Bab 14Menikah"Apa? Bukankah kita menikah di apartemenmu? dan hanya disaksikan oleh Andi dan dua orang saksi saja?" Cinta terkejut mendengar perkataan Daniel."Aku berubah pikiran, Sayang. Aku pikir. sebaiknya seluruh relasi bisnisku dan orang-orang di perusahaanku harus tau kalau aku akan menikah. Setidaknya, tidak ada lagi perempuan-perempuan yang suka caper dan mendekatiku." Ujar Daniel membusungkan dadanya.Cinta mencebikkan bibirnya dan berbicara dengan suara yang sangat pelan, namun masih dapat didengar oleh Daniel."Sok ganteng." Mendengar perkataan Cinta, Daniel meraih tubuh Cinta, dan memeluk pinggangnya. Daniel menatap wajah perempuan berambut pendek itu dan mendekatkan wajahnya."Aku memang ganteng dan tampan. Kamu siap-siap saja untuk jatuh cinta pada pesonaku." Daniel berbisik di telinga Cinta. Lalu mendekatkan wajahnya.Mendapat perlakuan seperti itu membuat Cinta mundur. Daniel melangkah maju sebanyak langkah Cinta mundur. Cinta memejamkan matanya. Dia sangat gugup un
Bab 15Tinggal di Apartemen"Memberi tahu pada istriku, kalau aku tampan," ujar Daniel seraya mencondongkan tubuhnya dan berbisik di telinga Cinta."Kita lihat saja, dalam waktu dekat ini, wajah tampan ini akan selalu kamu rindukan," ucap Daniel. Sekilas, ia mencuri kecupan manis di pipi Cinta. Mereka telah sampai di Apartemen Daniel. Cinta mengedarkan pandangan disekelilingnya. Ketika matanya bersirobok dengan sorot mata Daniel. Cinta langsung cemberut. Sementara Daniel tersenyum tanpa berkedip."Bos, koper Nona Cinta saya taruh dimana?" Andi meletakkan sebuah koper di samping Daniel."Kamu taruh saja dikamarku," sahut Daniel santai."Eh ... Tidak tidak tidak ... ngapain juga dikamar kamu. Dikamar aku lah," jawab Cinta melotot ke arah Daniel."Tapi, Nona, di sini ini hanya ada satu kamar tidur,"sahut Andi tersenyum."Masa sih? Tapi aku lihat banyak sekali ruangan disini." Cinta lalu berjalan memeriksa tiap ruangan. Ia Menatap kesal kepada Daniel."Bagaimana, Sayang? Kamu sudah menem
Bab 16 Omes Cinta perlahan membuka matanya dan betapa kagetnya dia ketika merasakan berada dalam pelukan seseorang. Perempuan berambut pendek itu mendongakkan kepalanya dan mendapati wajah Daniel yang terlelap. Cinta mendorong dan memukul tubuh Daniel dengan sekuat tenaga, serta berusaha melepaskan tubuh dari tangan lelaki bermata sipit itu yang melingkar erat di tubuhnya. "Dasar lelaki gila ... apa yang kamu lakukan padaku. Hahhh?" Cinta terus memukul dada Daniel dengan kedua tangannya. Daniel menangkap tangan Cinta, serta berusaha menenangkannya. Tapi, Cinta berhasil menggigit bahu Daniel, kemudian berlari keluar kamar. Daniel menyusul Cinta keluar. Lelaki itu mengejar Cinta dan berhasil memeluknya dari belakang. "Lepaskan aku, lepas. Dasar otak mesum. Kamu lupa janjimu," ucap Cinta berusaha melepas pelukan Daniel. Tapi, Daniel semakin mempererat pelukannya. "Janji apa yang aku lupakan?" tanya Daniel menenangkan Cinta. Ia terus mengeratkan pelukannya. "Janji kalau kamu tidak
Bab 17 Nasi goreng spesial Cup "I love u," ucap Daniel mengecup jari Cinta dalam genggamannya. Wajah Cinta bersemu merah. Ia mencoba menarik tangannya, tapi, justru yang dia lakukan membuat Daniel semakin mendekat dan kembali memeluk pinggangnya. "Jangan cium aku. Kamu bau. Mandi sana," ujar Cinta menutup bibirnya dengan tangan kiri ketika Daniel mendekatkan wajahnya. Daniel tersenyum. "Aku hanya ingin berkata buatkan aku nasi goreng, bukan ingin menciummu ." Wajah Cinta semakin memerah, ia benar-benar merasa malu. Cinta mengutuk dirinya yang terlalu percaya diri kalau Daniel akan menciumnya . "Ya ... sudah! Mandi sana." Cinta berlalu meninggalkan Daniel yang masih mengulum senyum penuh kemenangan. "Bodoh ... bodoh ... bodoh ..." Cinta terus merutuki dirinya saat sudah berada di dapur. **** Cinta membuka kulkas dan mengambil bahan-bahan yang akan dibuat nasi goreng. Ada sosis, telur, sayur, dan bahan lainnya. Cinta meracik bumbu nasi gaoreng dengan cekatan. Ia tidak tau bag
Bab 18Gangguan PaparaziKrucukk krucukk.......Daniel melepas ciumannya saat mendengar suara tersebut. Ia menatap perut Cinta dengan senyum menggoda. Cinta menutup wajahnya karena malu. Malu karena perutnya yang meronta lapar saat Daniel di dekatnya."Cacing gak ada akhlak," ucap Cinta di dalam hati, Cinta menutup wajahnya karena malu.Daniel membuka tangan Cinta yang menutupi wajahnya. "Aku akan memesan makanan untukmu," ujar Daniel merogoh ponsel dari kantongnya.Tapi, Cinta mengambil ponsel Daniel dan menyembunyikannya di dalam saku dressnya. "Aku tidak mau makan makanan delivery lagi," ujarnya tajam."Tapi kamu lapar, Sayang." Daniel menatap perut Cinta yang masih terus berbunyi."Aku akan masak. Jangan ganggu." Cinta berdiri dan menaruh kembali ponsel Daniel di atas meja makan.Daniel tersenyum melihat istrinya memasak dengan cekatan. Cinta semakin cantik saat sedang memasak.Sebentar saja, dua piring Nasi goreng spesial sudah tersaji di meja makan."Kalau rasanya tidak enak.
