Bab 19Ketakutan Cinta"Menyerahlah! Anda sudah terkepung!" seru Daniel kepada paparazi."Cihhhh ..." Atas dasar apa kamu mau menangkapku? Haahh?" tantang paparazi kepada Daniel."Sebaiknya anda menyerah. Karena kedok anda sebagai pengedar narkoba sudah tercium oleh kami," sahut seorang anggota polisi.Paparazi terkejut. Dia tidak menyangka sama sekali kalau profesi sampingannya sebagai kurir narkoba sudah tercium oleh polisi.Paparazi menendang sebuah kaleng kosong didekat kakinya ke arah polisi . Dan berhasil melarikan diri.Polisi terus mengejar dan memberi tembakan peringatan untuk berhenti. Tapi, paparazi terus melarikan diri sehingga dengan terpaksa salah satu anggota polisi menembak kakinya.Paparazi berhenti ketika timah panas itu mengenai kakinya. Tapi, tidak menyurutkan niatnya untuk melarikan diri.Dia terus berlari dengan menyeret kakinya yang sakit. Ia mencoba berlari sekuat tenaga.Tapi tiba-tiba sebuah mobil melintas dengan kecepatan tinggi dan menabrak paparazi.Bbrraa
Bab 20 Modus Daniel "Kenapa? Kamu takut aku mencampur makanan ini dengan sesuatu?" tanya Daniel, keningnya berkerut. "Siapa tau saja," jawab Cinta santai. Cinta masih belum bisa melupakan bagaimana ia akhirnya terlibat cinta satu malam dengan Daniel karena membeli makanan di luar. "Oke, oke, oke. Aku akan mencicipi semua makanannya terlebih dahulu," ujar Daniel langsung mencomot makanan tersebut dan mencicipinya satu per satu. Cinta menyaksikan Daniel makan dengan lahapnya. Ia menunggu reaksi Daniel hingga beberapa menit. "Tunggu apa lagi? Kok belum makan?" Daniel menghentikan suapannya dan menatap Cinta dengan seksama. "Kamu aja yang makan," sahut Cinta cemberut. "Hah? Ada yang salah?" Daniel mendekati Cinta. "Aku tidak lapar," sahut Cinta berbohong. "Buka mulutmu. Aaaaaakkkk." Daniel menyendokkan spaghety dan menyodorkannya ke mulut Cinta. Tapi, Cinta masih cemberut . "Ayolah, Sayang , kalau kamu tidak mau makan, aku akan menciummu dengan bertubi-tubi," ujar Daniel mende
Bab 21Pergi honeymoon"Sudah siang, bangunlah! Bukankah hari ini kita akan pergi?" tanya Cinta menatap Daniel."Akh, iya ... kita akan pergi bulan madu, sepertinya kamu tidak sabaran," ujar Daniel mempererat pelukannya Cinta menyadari, bahwa ucapannya yang berniat mengalihkan pelukan Daniel, menjadi bumerang baginya."Aku bukannya tidak sabaran, tapi aku tidak tahan terus-menerus berada dipelukan orang yang belum mandi dan bau seperti ini," jawab Cinta santai."Berarti kalau aku sudah mandi, kamu betah lama-lama berada dipelukanku?" tanya Daniel mengedipkan matanya."Kamu ..."ketika Cinta baru saja hendak protes, Daniel terlebih dahulu mengecup kelopak bibirnya dengan manis. "Morning kiss," ujar Daniel ketika melepas ciuman tersebut dan mengurai pelukan. Lalu melangkah masuk ke dalam kamar.Cinta menyentuh bibirnya, lalu tersenyum setiap mengingat moment yang sama saat Daniel mengecup lembut bibirnya.***Daniel membawa koper keluar Apartemen dibantu Andi. Ia tampak begitu terges
Bab 22Honeymoon Daniel mendudukkan Cinta di kursi, menyiapkan piring dan mengambilkan nasi beserta lauk pauk."Makan ya, Sayang," ujar Daniel mengecup pucuk kepala istrinya.Cinta terdiam. Ia hanya menatap piring yang berada di hadapannya."Kamu tidak mau makan karena khawatir aku akan menjebakmu?" tanya Daniel menatap Cinta. Tapi, dia masih diam tak bersuara."Oke, oke, oke, aku akan makan terlebih dahulu," ujar Daniel mulai menyendokkan makanan ke dalam mulutnya.Cinta masih terdiam. Daniel menatap istrinya itu dengan serius."Katakanlah, jika kamu ingin mengutarakan sesuatu," ujar Daniel."A- aku mau ki-kita bercerai," ujar Cinta dengan terbata-bata."hey, kamu bicara apa?" Daniel bangkit dari tempat duduknya dan mendekati Cinta."Aku tidak pernah menginginkan pernikahan ini. Aku tidak mengenalmu, betapa buruk nasibku. Aku dijebak, dan melakukan perbuatan dosa dengan orang yang tidak kukenal," ujar Cinta terisak. Ia menangis tanpa peduli Daniel yang telah berada di hadapannya.Da
