana gila kakak tirinya itu. Namun, sialnya ia sulit berpikir untuk saat ini karena sentuhan Keymal yang aktif kembali menggerǝyangi paha Anna.

Anna merasa seolah telah kehilangan harga dirinya bila berdekatan dengan Keymal, hati dan pikirannya menolak sedangkan tubuhnya terasa pasrah oleh perlakuan Keymal. Ada apa ini sebenarnya?

"Hentikan Kak! Jangan jadikan Anna sebagai budak Kakak lagi. Aku lelah! Apa apa Kakak tidak sadar telah menyakitiku secara fisik maupun batin?!" ungkapnya menatap mata Keymal lekat-lekat. 

Lalu memejamkan matanya. Menarik napas dalam-dalam kemudian membuangnya perlahan guna menenangkan hatinya yang tidak karuan. Hati siapa yang tidak sakit apabila hidupnya dibuat hancur oleh seseorang yang tidak terduga. 

"Kamu jangan terlalu egois, Na. Mau seenaknya sendiri tidak memikirkanku yang seperti ini," balas Keymal dengan menaikkan sedikit nada bicaranya seolah dialah yang pantas dikasihani. 

Setelahnya, Keymal menarik tangannya. Berdiri lalu melangkahkan kakinya keluar dari ruangan itu.

"Nggak usah berusaha kabur dari sini, percuma," perintah Keymal sebelum benar-benar menghilang dari pandangan Anna. 

Melihat tindakan semena-mena Keymal membuat Anna mendesah kasar. Gadis itu mendekat ke arah pintu dan mendapati kunci ruangan lelaki itu sudah tidak lagi tergantung di sana. 

Merasa tidak sabar, Anna melangkahkan kakinya menuju meja kerja Keymal berharap ada kunci cadangan di sana. Namun, beberapa menit kemudian setelah merasa lelah mencari tiba-tiba dia mendengar suara pintu terbuka. 

Muncullah Keymal dengan membawa satu kresek cemilan yang ia beli di supermarket terdekat di sana. Lelaki itu berpikir jika Anna akan sedikit nurut apabila dikasih sogokan seperti itu. 

"Jangan kemana-mana dan makan ini saja," perintahnya tanpa berpikir jika gadis tersebut akan menolaknya. 

Kemudian mendekati Anna dan menyerahkan berbagai macam snack tersebut, lalu mengecup sedikit pucuk kepalanya seolah mereka benar-benar ada hubungan sepesial, padahal hal tersebut hanya berlaku bagi Keymal seorang. 

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status