Share

6. Jangan Menggodaku!

Author: Lil Seven
last update Last Updated: 2023-08-21 09:33:21

"Mau lagi?"

Darren bertanya, mengawasi reaksi Melissa untuk melihat apakah istrinya tersebut masih berpura-pura atau tidak.

Melissa yang sebenarnya masih ingin menghabiskan semua hidangan di meja, menggeleng untuk menjaga image Alice.

Sebanyak ingatan yang dia punya tentang Alice—gadis itu terlalu banyak membaca novel online, jadi kadang karakter yang satu tertukar dengan lainnya karena banyaknya tema yang mirip—seingat Melissa, Alice adalah gadis yang sangat menjaga bentuk tubuhnya.

Dan memang, hal itu bisa dilihat langsung dari bentuk tubuh Melissa saat ini, pinggang yang ramping dengan pinggul padat yang menggoda dan buah dada yang menyembul indah.

Benar-benar sosok yang sempurna.

Darren tampak sedikit kecewa karena Melissa menolak untuk disuapi olehnya, tapi pria itu tentu saja tak menunjukkan kekecewaan.

Rasa kecewa menandakan bahwa dia mulai terikat dengan perempuan itu, dan Darren benar-benar tak ingin Melissa tahu bagaimana isi hatinya.

Namun, Darren tak kehilangan akal, dia mengambil makanan penutup yang baru saja dihidangkan oleh salah satu kokinya.

Makanan penutup itu adalah segelas es krim rasa coklat dan vanilla yang terlihat sangat enak, berada di sebuah gelas bundar besar yang menyerupai mangkok.

"Kamu mau makan es krim, Istriku Sayang?"

Darren menawarkan makanan penutup tersebut, biasanya Alice sangat anti makan makanan yang membuat berat badannya cepat naik.

Darren sudah was was kalau istrinya itu menolak lagi tawaran darinya.

Namun, kali ini berbeda, Alice sang istri, yang tubuhnya dihuni oleh Melissa, mengangguk dengan semangat.

Sorot matanya bahkan berbinar-binar cerah.

"Mau, Ren."

Es krim adalah makanan favorit Melissa, apalagi ini rasa cokelat dan vanilla, benar-benar tidak boleh dilewatkan!

Darren sedikit kaget dengan perubahan tak biasa dari istrinya tersebut, tapi anehnya sama sekali tak membenci hal itu.

"Baiklah. Aku akan menyuapkannya untukmu," jawab pria itu dengan ekspresi puas.

Darren mulai mengambil sendok dan menyendok es krim tersebut, Melissa menunggu dengan tak sabar untuk merasakan makanan favoritnya tersebut.

"Buka mulutmu."

Tanpa menunggu lama, Melissa langsung membuka mulutnya, tapi bukan es krim di sendok Darren yang masuk ke mulutnya melainkan ....

Darren tertawa kecil, terlihat puas dengan senyum licik melihat Melissa yang terkejut luar biasa.

Darren memang menyendok ek krim tersebut dengan sendok yang dia pegang, tapi pria itu tidak langsung menyuapkannya pada Melissa, melainkan memasukkan es krim tersebut ke mulutnya sendiri baru kemudia menyuapi Melissa dengan mulutnya.

Darren kembali menempelkan bibirnya ke bibir Melissa.

Rasa manis dan dingin es krim bersatu di antara bibir kedua orang tersebut, Darren terus mendesakkan es krim di mulutnya ke mulut Melissa sampai dia menelan semuanya.

Setetes es krim warna cokelat yang meleleh menetes dari ujung bibir, melihat pemandangan itu, Darren tertawa.

Tubuhnya terlihat rileks dan santai.

"Tanganku lelah, jadi mulai saat ini aku akan menyuapimu dengan mulut, Istriku."

Ucapan ringannya tersebut hanya direspons Melissa dengan mata membelalak lebar.

Melissa hanya bisa pasrah saat Darren kembali melakukan hal tersebut.

Namun, pada sendok ketiga, Darren tiba-tiba menghentikan gerakannya.

Dia menurunkan Melissa dari pangkuan, dan memberi perintah.

"Ikut aku!"

