Share

Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO
Gairah Terpendam Sekretaris Kesayangan CEO
Penulis: Althafunnisa

Tidur dengan lelaki asing

Sinar matahari menerobos kaca kamar hotel. Dua orang anak manusia sedang berpelukan tanpa busana di bawah selimut berwarna putih.

Cinta mengerjapkan matanya sesaat dan merasakan sedikit pusing. Ia hendak beranjak bangun ketika tiba-tiba menyadari ada tangan seseorang dibawah kepalanya dan satu tangan lagi melingkar di pinggangnya.

Cinta menoleh kebelakang dan betapa terkejutnya dia mendapati seorang lelaki tertidur nyenyak sambil memeluk nya.

"Kamu? Siapa kamu? apa yang kamu lakukan disini? mengapa kamu ada di kamar saya?" Cinta berteriak sembari menjauh dari lelaki bermata sipit itu.

Lelaki bermata sipit yang memiliki nama Daniel Luckynai Wong terbangun dan kaget karena mendapati ada perempuan disampingnya. Kedua nya berteriak bersamaan setelah menyadari keadaan mereka yang tidak mengenakan sehelai benang pun. Beruntung di samping ranjang ada bathrobe. Cinta buru buru mengenakannya.

Daniel pun demikian. Ia meraih handuk dan melilitkan di pinggangnya.

Cinta berniat berlari keluar, dan berteriak meminta tolong. Tapi dengan cepat Daniel membungkam mulutnya dengan kedua tangan.

Tidak putus asa, Cinta memukul-mukul lengan dan pundak Daniel dengan keras sehingga bungkaman tangannya terlepas. Cinta kembali melarikan diri dan berteriak meminta tolong.

Daniel menarik tubuh Cinta dan memeluknya erat, serta merta langsung membungkam kembali mulut Cinta dengan mulutnya. Cinta terkejut dan matanya membulat sempurna. 

"Tenanglah, kita bicarakan ini baik baik." Daniel melepas bungkaman mulutnya.

"Kamu ingat siapa saya?" Daniel bertanya dengan lembut

"A-aku …." Cinta mencoba mengingat ingat kejadian tadi malam. "Aku ingat kamu membawa ku kehotel ini karena tidak tega melihat aku sendirian berteduh ditempat sepi." Cinta menatap Daniel dengan wajah bingung.

"Lalu, apa lagi yang kamu ingat?" Daniel masih bertanya tanpa melepaskan Cinta dari pelukannya.

"Ketika kamu akan pergi, aku meminjam handponemu dan setelah itu kita makan bersama." Cinta terus mencoba mengingat kejadian semalam.

"Lalu, apalagi yang kamu ingat?" Daniel mendekatkan wajahnya dan memeluk Cinta dengan erat.

"Aku merasa tubuh ku panas dan kita sama sama terjatuh. Lalu …." ucapan Cinta terpotong ketika dia mengingat kejadian malam tadi. Cinta mengingat bagaimana mereka saling pandang dan akhirnya bercumbu. Selanjutnya samar samar Cinta mengingat bagaimana Daniel melepas pakaian Cinta satu persatu dan mereka melakukan penyatuan.

"Tidak … tidakkkkk … Itu tidak mungkin. Aku pasti hanya bermimpi. Itu tidak mungkin terjadi … tidak mungkin."

Air mata Cinta luruh. Cinta mendorong kasar tubuh Daniel, memungut pakaiannya yang berserakan di lantai dan berlari kekamar mandi.

Cinta berniat untuk mandi. Tapi dia urungkan karena dia harus cepat cepat pergi dari sana. Ketika Cinta telah memakai pakaian lengkap, dia mengendap endap hendak keluar. Tapi Daniel menahannya pergerakannya.

Cinta menatap Daniel dengan penuh kebencian.

"Aku tau ini adalah kesalahan. Aku bersalah karena telah melakukan perbuatan yang tidak benar." Daniel maju dan berniat meminta maaf.

"Seharusnya aku tidak mempercayai mu dari awal. Kamu benar benar manusia licik. Kamu memperkosa aku ... kamu jahat!" Cinta mendorong tubuh Daniel yang hendak melangkah mendekatinya.

"Aku minta maaf, tapi sungguh, itu bukan pemerkosaan. Kamu tidak menolak dan melakukan perlawanan atas cumbuanku, Aku salah. Dan atas kesalahan ku. Aku akan memberikan kompensasi padamu." Daniel menatap Cinta dengan serius.

"Kompensasi? kompensasi apa yang kamu berikan? uang? kamu pikir, itu bisa membayar dosa yang terjadi tadi malam?" Cinta berteriak histeris.

"Aku akan menikahimu secara hukum dan Agama." ujar Daniel menatap Cinta dengan serius.

"Apa? menikah? kamu pikir aku sudah gila? kita bahkan tidak saling kenal. Aku tidak mencintaimu. Dan satu lagi yang harus kamu tau, aku tidak sudi menikah dengan lelaki yang berbeda keyakinan denganku!" Cinta berkata seraya menunjuk ke leher Daniel yang memakai kalung liontin kepercayaannya.

