Mr. Bobby terkesiap dan baru menyadari kebenaran dari ucapan pelayannya, dengan tergesa pria itu menggendong istrinya, meninggalkan Jessie begitu saja. Saat ini yang ada di dalam pikirannya hanyalah keadaan istri dan janin yang ada di dalam rahim istrinya! Dirinya takut terjadi sesuatu yang buruk!
Sedangkan Jessie yang berada seorang diri di rumah hanya bisa menangis saat melihat mamanya harus dilarikan ke rumah sakit karena ulahnya, meski masih berusia 5 tahun, tapi dirinya adalah anak yang cerdas dan tau apa yang sedang terjadi.Pelayan sibuk membujuk dan menenangkan Jessie sampai akhirnya anak kecil itu tertidur karena terlalu lelah menangis.Di rumah sakitā¦..Mr. Bobby meremas kedua tangannya dengan gelisah, tidak sabar menunggu dokter yang sedang menangani istrinya di dalam sana. Dirinya tidak henti-hentinya berdoa sejak tadi, berharap tidak terjadi hal buruk. Hingga akhirnya dokter keluar dari ruangan yang langsung dicecar oleh berbagai macam pertanyaan,āSatu tahun kemudianā¦Di salah satu hotel bintang lima terlihat dekorasi yang begitu mewah namun terkesan elegan, tidak norak. Jill memasuki ballroom sambil menggandeng lengan Revel yang sedang menggendong baby Luiz. Di umur yang hampir menginjak tiga tahun, baby Luiz terlihat semakin tampan, mengikuti wajah Revel.Di belakang mereka ada seorang baby sitter sambil mendorong stroller kosong, untuk jaga-jaga jika Luiz mengantuk di tengah acara pesta. Sejak beberapa bulan yang lalu, Jill akhirnya menyerah pada bujukan Revel dan mengikuti keinginan suaminya yang tidak tega melihatnya kelelahan jika harus mengurus Luiz sendirian.āAku nggak mau kamu terlalu capek dan jatuh sakit, Baby. Apalagi selain mengurus Luiz, kamu juga masih harus mengurusku.āYa, sejak menikah dengan Revel, Jill memang ingin mengurus keperluan suami dan anaknya sendiri, bahkan dirinya sampai rela berhenti kerja hanya untuk mengurus rumah tangganya. Jill lebih memilih menjadi ibu rumah tangga daripad
Beberapa bulan kemudianā¦.Revel menatap bangga pada putranya yang semakin pintar, lucu dan menggemaskan. Disela-sela kesibukannya sebagai seorang pengusaha, bermain dengan buah hatinya merupakan kebahagiaan tersendiri untuk Revel. Dan sekarang di waktu santai, itulah yang dirinya lakukan.Bermain dengan Luiz sepuasnya sekalian menggantikan tugas Jill menjaga anak meski hanya sementara. Perhatian Revel beralih dari Luiz kepada Jill yang baru saja memasuki ruang keluarga dengan piring buah di tangannya. Hal yang memang biasa dilakukan setiap hari. Makan buah agar sehat.Senyum lebar mengembang di wajah cantik Jill yang tampak polos, tanpa adanya jejak make up sama sekali, namun tidak menutupi kecantikan alami yang terpancar jelas. Kecantikan yang membuat Revel tidak bisa mengalihkan pandangan barang sedetik pun dari istrinya. Dari dulu.āHei, kamu lagi main apa sama Papa? Kok senang banget sih?ā tanya Jill sambil menggoyangkan tangan kecil Luiz. Tidak ada jawaban