"K-ke mana?"

Darren tampak tak sabar, lalu menarik tangan Melissa keluar dari ruang makan yang besar itu, menuju kamar mereka.

Darren mengunci rapat pintu kamarnya dan mendorong Melissa ke atas tempat tidur.

"Aku sudah tak tahan lagi, kita lakukan sekarang!"

"A-apa?"

Melissa yang sangat kaget dengan perubahan Darren, tak sanggup merespons apa pun perkataannya.

"Kya!"

Gadis itu memekik kecil saat Darren dengan gerakan kasar merobek kausnya.

Tenaga pria itu benar-benar luar biasa, dia naik ke atas tubuh Melissa, bertumpu dengan lututnya dan mulai merobek bra Melissa.

"Aku akan mencabik-cabikmu sampai habis, Alice!"

Setelah mengatakan hal itu, Darren menghisap kuat-kuat salah satu buah dada Melissa.

"D-Darren!"

Kaki Melissa menendang-nendang sprei, menjambak rambut pria yang menjadi suaminya tersebut untuk menyalurkan rasa sakit di buah dadanya yang tadi Dihisap dengan kuat oleh Darren.

"L-lakukan dengan lembut," rintih Melissa, lehernya sudah menjadi sasaran cupang dari Darren yang menggila.

"Salahmu yang terus menggodaku, Sayang."

Melissa tak sanggup menjawab ucapan Darrenk tersebut karena bibirnya kini menjadi sasaran pria itu, dia melahap bibir Melisa seperti binatang kelaparan.

"Aku sudah dua hari tak bertemu kamu, jadi, sekarang, malam ini, tebus dua hariku itu."

Melissa bergidik sendiri, membayangkan ini akan menjadi malam yang sangat panjang dan mungkin dia akan berakhir dengan pingsan lagi.

Darren ingin terus menyiksa dan menyentuhnya. Seolah-olah perempuan itu mendorong ke dalam dirinya, dia memindahkan pinggulnya ke atas, membuat Melissa jadi di atas perut Darren.

"Tidak ...."

Melissa membelalakkan matanya lebar-lebar saat benda keras milik Darren masuk ke dalam lubang miliknya.

Dalam posisi seperti ini, benda itu terasa masuk lebih dalam, dia menggigit bibirnya kuat-kuat saat merasakan milik Darren tersebut seperti mengaduk-aduk tubuh bagian bawahnya.

Melissa mengerang kecil teredam sambil terengah-engah. Dia mengerutkan alisnya dan memegangi dada Darren, mencoba mencari keseimbangan saat Darren mulai menggerakkannya pinggulnya ke atas dan ke bawah.

Sambil memegangi pinggangnya, Darren menarik keluar miliknya yang besar dan berotot itu, lalu perlahan-lahan memasukkan anggota itu ke pintu masuk Melissa yang bengkak, licin, dan sensitif.

Darren kembali perlahan-lahan masuk dan meluncur keluar dengan cepat, lalu memukulnya kembali. Setiap kali dia masuk dan keluar, bagian dalam Melissa menumpahkan cairan basah yang licin, membuat Darren semakin bersemangat memompa benda itu semakin masuk ke dalam.

Darren menikmati pemandangan di atasnya, di mana Melissa yang memejamkan mata seperti menahan sakit saat inti tubuhnya masuk sangat dalam ke dalam tubuh istrinya tersebut.

Darren juga menikmati melihat buah dada sang istri yang terpantul-pantul indah saat Melissa yang sepertinya mulai terangsang, menggerakkan pinggulnya untuk memasuk dan mengeluarkan barang milik Darren.

Akhirnya Darren merasa hendak mencapai puncak, dia segera memegang erat pinggang Melissa dan mengeluarkannya di dalam.

Namun, dia sama sekali tidak puas.

Darren ingin mencicipinya lagi dan lagi, tetapi tidak peduli apa yang dia lakukan, kehausannya terus bertambah tanpa akhir.

"Aku pasti sudah gila, kenapa aku tak bisa berhenti?"

Darren memeluk Melissa yang lemas, sepertinya istrinya tersebut sudah keluar lebih dulu, Darren menempelkan hidung ke leher Melissa dan menikmati aroma buah segar menguar dari sana.