Daniel terpaku mendengar jawaban Cinta.

Cinta kembali berlari ke arah pintu, tapi lagi-lagi Daniel menahannya dengan meraih tangan Cinta.

"Kamu harus menyetujui kompensasi yang Aku berikan." Daniel masih tetap memaksa dan mencekal pergelangan tangan Cinta.

Plaakkkk

Cinta menampar pipi Daniel hingga memerah.

Cup

Tapi, didetik berikutnya, Daniel kembali meraih kepala Cinta dan mencium bibirnya kuat-kuat.

"Kamu tampar, aku cium," ucap Daniel dengan senyum menggoda.

Plakkkk

Cinta kembali menampar pipi Daniel.

Dan Daniel pun kembali meraih kepala Cinta. Kali ini Daniel menghisap bibir Cinta lebih kuat, bahkan melumatnya.

Cinta melayangkan tangannya untuk ketiga kali. Dan Daniel menyodorkan pipinya. Gerakan Cinta tertahan karena dia tidak ingin dicium Daniel ke tiga kalinya.

"Aku tidak akan pernah menikah dengan laki laki yang berbeda keyakinan denganku." Cinta menatap Daniel dengan tajam.

"Aku akan ikut keyakinanmu," ujar Daniel melangkah mendekati Cinta.

"Aku tidak sudi menikah dengan laki laki yang tidak aku cintai." Cinta semakin mundur karena Daniel terus maju mendekatinya.

"Sekarang. Kamu memang tidak mencintai ku. Tapi aku akan membuatmu jatuh cinta padaku." Daniel tersenyum menatap Cinta.

"Aku bukan perempuan yang mudah jatuh cinta, dan aku tidak akan pernah percaya pada cinta. Jangan pernah bermimpi untuk menikah dan membuat aku jatuh cinta padamu," ujar Cinta dengan tatapan tak kalah tajam.

Cinta lalu berlari keluar . Sebelum Daniel berhasil menahan nya kembali.

**

"Andi , ikuti perempuan yang keluar dari kamarku, dan cari tau tentang dia. Laporkan padaku secepatnya." Daniel menghubungi asistennya.

"Baik bos. Akan saya laksanakan," jawab Andi diseberang telepon.

Cinta berhasil keluar dari hotel. Didalam lift, Cinta memperbaiki penampilannya yang acak acakan. Cinta tertegun. Bagaimana ia harus menjelaskan kepada keluarganya,

 karena semua belanjaannya tertinggal di hotel. Cinta hanya membawa handpone dan dompetnya saja.

Cinta melambaikan tangannya ke arah tukang ojek yang melintas.

"Terminal BHI, ya, pak!"

"Baik, Neng."

Sepanjang perjalanan. Cinta masih harus berfikir, bagaimana caranya menjelaskan pada keluarganya tentang belanja yang dia tinggalkan di hotel.

Terpikir untuk membeli lagi, tapi Cinta menyadari bahwa dia tidak punya cukup uang lagi.

Ojek yang Cinta tumpangi sudah sampai terminal.

"Makasih, ya Pak." Cinta turun dan membayar ongkos ojek.

"Batang Hari, ya Dek?" sapa sopir angkot.

"Iya, Pak." Cinta langsung memasuki angkot yang akan membawa dia ke kota tempat tinggalnya.

Selama satu jam Cinta menunggu, angkot belum juga berangkat karena harus menunggu sampai angkot penuh.

"Permisi, Nona." Seseorang menepuk pundak Cinta ketika dia sedang melamun.

"Kamu?" Cinta terkejut mendapati sopir Daniel berada di pintu angkot dan mendekatinya.

"Maaf nona, Saya ingin memberikan barang-barang Nona." sopir itu memberikan barang belanjaan Cinta yang tertinggal di hotel.

"Terima kasih." Cinta mengambil semua barang belanjaannya, dan meletakkannya didekat tempat duduknya.

Angkot yang ditumpangi Cinta melaju dengan kecepatan sedang. Cinta menghapus bulir bulir air mata nya yang jatuh. Cinta merasa tidak bisa menjaga diri. Sekalipun dia seorang janda, tapi seharusnya Cinta bisa menjaga diri. Tapi kejadian tadi malam benar benar membuat nya merasa benci dan jijik pada dirinya sendiri.

Sepanjang perjalanan, air mata Cinta terus mengalir. Ia tak peduli pada pandangan mata orang di sampingnya menatap dengan heran. Ia hanya ingin menyesali pertemuannya dengan Daniel yang dianggapnya suatu musibah.

***

Bersambung

Komen (15)
goodnovel comment avatar
Armada Grup Kuliner Bojonegoro
habis bilang di kamar saya kok jadi berubah di hotel wah gak bener nih alur
goodnovel comment avatar
Nurdin Beta
lanjut kan penasaran jadinya
goodnovel comment avatar
Krisvina Vina
............ agama lagi agama lagi... mual dengarnya....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status