Bab 23Janji DanielCinta dan Daniel berjalan bergandengan menuju villa. Cinta terlihat kikuk ketika Daniel ikut menaiki tangga menuju kamarnya."Mmm, bolehkah aku meminta sesuatu?" tanya Cinta kepada Daniel."Katakan saja!"jawab Daniel tersenyum"Mmmm ...." Cinta terlihat ragu dan menggigit bibir bawahnya.Daniel mendekatkan wajahnya dan sontak membuat Cinta mundur."Katakan! atau aku akan menciummu bertubi-tubi sampai kamu tidak bisa bernafas," ancam Daniel"Mmm, bisakah kamu tidak menyentuhku sebelum aku mengatakan cinta padamu?" tanya Cinta menatap Daniel dengan penuh permohonan."Aku sudah pernah berjanji seperti itu, kan?" sahut Daniel singkat."Tapi, aku ingin kamu mengucapkannya," ujar Cinta mengacungkan jari kelingkingnya.Daniel tertawa kecil. Lalu mengacungkan jari kelingkingnya dan mengaitkan jari kelingking Cinta."Aku berjanji, aku tidak akan pernah menyentuhmu sebagai istri sebelum kamu mengatakan i love u padaku. Aku akan menahan sekuat apapun hasratku padamu," Daniel
Bab 24 Honeymoon 2 Tanpa menunggu persetujuan dari Cinta, Daniel langsung melabuhkan bibirnya di atas kelopak bibir istrinya itu, Cinta terkejut mendapat ciuman yang tiba-tiba, membuat matanya membulat sempurna. Cinta membalas ciuman itu, menikmati kehangatan yang meresap dalam hatinya bersama irama jantungnya yang tidak beraturan. Mereka berciuman cukup lama. Daniel terus melumat bibir Cinta dengan penuh kelembutan membuat Cinta tidak bisa menolak. "Ya ampun, Sphagetynya!" ujar Cinta menarik bibirnya dan berlari ke dapur. Lalu membuka microwave. "yaahhhh ...." Cinta terduduk lesu melihat sphagety yang sudah membengkak di dalam wadahnya. Daniel menghampiri Cinta dan membelai pipi istrinya dengan lembut. "Aku nggak suka makan sphagety yang sudah membengkak seperti ini," sungut Cinta. "Tidak apa-apa, Sayang, aku buatkan lagi ya," ujar Daniel menghibur. "Eh,nggak usah. biar aku saja yang memasak, kamu ganti pakaianmu," ujar Cinta menunjuk pakaian Daniel yang penuh saus tomat. Ia
Bab 25 Air terjun penuh cinta "Tidak ada jalan untuk sepeda motor, Sayang," ujar lelaki bermata sipit itu membuat Cinta mengerucutkan bibirnya "Ada yang salah dengan kuda, hmm?" tanya Daniel kembali mencium pipi istrinya. "Tidak ada, hanya saja, kalau naik kuda kamu pasti terus memeluk dan menciumku seperti ini," sahut Cinta sembari mencubit lengan kokoh yang melingkar diperutnya "Hahaha, bukankah itu bagus, Sayang!" Daniel mengurai pelukan dan memutar tubuh Cinta. Ia merasa semakin gemas pada istrinya. "Bagus untuk apa?" sungut Cinta. "Bagus untuk hubungan kita, bukankah dengan pelukan, rasa cinta perlahan akan muncul di hatimu,"ujar Daniel menatap manik mata Cinta, lalu mencium keningnya. Daniel tersenyum sebelum membingkai wajah istri yang sangat dicintainya. "Ayo, kita mandi. Lalu siap-siap," ujar Daniel membelai wajah Cinta. "siap-siap?" ujar Cinta mengerutkan keningnya. "Tentu saja, kita harus membawa barang-barang yang diperlukan selama di sana," sahut Daniel. *** Ci
Bab 26Pulang"Da-daniel, kamu kenapa?" Cinta mencoba melepaskan tangannya dari cengkraman tangan Daniel.Daniel mendekatkan wajahnya dan menatap Cinta dengan sorot mata yang sangat tajam. Perempuan berambut pendek itu semakin merasa ketakutan."Hmm, tadi ada yang mendorongku kesungai, kali ini, aku ingin berenang bersamanya," ujar Daniel dengan suara lantang."Ampun Daniel, aku tadi hanya bercanda. Ampuun," ucap Cinta memohon kepada Daniel."Tidak bisa, aku sudah basah kuyup. Jadi, kamu harus ikut berenang juga," teriak Daniel mulai memegang tangan Cinta."Aku takut, Daniel. Aku mohon, jangan ...." Cinta memohon dengan menagkupkan kedua tangannya."Bayangkan, Cinta, jika di belakangmu ada harimau yang akan menerkam. Apa kau akan tetap berdiri disini, atau akan terjun menyelamatkan diri?" ujar Daniel menakut-nakuti Cinta Cinta menoleh ke belakang, tapi belum sempat Cinta memandang sekeliling, Daniel terlebih dahulu memeluk Cinta dan membawanya melompat ke sungai."Daniel ... kamu ket