Share

Part 10

Penulis: Zizara Geoveldy
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-24 16:40:47

Tubuh Sky membeku bagai patung lilin. Wajahnya pucat pasi. Jagad pun sama terkejutnya, tapi mencoba tetap tenang.

Ayana juga kaget melihat Jagad ada di kamar putrinya. Tatapannya berpindah-pindah dari rambut Jagad yang kusut lalu pada putrinya yang hanya mengenakan handuk.

“M-Ma…” Sky gelagapan, tubuhnya gemetar.

“Kalian...?” Ayana tidak melanjutkan kalimatnya, tapi sorot matanya sudah lebih dari cukup untuk membuat Sky merasa dunia runtuh.

Jagad mencoba menyelamatkan keadaan. “Tante, maaf. Tadi aku cuma bantu Sky. Air shower nggak mau keluar."

"Ooo..." Mulut Ayana membulat. Ia lega dan mengerti sekarang.

"Tante, aku ke kamar dulu ya," pamit Jagad sopan.

"Iya, Gad. Tante pikir Sky belum bangun makanya ke sini."

Sky masih berdiri kaku, menahan napas sampai punggung Jagad menghilang. Baru setelah itu ia berani mengembuskan napasnya, lututnya hampir goyah.

"Udah nyala airnya?" tanya Ayana.

"Udah, Ma. Kan, udah dibenerin Mas Jagad."

"Ya udah, sana mandi. Temenin Leo sarapan."

Mood Sky lan
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Gairah Terlarang Sepupuku   Part 124

    Jagad menekan gas mobil semakin dalam. Kendaraan itu melaju meninggalkan gemerlap lampu Jakarta yang semakin mengecil di belakang mereka. Sky duduk diam di sebelahnya sambil berpikir ke mana sang kekasih akan membawanya.Perjalanan berakhir di dermaga kecil yang nyaris terlupakan di utara Jakarta. Hanya ada beberapa perahu nelayan terparkir, lampu minyak seadanya berkedip di dalam gelap. "Ayo turun, Sayang." Jagad mengusap pundak Sky setelah mematikan mesin mobil."Kita mau ke mana, Mas?" Sky bertanya bingung."Ke pulau Cendrawasih."Dahi Sky berkerut mendengarnya. Ia baru kali ini mendengar nama tempat tersebut. "Pulau apa itu, Mas?"“Pulau terpencil, jauh dari keramaian. Nggak ada sinyal sama listrik. Di sana kita bisa aman untuk sementara. Jauh dari Leo dan orang-orang.""Kenapa nggak langsung aja ke luar negeri? Bukannya lebih aman?"Jagad menggeleng, menepuk tangan Sky dengan lembut. "Leo pu

  • Gairah Terlarang Sepupuku   Part 123

    Waktu terasa berjalan sangat lambat.Sejak Asha pergi siang tadi, Sky tidak bisa tenang. Jarum jam seperti tidak bergerak. Ia bolak-balik dari jendela ke pintu, lalu ke tempat tidur lagi, hanya untuk memastikan dirinya masih berada di ruangan yang sama.Langit perlahan memudar. Semburat jingga menampakkan keindahannya, menandai datangnya malam yang ia tunggu sekaligus ia takuti.Setiap suara yang terdengar di luar kamar membuat jantungnya melonjak. Setiap suara pintu yang terbuka membuat napasnya tercekat. Sky tahu, begitu Leo pulang, semuanya bisa berakhir. Sky memandang jam di dinding. Pukul 19.42.Tinggal kurang dari dua puluh menit lagi.Sky memeluk perutnya yang mulai membesar, seolah ingin melindungi sesuatu yang jauh lebih berharga dari dirinya sendiri. 'Tolong, Tuhan ... kali ini aja selamatkan aku.'Lampu-lampu di luar menyala terang. Langit malam tampak bersih, hanya dihiasi cahaya tipis dari bulan separuh. Dari jendela kamarnya yang terkunci rapat, Sky kembali melihat ke