āJadi siapa nama cowok yang kemarin, Jill?ā cecar Jessie tidak sabar saat datang ke rumah Jill pagi-pagi, persis dengan gaya ibu-ibu komplek yang begitu penasaran akan gossip terbaru! Tidak ingin ketinggalan berita! āCowok? Oh yang itu! Masa lo nggak kenal sih? Bukannya udah pernah ketemu ya pas pergi sama gue?ā tanya Jill masih tidak percaya kalau Jessie tidak mengenal pria yang kemarin membuat gadis itu sampai ternganga takjub!āMana ada? Belom lah! Kalau udah gue nggak mungkin lupa sama cowok ganteng begitu!ā sanggah Jessie yakin, mengulang ucapannya kemarin.āMasa iya sih?ā tanya Jill sambil mengusap dagunya pelan, berpikir keras.āJangan kebanyakan mikir! Cepet kasih tau gue siapa namanya? Gue udah penasaran dari kemarin tau!ā cecar Jessie lagi membuat Jill berdecak sebal karena seperti sedang dikejar oleh debt collector!āTuh cowok namanya Jayden! Dia temen gue yang kerja sebagai bartender!āāBartender?ā ulang Jessie lemas. Seolah harapannya untuk
Matthew menatap Gwen yang baru saja selesai mandi. Akhirnya malam ini mereka resmi menjadi sepasang suami istri. Hal yang tidak berani Matthew bayangkan sebelumnya, terlebih saat mengingat waktu Gwen menjauhinya dulu, begitu membuatnya frustasi. Apalagi istrinya itu sangat sulit dibujuk!Hati Matthew menghangat saat melafalkan kata āistriā meski hanya dalam hati. Dadanya bergemuruh dipenuhi euphoria yang bernama kebahagiaan. Matthew masih asyik dengan pikirannya saat Gwen bertanya dengan nada heran,āKamu belum mau mandi?āāIni aku baru mau mandi,ā jawab Matthew agak kikuk, belum terbiasa berada berduaan dengan wanita yang telah resmi menjadi istrinya hari ini dalam satu kamar. Gwen mengambil hairdryer dan mengeringkan rambut, tidak ingin tidur dalam keadaan rambut basah karena bisa bikin kepalanya sakit nanti. Gwen sedang fokus dengan rambut dan hairdryer di tangannya saat tangan Matthew memeluk pinggangnya dari belakang. Refleks wanita itu memekik kaget!āAsta
Lamunan Revel mengenai perusahaan pupus saat melihat Jill menggeliat dan membuka matanya perlahan, berusaha menyesuaikan matanya dengan cahaya matahari sore yang menerpa indera penglihatannya. āHei, kamu udah pulang dari tadi?āāNggak kok, baru aja. Kamu pasti capek banget sampe ketiduran gini.āāNggak juga kok, cuma anginnya enak aja bikin aku ngantuk dan ketiduran,ā kilah Jill tidak ingin membuat Revel khawatir dan malah menambah beban pikiran sang suami yang pasti sudah begitu banyak, apalagi dengan masalah perusahaan yang pasti tidak akan pernah ada habisnya.Revel hanya mengangguk, sadar kalau Jill tidak ingin membuatnya khawatir.āJadi gimana kantor hari ini? Banyak kerjaan?āāYa begitulah, setiap hari pasti ada aja.āāTapi nggak ada masalah kan?āāNggak kok, semuanya aman. Kamu tenang aja, okay?āJill mengangguk, menggendong baby Luiz perlahan agar tidak membuatnya terbangun dan membaringkannya di baby box.Beberapa bulan kemudianā¦
Dokter dan suster yang melihat kejadian itu tidak urung menatap Revel dengan raut kasihan tapi juga geli. Revel yang menyadari kalau mereka hampir terbahak melihat apa yang terjadi barusan hanya bisa menunduk, karena lagi-lagi harus menahan malu akibat ulah istrinya! Nasib!Sejak dulu Jill memang sudah menjadi titik kelemahannya. Begitu juga kali ini, Revel harus rela menurunkan wibawanya di depan dokter dan suster yang bertugas. Revel sadar kalau sebentar lagi cerita mengenai dirinya yang dianiaya oleh Jill pasti akan tersebar luas! Tapi ya sudahlah, terima nasib aja! Siapa yang menyangka kalau Revel akan cinta mati pada wanita sebar-bar ini? Iya kan?āSelamat ya, Pak. Bayinya laki-laki dan terlahir sehat,ā ucap dokter.Dengan penuh haru Revel menatap bayinya. Bayi yang merupakan perpaduan antara dirinya dengan Jill! Astaga! Bagaimana bisa Tuhan menciptakan bayi setampan ini? Memang sih, Revel sadar kalau dirinya tampan dan Jill juga cantik, tapi tetap saja dirinya
