Share

Sikap Yang Aneh

Anna mengemasi barang-barangnya satu persatu ke dalam koper. Semua peralatan sudah lengkap. Dia tidak terlalu banyak membawa baju karena mungkin setiap akhir pekan dirinya akan pulang dan membawa bajunya sedikit demi sedikit. Toh dia bukan ingin minggat selamanya. 

Masih ada banyak waktu untuk melengkapi kebutuhannya di sana, apartment yang akan Anna tempati. 

Tadi malam semua orang sudah sepakat memperbolehkan Anna untuk menempati apartmentnya. Johan yang tidak mengerti akan keadaan Kasih saat ini terus saja mendesak istrinya tersebut untuk menuruti kemauan anak gadisnya, dan tentu saja Anna yang menjadi dalang dari semua itu.

Gadis tersebut terus saja memohon kepada Johan agar merayu ibunya. 

"Kamu boleh tinggal di sana asal ditemani oleh, Keymal." Anna mengingat kembali percakapan tadi malam antar dia, Johan dan ibunya. 

Kasih memaksa Anna untuk menerima tawarannya agar Keymal ikut tinggal bersama dia. Gadis itu terus menolaknya karena tujuan dia ingin pindah adalah untuk menghindari laki-laki yang bernama Keymal Anggaswara tersebut. 

Mereka sempat berdebat kecil saling memaksa, hingga pada akhirnya Anna bungkam karena Kasih membentaknya dan menyuruh Anna untuk menurut saja sebagai anak. 

"Aku ingin kamu ada yang jaga." Lagi-lagi perkataan Kasih muncul dalam kepalanya. 

"Ibu tidak tahu saja alasan sebenarnya aku ingin pindah," lirih Anna, ia termenung merasa gagal dalam menjalankan rencananya. Rencana yang ia susun tidak berjalan mulus bahkan menjerumuskan dirinya ke dalam jurang yang ia gali sendiri. 

Dia tidak tahu pasti apa yang akan terjadi dalam hidup Anna yang selanjutnya setelah dia tinggal berdua dengan kakak tirinya itu nanti. 

Keymal memang tidak mengulangi perbuatan ke jinya terhadap Anna. Namun, gadis itu sedikit ragu karena sudah mengetahui sifat Keymal yang sering jajan di luar karena nap sunya yang tinggi. 

Beberapa kali gadis itu memergoki kakak tirinya tersebut menggandeng perempuan peng hibur untuk dijadikan alat pengenyangnya. 

"Hiiii, semoga aja dia tidak kembali lagi ke sini," gidik Anna seram. 

Apakah Anna membenci Keymal karena telah merusak masa depan dan ketenangan hidupnya? Tentu Anna membencinya, akan tetapi sedikit merasa lega karena orang pertama yang menjamah tu buhnya adalah Keymal. Laki-laki yang pertama kali membuat Anna terpesona akan ketampanannya. 

Sakit dan kecewa memang telah mendaging dalam diri Anna, ia cukup merasa kecewa dan sakit hati karena Keymal melakukan hal tersebut dalam keadaan tidak sadar dan bukan karena atas dasar cinta. Hal itulah yang membuat gadis tersebut membenci kakak tirinya itu. 

Rasa sukanya terhadap Keymal sedikit demi sedikit mulai sirna akibat perbuatan lelaki itu sendiri. Di mata Anna, Keymal hanyalah seorang lelaki pemain wanita dan orang yang sedikit kasar. Sedangkan gadis itu sendiri sangat tidak menyukai sikap kasar dan psycho dari seorang Keymal. 

"Baik, aku akan menuruti permintaan Ibu agar kakak tinggal dan menemaniku di sana," balas Anna pasrah. Lagipula Keymal tidak sedang di sana, setahu Anna kakak tirinya itu sedang dinas diluar kota cukup lama, dan Anna mengharapkan ketidak datangan Keymal dalam waktu dekat ini hingga dia bisa mencari rencana lain agar mereka tidak selalu bersama bila perlu tidak tinggal dalam satu atap. 

Seandainya Keymal tidak melakukan kesalahan pada malam itu mungkin Anna dengan suka rela dan senang ketika sering berdekatan dengan kakaknya tersebut. Namun, dalam waktu singkat semuanya telah berubah, bahkan gadis itu merasa jengah dan sedikit ketakutan ketika berdekatan dengan Keymal. 

Namun, jika dia memberitahukan semuanya pada sang ibu dia takut akan merusak keharmonisan dan kebahagiaan Kasih. Anna tahu betul perasaan dan kebahagiaan yang ibunya rasakan ketika setatusnya menjadi seorang istri dari Johan, dan Anna juga tahu jika ibunya telah cukup lama menunggu kebahagiaan tersebut. 

Senyuman yang terpancar di hari pernikahan Kasih cukup membuat hati Anna terenyuh, senyuman tulus dan mengharukan masih bersemayam di dalam kepalanya seakan menjadi pertanda jika kebahagiaan ibunya terletak dalam pernikahan tersebut. 

Jika Anna berterus terang dan mengatakan kejadian yang sesungguhnya, mungkin Kasih akan menyalahkan dirinya sendiri dan semuanya akan jadi berantakan. Hingga mau tidak mau Anna terus merahasiakan kejadian kelam yang ia alami waktu itu berharap Keymal tidak mengulangi kesalahan yang sama. 

Anna sudah cukup hancur atas perbuatan kakak tirinya itu, dan Anna ingin melupakan semuanya agar ketenangan hidup dan masa depannya dapat ia tata seperti semula dan dimulai dari awal. 

Anna berpikir, dia cukup mengejar cita-citanya dan dan melupakan jika suatu saat akan memiliki keluarga kecil seperti harapannya dulu. Gadis itu beranggapan tidak akan ada yang mau wanita sepertinya, yang telah rusak dan tidak memiliki masa depan. 

"Arggh, ini memang tidak adil bagiku, ingin sekali protes tapi pada siapa?" keluh Anna merasa lelah letih dengan keadaan yang ia alami. 

Ting 

Anna mengambil ponselnya yang terdapat pesan dari Bagas jika nanti malam akan mengajaknya keluar. Tentu saja dengan senang hati Anna menolak ajakan tersebut. 

"Jika kamu tahu aku yang sebenarnya mungkin kamu akan berhenti mengejarku seperti ini," gumam Anna kecil seolah hanya angin yang dapat mendengarnya. 

"Semua laki-laki sama saja, suka seenaknya berbuat sesuatu dan merasa paling tersakiti jika apa yang diinginkan tidak tercapai," ungkapnya mencemooh. 

Selang beberapa menit semuanya sudah selesai dan siap untuk dibawa. Anna berangkat bersama ibunya, Kasih. 

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status