Share

Dibuang Begitu Saja

Penulis: Otty A
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-31 10:56:18

Arya menyalakan semua lampu yang ada di rumah. Ia meminta Sandra untuk mengunci kunci kamar, sementara ia memeriksa sekeliling rumah.

Arya berlari kecil menuju ke arah sumber suara. Matanya dengan cepat memindai sekelilingnya. Tapi, tak seorang pun terlihat berkeliaran di dalam rumahnya.

Arya pergi ke dapur. Ia melihat pintu kulkas yang terbuka dan botol kaca yang jatuh di lantai. "Siapa yang membuka pintu kulkas?"

"Saya yang membukanya." Bi Diah tiba tiba muncul dari belakang.

Membuat Arya terjingkat, hingga hampir pingsan. Arya mengelus pelan dada bidangnya.

"Bi Diah, membuatku kaget saja. Kenapa ke dapur malam malam? Bibi sakit?"

"Tidak Tuan. Ini sudah jam 4 pagi. Waktunya saya untuk mulai memasak." Bi Diah tersebut. Raut wajah tuanya menyiratkan keikhlasan saat bekerja.

"Sudah pagi ternyata. Dan kami begadang semalaman." Arya menggeleng pelan.

Arya kembali ke kamarnya. Ia menceritakan apa yang terjadi pada istrinya. "Kita seperti orang konyol karena Rayhan."

"Lebih baik kita lan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Penuh Kenikmatan

    "Aku mohon jangan lakukan itu." Bibir Novi tampak bergetar. Tapi petugas tak mempedulikan ucapan Novi. Ia terus berjalan mendekati Novi.Memagut bibir lembut wanita itu penuh n4fsu. "Lepaskan pakaianmu, atau aku akan mempersulit jalanmu keluar dari sini, meski Chandra atau orang kaya lainnya yang meminta."Ancaman itu membuat Novi harus mengikuti apapun yang diinginkan oleh lelaki di depannya. Ia pun membuka pakaiannya. Tubuhnya kini mengalami sedikit perubahan. Terutama di bagian depan. Melihat ranumnya puncak gunung yang bergelantungan, petugas tak tahan lagi. Suasana terasa panas. Petugas men3rkam Novi penuh h4srat.Peluh keduanya mengalir. Nafas petugas terengah tapi ia tak membiarkan bagian sensitifnya berhenti memompa meski sejenak."Besar juga milik lelaki ini." Novi bermonolog dalam hati.Tangan kekar si petugas memegang dua benda bulat dengan erat, sambil berbisik, "aku akan keluar."Si petugas mencapai puncak

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Goyangan Petugas

    Ayunda meminta Bi Inah untuk mengeluarkan kunci cadangan, tapi ternyata Bi Inah tak memiliki kunci cadangan. "Bi Inah...!" seru Ayunda. "Ya Nyah. Ada apa?" ucap Bi Inah sembari berjalan tergopoh gopoh ke arah Ayunda. "Nah! Carikan kunci cadangan! Sejak tadi saya memanggil Rayhan, ketuk pintu dan segala macam tapi tidak ada jawaban dari dalam. Saya jadi khawatir," ucap Ayunda. "Maaf Nyah, kunci cadangan kamar Tuan, dibawa sama Non Sandra." "Sandra? Kenapa bisa dibawa oleh wanita kampungan itu?" "Maaf, apakah Nyonya lupa jika Non Sandra pernah tinggal di rumah ini dan jadi istrinya Tuan?" "Tapi sekarang mereka sudah bercerai! Kenapa dia tidak mengembalikan kunci cadangan kamar anak saya?" ucap Ayunda dengan suara meninggi. "Saya tidak tahu Nyah. Mungkin Non Sandra lupa." Bi Inah menunduk. Suara perbincangan Ayunda dan Bi Inah, membuat Rayhan terbangun.