Revel berdecak gemas karena pertanyaannya malah dijawab asal-asalan oleh Jill! Padahal dirinya sedang bertanya serius! Sangat amat serius! Revel ingin segera tau hasil testnya! Revel ingin tau apakah usahanya hampir setiap malam sudah membuahkan hasil atau belum! Jika belum, Revel tidak akan bosan untuk terus berusaha sampai Jill positif hamil! Usaha yang akan Revel lakukan dengan senang hati karena sama-sama dapat enak! āAku serius, Jill!ā sergah Revel menahan sabar. Jill meringis saat Revel sudah memanggil namanya dengan nada seperti itu, tanda kalau pria itu sudah tidak bisa lagi menahan kesabarannya. āItu kan yang muncul garis dua, yang artinya aku positif. Dan karena ini testpack kehamilan, berarti tandanya aku positif hamil, Revel. Bukan positif covid,ā jelas Jill, tidak ingin diomeli oleh suaminya yang terkadang bisa bersikap menyebalkan juga. āSerius?ā lirih Revel dengan suara tercekat, tidak percaya kalau akhirnya Tuhan ke
āHmmā¦. Matthew kemarin ngajakin gue merit,ā aku Gwen dengan suara lirih. Jill ternganga sejenak sebelum akhirnya memekik kaget.āWhat?! Lo serius?!ā āSeriuslah!āāBrengsek juga tuh cowok!ā omel Jill membuat Gwen mengernyit bingung. āKenapa jadi brengsek, Jill?āāYa brengsek lah! Masa ngomong soal pernikahan melalui video call sih? Itu kan hal serius, Gwen! Harusnya Matthew bahas soal itu face to face sama lo!ā sungut Jill tidak terima. Untung Revel tidak melakukan hal itu, jika tidak, Jill pasti akan kesal!āTapi lo tau sendiri kalau Matthew kan nggak mungkin datang ke Jakarta cuma buat ngajakin gue merit!ā bantah Gwen membela kekasihnya. Gwen tidak terima waktu Jill mengatai Matthew brengsek. Enak aja!āCuma lo bilang? Ngajakin lo merit bukan sekedar ācumaā, Gwen! Itu hal serius! Mana ada sih cowok yang ngelamar ceweknya melalui video call? Lagian dia bisa aja bahas soal itu langsung pas datang ke acara resepsi pernikahan gue sama Revel! Padahal dia ka
Dua bulan kemudianā¦..Revel memijat keningnya yang terasa pusing, sudah dua minggu terakhir ini pekerjaannya begitu menumpuk. Siapa yang mengira kalau mengurus perusahaan akan jauh lebih melelahkan dan memusingkan daripada kuliah? Tidak heran kalau papanya ingin pensiun dini dan memilih menikmati hari tua bersama mamanya!Tentunya saat Revel sudah bisa mengurus perusahaan sendiri nantinya! Bukan sekarang! Untung sampai saat ini papanya dan uncle Nick selalu membantunya, tidak membiarkan Revel melangkah seperti anak hilang sendirian! Revel berhenti memijat keningnya saat mendengar pintu ruangannya diketuk dan muncul wajah papanya.āKamu kenapa, Revel? Kok keliatannya pusing banget?ā āEmang aku lagi pusing, Pa!āāKenapa? Ada masalah pekerjaan?āāNggak sih, cuma kayaknya aku kebanyakan lembur jadinya agak drop,ā jelas Revel.āYa udah, malam ini jangan lembur dulu. Maksud Papa jangan lembur di kantor ataupun di rumah. Paham maksud Papa kan?ā tanya Levin