Bab 19Ketakutan Cinta"Menyerahlah! Anda sudah terkepung!" seru Daniel kepada paparazi."Cihhhh ..." Atas dasar apa kamu mau menangkapku? Haahh?" tantang paparazi kepada Daniel."Sebaiknya anda menyerah. Karena kedok anda sebagai pengedar narkoba sudah tercium oleh kami," sahut seorang anggota polisi.Paparazi terkejut. Dia tidak menyangka sama sekali kalau profesi sampingannya sebagai kurir narkoba sudah tercium oleh polisi.Paparazi menendang sebuah kaleng kosong didekat kakinya ke arah polisi . Dan berhasil melarikan diri.Polisi terus mengejar dan memberi tembakan peringatan untuk berhenti. Tapi, paparazi terus melarikan diri sehingga dengan terpaksa salah satu anggota polisi menembak kakinya.Paparazi berhenti ketika timah panas itu mengenai kakinya. Tapi, tidak menyurutkan niatnya untuk melarikan diri.Dia terus berlari dengan menyeret kakinya yang sakit. Ia mencoba berlari sekuat tenaga.Tapi tiba-tiba sebuah mobil melintas dengan kecepatan tinggi dan menabrak paparazi.Bbrraa
Bab 20 Modus Daniel "Kenapa? Kamu takut aku mencampur makanan ini dengan sesuatu?" tanya Daniel, keningnya berkerut. "Siapa tau saja," jawab Cinta santai. Cinta masih belum bisa melupakan bagaimana ia akhirnya terlibat cinta satu malam dengan Daniel karena membeli makanan di luar. "Oke, oke, oke. Aku akan mencicipi semua makanannya terlebih dahulu," ujar Daniel langsung mencomot makanan tersebut dan mencicipinya satu per satu. Cinta menyaksikan Daniel makan dengan lahapnya. Ia menunggu reaksi Daniel hingga beberapa menit. "Tunggu apa lagi? Kok belum makan?" Daniel menghentikan suapannya dan menatap Cinta dengan seksama. "Kamu aja yang makan," sahut Cinta cemberut. "Hah? Ada yang salah?" Daniel mendekati Cinta. "Aku tidak lapar," sahut Cinta berbohong. "Buka mulutmu. Aaaaaakkkk." Daniel menyendokkan spaghety dan menyodorkannya ke mulut Cinta. Tapi, Cinta masih cemberut . "Ayolah, Sayang , kalau kamu tidak mau makan, aku akan menciummu dengan bertubi-tubi," ujar Daniel mende
Bab 21Pergi honeymoon"Sudah siang, bangunlah! Bukankah hari ini kita akan pergi?" tanya Cinta menatap Daniel."Akh, iya ... kita akan pergi bulan madu, sepertinya kamu tidak sabaran," ujar Daniel mempererat pelukannya Cinta menyadari, bahwa ucapannya yang berniat mengalihkan pelukan Daniel, menjadi bumerang baginya."Aku bukannya tidak sabaran, tapi aku tidak tahan terus-menerus berada dipelukan orang yang belum mandi dan bau seperti ini," jawab Cinta santai."Berarti kalau aku sudah mandi, kamu betah lama-lama berada dipelukanku?" tanya Daniel mengedipkan matanya."Kamu ..."ketika Cinta baru saja hendak protes, Daniel terlebih dahulu mengecup kelopak bibirnya dengan manis. "Morning kiss," ujar Daniel ketika melepas ciuman tersebut dan mengurai pelukan. Lalu melangkah masuk ke dalam kamar.Cinta menyentuh bibirnya, lalu tersenyum setiap mengingat moment yang sama saat Daniel mengecup lembut bibirnya.***Daniel membawa koper keluar Apartemen dibantu Andi. Ia tampak begitu terges