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Foto Telanj@ng

    Kali ini di rumah besar Lantana tidak ada siapapun, kecuali Ayunda dan beberapa asisten rumah tangga yang bekerja untuk Ayunda.Ayunda segera membawa paket yang ia terima. Ia memutar kaset itu. Wajahnya tampak kecewa karena tayangan yang tersaji di depan matanya, masih sama.Hanya layar gelap dengan suara desahan perempuan serta suara lelaki yang bernafas berat seperti pemburu."Film ini lagi! Sebenarnya film apa ini!" Ayunda mematikan layar TV nya sambil membanting remote.Ia membuka amplop coklat dengan cepat. Kali ini, amplop coklat berisikan foto foto syur."Novi? Ini kan Novi?" Ayunda menatap dengan tidak percaya. Foto di depannya menunjukkan kemolekan tubuh Novi tanpa bus4na."Dengan siapa Novi tidur?" Mata Ayunda melotot. Berusaha untuk mengenali, siapa lelaki yang ada di samping Novi."Siapa lelaki ini? Jelas bukan Rayhan." Ayunda menggelengkan kepalanya. "Memang dasar kurang ajar! Novi berusaha untuk menip*ku! Selain tidur dengan anakku, dia juga tidur dengan pria lain!" Ayu

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Mengejar Mantan

    Pemilik kedai berusaha untuk menghalau pria mabuk, tapi tidak berhasil. Melihat tak ada bantuan yang kunjung datang untuk Sandra, Rayhan akhirnya memberanikan diri. Ia dengan cepat memukul punggung lelaki tersebut."BRaakkk!!"PlaaaKkk!"Rayhan memukuli pria itu tanpa berhenti."Berani sekali kau ganggu istriku!" teriak Rayhan dengan nafas tersengal.Rayhan memukul pipi pria tersebut dan meninj* bagian perutnya."Ampun Pak!" teriak pria mabuk tersebut.Orang orang di sekitar yang melihat kejadian tersebut berusaha melepaskan si pria mabuk dari amukan Rayhan.Situasi berangsur-angsur membaik, pria mabuk yang biasa mengganggu di kawasan tersebut sudah disingkirkan oleh warga.Sandra merasa heran dengan kehadiran Rayhan yang tiba tiba."Kau ada di sini?" Sandra mengerutkan keningnya. Ia tak percaya melihat Rayhan berdiri di depannya."Hm ya," ucap Rayhan sembari merapikan rambutnya yang s

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Tak Punya Nyali

    "Dimana tissue toiletnya?" Novi menatap ruangan 1 x 1 meter tempatnya sedang melakukan kegiatan pribadi.Semenjak ditahan, Novi tak lagi bisa menggunakan air dengan mudah. Selesai buang air besar ataupun kecil, hanya tissue yang tersedia di dalam kamar mandinya yang sempit."Si4l sekali hidupku! Benar benar si4l!" Novi merutuki dirinya sendiri."BRak!" Teman sekamarnya mengetuk pintu agak kencang. "Buka pintunya! Aku juga butuh kamar mandi!" Novi menggertakkan giginya. Ia menahan amarah. Novi berdiri tanpa membersihkan bagian pribadinya lebih dulu. "Kau ini lama sekali!" Teman sekamarnya memukul bahunya agak kencang. Novi hanya diam saja. Ia hanya melihat tajam ke arah wanita berambut ikal dengan codet di wajahnya itu."Aku benar benar tak tahan lagi tinggal di sini." Novi menghela nafas panjang. ****Rayhan berjalan perlahan mengikuti Sandra dari belakang. Sandra berdiri di pinggir jalan. Ia memanggil taksi

  • Gairah Terlarang Sahabat Suamiku   Kesempatan Emas

    Ayunda memainkan sendok dan garpu yang ada di tangannya. Nafsu makannya yang besar mendadak hilang, ketika ia mengingat wajah Dina yang memarahinya, siang tadi."Kenapa Ma? Mama sedang memikirkan apa?" Dani melihat istrinya lebih banyak melamun daripada mengunyah makanan."Tidak Pa." Ayunda enggan menceritakan apa yang ia alami. Ia memasukkan sendok berisi makanan ke mulutnya. Berharap agar makanan enak yang ia kunyah, dapat menghibur kegundahan hatinya."Ma, Papa tadi siang pergi ke toko perhiasan. Papa membelikan gelang untuk Sandra. Bentuknya mungil dan manis. Pasti akan terlihat cantik, jika Sandra menggunakannya."Ayunda menoleh dengan tatapan sinis. "Kenapa selalu Sandra yang Papa bicarakan? Mama bosan sekali mendengar nama Sandra!" "Mama mau tahu kenapa Papa selalu memikirkan Sandra?" Dani bicara dengan mata yang terbuka lebar.Ayunda melengos marah tak menjawab pertanyaan suaminya."Ayunda... andai kau tahu, jas

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status