Tubuh wanita di pelukannya ini adalah obat yang mematikan. Tidak, bahkan obat tidak bisa terasa semanis ini.

Darren kembali memeluk tubuhnya erat-erat sambil berpikir bahwa dia benar-benar sudah gila dan tak akan bisa lepas dari perempuan ini dalam jangka waktu dekat.

****

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Gairah Tersembunyi Suami Dinginku   141. Tinggal Bersama Damian (TAMAT)

    Dia bahkan berjanji akan melakukan yang terbaik untuk membuat Damian nyaman dengan dirinya."Sudah terlalu banyak rasa sakit, aku ingin melupakan semuanya dan bahagia hidup sendiri-sendiri," tutup Melissa.Dia benar-benar ingin melupakan segala hal tentang ibunya."Jadi? Kau pilih mana?""Tentu saja aku akan di sini, bersamamu. Bahkan jika tidak menjadi istrimu di masa depan, aku tetap akan memilih tinggal di sini."Melissa menjawab tanpa ragu, dalam hati, dia sudah mendedikasikan diri sebagai pembantu Damian yang paling setia, untuk membalas kebaikannya ini.Damian langsung memeluk dan mencium Melissa saat mendengar jawaban gadis tersebut."Terima kasih, aku benar-benar mengharapkan jawaban ini darimu, Melly."Kata-katanya terdengar begitu tulus. Damian lega karena Melissa lebih memilih berada di sisinya daripada pergi ke ibunya yang kini menjadi istri orang kaya setelah menjadi pelakor."Aku justru senang bisa mendapat tempat tinggal gratis, jangan khawatir, aku tidak akan merepotka

  • Gairah Tersembunyi Suami Dinginku   140. Orang Tua Damian Bercerai

    "T-tolong maafkan aku."Melissa segera menjatuhkan tubuhnya dan duduk bersimpuh di hadapan Damian, dia menunduk dalam menunjukkan bahwa sedang sangat menyesal atas nama ibunya.Namun, reaksi Damian di luar dugaan Melissa, dia yang tadi marah kini malah tertawa terbahak-bahak."Astaga, ekspresimu lucu sekali, Melly!" serunya dengan tatapan geli, membuat Melissa segera mendongak dengan pandangan bertanya.Tentu saja dia semakin kebingungan. Padahal beberapa detik lalu Damian terlihat marah, kenapa sekarang dia malah tertawa terbahak-bahak?"A-apa maksudmu? Kau sedang menculik dan menyekapku karena kesalahan yang dilakukan ibu, 'kan? Jadi, kumohon, beri aku keringanan atas hukuman ini," ucap Melissa dengan ekspresi memohon.Damian mengulurkan tangannya, meminta Melissa menyambut uluran tangan tersebut dan membuat Melissa bangkit dari duduknya di lantai.Kini Damian duduk dan Melissa berdiri, mereka saling berpegangan tangan."Hmmm, bagaimana, ya? Kalau aku tidak mau, kau akan melakukan a

  • Gairah Tersembunyi Suami Dinginku   139. Disekap Di Tempat Asing

    Melissa menutup wajah Damian yang begitu tampan memesona dengan kedua tangan, agar dia tak semakin tenggelam dalam jerat ketampanan majikannya tersebut."Sudahlah. Jangan lanjutkan lagi omong kosong ini, ayo kita tidur," ucap Melissa mengalihkan pembicaraan.Damian tertawa dengan suara rendah, meraih tangan Melissa di mukanya dan menaruh tangan gadis itu di pinggang Damian."Baiklah ayo kita tidur, calon istriku."Kini gantian Melissa yang tertawa mendengar ucapan Damian, lalu mengikuti pria itu untuk memejamkan mata.Setelah badai yang terjadi tadi malam, ini adalah saat terbaik semasa hidupnya.Berpelukan dengan Damian adalah hal yang membuat dirinya tenang sehingga bisa tidur dengan nyenyak tanpa teringat lagi ketakutan akan peristiwa beberapa jam lalu.Hari ini ditutup dengan sebuah kebahagiaan. Melissa merasa seperti ada beban besar yang terangkat dari tubuhnya.Dia bukan bayang-bayang Bu Yuna. Di mata Damian, dia adalah Melissa, seseorang yang begitu istimewa.'Kalau ini mimpi,