  • Gairah Terlarang Sepupuku   Part 122

    Sky menegang mendengar ucapan Leo. Dengan berani ia mendorong dada lelaki itu hingga tawanya terhenti."Kamu apain Mas Jagad?"Sky mulai berpikir Jagad tidak kunjung muncul karena sesuatu terjadi padanya. Dan penyebabnya adalah Leo. Apa jangan-jangan Leo ... membunuhnya?"Jawab aku, Leo! Kamu apain Mas Jagad!" Sky mendorong dada Leo sekali lagi. Dengan cepat lelaki itu menangkap tangannya.Cengkeraman itu begitu kuat hingga Sky meringis kesakitan. Leo menatapnya dengan mata yang gelap. Bukan lagi sekadar marah, tapi berbahaya."Kamu udah lupa siapa yang kamu hadapi, Sky?" Pria itu menggeram. “Aku nggak suka diinterogasi di rumahku sendiri.”Sky mencoba melepaskan diri, tapi Leo menahan lebih erat. "Lepasin! Aku tanya baik-baik!"Leo tersenyum sinis. "Baik-baik?" kekehnya. "Kamu pikir orang kayak Jagad pantas untuk kamu tunggu?""Dia nggak bersalah!" Sky berteriak keras-keras."Oh ya?" Leo memiringkan kepala, mendekatkan wajahnya begitu dekat hingga Sky bisa mencium aroma napasnya. "D

  • Gairah Terlarang Sepupuku   Part 121

    Sky menunggu dengan perasaan gelisah. Sambil duduk termenung pikirannya tidak jauh-jauh dari Jagad.Di mana kekasihnya itu sekarang?Kenapa tidak datang menjemput seperti yang sudah dijanjikannya pada Sky?Apakah dia baik-baik saja?Sky mengusap wajah. Ia berusaha menepis Jagad dari pikirannya lalu kembali fokus pada laptop.Beberapa saat kemudian email dari Asha masuk.Sky menegakkan duduk. Jantungnya langsung berdegup kencang. Ia buru-buru membukanya, berharap kabar baik, kabar yang memberinya jalan keluar.[Sky, gue udah ada pengacara buat lo. Gue udah ceritain masalah lo. Dia bakal bantu urus semuanya. Lo tenang ya.]Sky membaca baris-baris itu berulang kali, seolah takut maknanya berubah.Ada secercah harapan yang menyelinap di dadanya. Meski kecil tapi cukup untuk membuat air matanya menggenang.Ia menatap layar yang mulai buram oleh telaga air mata.Tangan kirinya menggenggam erat ujung meja, sementara tangan kanannya menekan bibirnya sendiri agar tidak mengeluarkan suara.Asha

  • Gairah Terlarang Sepupuku   Part 120

    Hari ini setelah tiga hari dirawat di rumah sakit akhirnya Sky diizinkan pulang. Leo datang menjemputnya. Kemarin dan kemarinnya lagi pria itu juga datang dengan Lyra, tapi hanya sebentar. Leo hanya sekadar setor muka lalu pergi. Ayana menyerahkan Sky pada Leo dengan begitu ringan tanpa pernah mau memahami perasaan sang putri. "Bawa aja dia, Le. Kalau dia bertingkah jangan sungkan-sungkan kasih hukuman. Kadang dia memang harus sedikit dikerasin." Leo menyeringai mendengarnya. "Tentu, Tante. Aku tahu bagaimana cara menghadapi istri tersayangku ini." Sky yang mendengar ucapan itu hanya diam menahan getir. Ia tidak punya tenaga untuk melawan. Ia hanya menatap wajah ibunya yang baru saja menyerahkannya seperti barang titipan. Leo menarik langkah, membawa Sky menuju mobil hitam yang sudah menunggu. Tubuh Sky masih lemah, tapi ia berusaha ber

  • Gairah Terlarang Sepupuku   Part 119

    Setelah tiba di rumah sakit Sky langsung mendapatkan perawatan intensif. Dokter mengatakan, "Kondisinya cukup berat. Pasien mengalami pendarahan hebat dan tekanan darahnya sangat rendah. Kami akan berusaha menghentikan pendarahan dan menstabilkan keadaannya. Tapi mohon izin, kalau keadaannya memburuk kami mungkin perlu melakukan tindakan lebih lanjut."Ayana mengangguk tanpa banyak bicara. "Baik, Dok."Setelah dokter berlalu, Ayana bicara pada Pak Maman dan Bi Sumi."Kalian pulang sekarang.""Tapi, Bu, saya--""Saya bilang pulang!" Ayana langsung memotong sebelum Pak Maman menyelesaikan ucapannya. "Masih banyak pekerjaan yang harus kalian lakukan di rumah. Biar Sky jadi urusan saya."Pak Maman dan Bi Sumi terkulai lesu. Mereka tidak bisa membantah lagi. Keduanya pergi dengan berat hati dan berharap Sky menemukan caranya sendiri untuk kabur dari rumah sakit.Sore harinya Sky dipindahkan ke ruang rawat. Kondisinya sudah stabil dan kandungannya berhasil diselamatkan. Pemandangan pertam

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status