  • Gairah Tersembunyi Suami Dinginku   138. Membayarnya Dengan Hidupku

    "Damian, apa yang kau lakukan?"Melissa bertanya dengan tenggorokan tercekat saat Damian membelai lembut bagian sensitifnya tersebut.Meskipun rasanya sedikit nyaman saat telapak tangan yang besar itu membelai bulu-bulu halus di vagina Melissa, karena baru saja dicukur, bulu-bulu yang baru tumbuh itu rasanya gatal bukan main sehingga kadang-kadang Melissa diam-diam menggaruknya."Omong-omong ... gatal tidak rasanya?"Pertanyaan Damian, yang menggesek jari-jarinya di sana, membuat Melissa seketika kena mental."A-apanya?"Melissa masih tak mau mengakui bahwa rasanya nyaman sekali saat Damian menggaruk tempat yang ditumbuhi bulu-bulu halus tersebut.Damian menepuk bagian sensitif Melissa tersebut sebagai isyarat."Ini, kau baru mencukurnya beberapa hari lalu, 'kan? Biasanya selesai dicukur akan sangat gatal saat sedang tumbuh seperti ini. Bukankah begitu?"Melissa memejamkan mata, menyembunyikan debar yang menggila saat Damian dengan lembut menggaruk bagian tubuhnya yang memang terasa s

  • Gairah Tersembunyi Suami Dinginku   137. Panas Dingin Karena Sentuhanmu

    Damian melakukan sesuatu yang tak terduga di tengah situasi menegangkan tersebut.Dia tiba-tiba menyingkir dari atas tubuh Melissa dan mengulurkan tangan untuk membantu gadis itu berdiri."Aku sudah cukup puas dengan caramu berterima kasih, sekarang, ayo kita beristirahat."Damian mengatakan itu sambil berjalan menuju ranjangnya dan membaringkan tubuh di sana, meninggalkan Melissa yang terbengong-bengong dengan sikap Damian yang berubah-ubah dalam sekejap tersebut.Baru saja, baru beberapa menit, Melissa melihat dengan jelas hasrat yang begitu membara dari mata Damian saat tengah menatap dirinya.Remaja lelaki itu seakan bersiap untuk melahap tubuh Melissa sampai habis.Melissa begitu berdebar melihat tatapan penuh nafsu dari remaja tampan tersebut, entah kenapa ada sebuah kebanggaan saat tatapan tajamnya hanya tertuju pada Melissa.Namun, Melissa merasa seketika linglung saat menghadapi sikap Damian ini, dia tiba-tiba kembali dingin dan menjauh dari Melissa.Setelah terbengong-bengon

  • Gairah Tersembunyi Suami Dinginku   136. Jatuh Ke Perangkap Damian

    "Aku langsung datang mencarimu karena melihat postingan itu, tapi kau waktu itu sudah tak ada sehingga aku melakukan berbagai cara untuk menemukanmu. Kalau kau mau berpikir dengan kepala dingin, bukankah kemarahanku ini wajar?"Melissa mendongak dari layar ponsel, menatap Damian yang masih tanpa ekspresi dengan tatapan penuh permintaan maaf.Jika saja sebelum Damian menghukumnya tadi malam dia sudah menjelaskan apa saja yang sebenarnya terjadi, Melissa tak akan semarah tadi.Namun, nasi sudah menjadi bubur.Dia terlanjur memarahi seseorang yang telah menolong hidupnya.Melissa tak tahu bagaimana hancurnya dia seandainya tadi malam dia benar-benar diperkosa tiga pria itu.Dan dia juga tidak tahu apakah itu akan menjadi pengalaman pertama dan terakhirnya jika sana Damian tidak datang menolong, karena Melissa mungkin akan terus dijual oleh Julia."Siapa yang akan rela seseorang yang dekat dengannya disentuh pria lain?"Pertanyaan Damian seperti palu besar yang memukul kepala Melissa, gad

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status