Share

Bab 418

Author: perdy
last update Huling Na-update: 2025-08-26 23:00:01

Suara Adrian bergema melalui speaker rumah sakit, menciptakan atmosfer teror yang membekukan darah. Alena merasakan tangannya bergetar hebat.

"Sepuluh menit," bisik David, matanya menatap jam dinding dengan intens. "Kita harus menemukan cara."

"Tidak!" Alena menggeleng keras. "Aku tidak akan membiarkanmu terlibat lagi. Kamu baru saja pulih dari—"

"Alena," David memegang kedua tangannya dengan lembut namun tegas. "Enam bulan lalu aku gagal melindungimu. Aku tidak akan membuat kesalahan yang sama."

"Tapi ini berbahaya! Adrian sudah gila total sekarang. Dia bahkan bisa meledakkan rumah sakit!"

"Justru karena itu aku harus bersamamu." David bangkit dari tempat tidur, meski kakinya masih agak goyah. "Aku sudah mengingat semuanya, Len. Aku ingat betapa mengerikannya perasaan tidak bisa berbuat apa-apa saat dia menculikmu."

Inspektur Rahman yang sedang mencoba menghubungi rekannya melalui radio menoleh. "Ini bukan permainan, David. Adrian sek

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Gairah di Balik Tirai Kehidupan   Bab 418

    Suara Adrian bergema melalui speaker rumah sakit, menciptakan atmosfer teror yang membekukan darah. Alena merasakan tangannya bergetar hebat."Sepuluh menit," bisik David, matanya menatap jam dinding dengan intens. "Kita harus menemukan cara.""Tidak!" Alena menggeleng keras. "Aku tidak akan membiarkanmu terlibat lagi. Kamu baru saja pulih dari—""Alena," David memegang kedua tangannya dengan lembut namun tegas. "Enam bulan lalu aku gagal melindungimu. Aku tidak akan membuat kesalahan yang sama.""Tapi ini berbahaya! Adrian sudah gila total sekarang. Dia bahkan bisa meledakkan rumah sakit!""Justru karena itu aku harus bersamamu." David bangkit dari tempat tidur, meski kakinya masih agak goyah. "Aku sudah mengingat semuanya, Len. Aku ingat betapa mengerikannya perasaan tidak bisa berbuat apa-apa saat dia menculikmu."Inspektur Rahman yang sedang mencoba menghubungi rekannya melalui radio menoleh. "Ini bukan permainan, David. Adrian sek

  • Gairah di Balik Tirai Kehidupan   Bab 417

    Keheningan yang mencekam menyelimuti ruang ICU. Asap tipis mengepul dari ujung pistol yang masih teracung di udara. Di lantai, genangan darah merah pekat melebar perlahan."David!" Alena berteriak histeris, berlutut di samping dua pria yang tergeletak.Adrian mengerang kesakitan, tangannya menekan luka di bahunya. Pisau yang tadi diperebutkannya terjatuh beberapa meter dari tubuhnya. Sementara itu, David terbaring tidak bergerak, darah mengalir dari kepalanya yang terbentur keras ke lantai saat mereka bergumul."Jangan bergerak!"Suara tegas itu datang dari pintu. Inspektur Rahman berdiri dengan pistol teracung, mengarah ke Adrian yang masih mengerang. Di belakangnya, tiga petugas polisi siap siaga."Inspektur!" Nadine berlari menghampiri. "Bagaimana Anda bisa—""Kamera keamanan rumah sakit menangkap sosok Adrian masuk melalui pintu darurat lima belas menit lalu. Kami langsung bergegas ke sini." Rahman tidak menurunkan senjatanya. "Amb

  • Gairah di Balik Tirai Kehidupan   Bab 416

    Kata-kata David tentang Adrian membuat ruang ICU tiba-tiba terasa dingin. Alena merasakan tangannya bergetar, sementara Nadine langsung menegangkan tubuhnya."David," kata Alena pelan, berusaha menjaga suaranya tetap tenang, "kamu ingat tentang Adrian?"David mengerutkan dahinya, seolah berusaha menggapai ingatan yang samar. "Tidak... tidak persis. Hanya ada perasaan gelap setiap kali nama itu muncul di kepalaku. Seperti ada bahaya yang mengintai.""Dokter bilang kamu mungkin akan mengalami amnesia," kata Nadine sambil mendekat. "Tapi aneh sekali kalau kamu bisa mengingat nama Adrian.""Mungkin karena trauma itu begitu kuat," gumam Alena. "Bawah sadarnya masih menyimpan memori tentang ancaman."David menatap keduanya bergantian. "Kalian terlihat ketakutan setiap kali aku menyebut nama itu. Siapa Adrian? Apa dia yang menyebabkan aku di sini?"Sebelum Alena bisa menjawab, ponsel Nadine berdering keras. Nama yang muncul di layar membuat wajahny

  • Gairah di Balik Tirai Kehidupan   Bab 415

    Enam bulan kemudianSuara alarm rumah sakit menggema di koridor yang steril. Alena duduk di kursi roda, tangannya masih bergetar saat dia memandang ke arah ruangan ICU di mana David terbaring dengan berbagai selang yang menempel di tubuhnya."Kondisinya stabil," kata dokter dengan nada yang berusaha menenangkan. "Kerusakan otaknya tidak separah yang kami perkirakan awalnya. Dia beruntung.""Beruntung?" Alena menatap dokter itu dengan mata kosong. "Dia koma selama enam bulan karena kesalahanku, dan Anda bilang dia beruntung?""Nona Alena," kata Nadine sambil menggenggam bahunya, "ini bukan salahmu. Sama sekali bukan."Alena menoleh ke sahabatnya yang wajahnya masih menunjukkan bekas luka di pelipis—suvenir dari malam mengerikan itu. "Kalau aku tidak membuat keputusan bodoh untuk pergi sendirian—""David akan tetap diculik. Adrian sudah merencanakan semuanya sejak lama." Nadine duduk di kursi sebelah Alena. "Kamu sudah men

  • Gairah di Balik Tirai Kehidupan   Bab 414

    Suara tembakan itu membuat semua orang di ruangan terdiam sesaat. Adrian mencengkeram Alena lebih erat, pisau di lehernya bergetar mengikuti tangannya yang gemetar."MUNDUR!" teriak Adrian kepada petugas-petugas yang mengarahkan senjata kepadanya. "MUNDUR ATAU AKU BUNUH DIA!""Tenang, Adrian," kata salah satu petugas dengan suara yang berusaha menenangkan. "Tidak ada yang perlu terluka hari ini. Lepaskan pisau itu dan kita bisa bicara baik-baik.""TIDAK ADA YANG BISA DIBICARAKAN!" Adrian menyeret Alena mundur ke arah sudut ruangan. "KALIAN SEMUA TIDAK MENGERTI! KALIAN TIDAK MENGERTI APA ITU CINTA SEJATI!"Alena merasakan ujung pisau menekan kulitnya. Setetes darah mulai menetes dari luka kecil di lehernya. "Adrian," bisiknya, "kumohon. Jangan seperti ini.""Mereka yang memaksa, sayang. Aku tidak mau berpisah denganmu. Tidak akan pernah."Dari sudut matanya, Alena melihat Nadine dan David masih terikat di kursi mereka. Nadine menatapnya denga

  • Gairah di Balik Tirai Kehidupan   Bab 413

    Mobil hitam itu terus mengikuti Alena dari jarak yang pas. Setiap kali ia berbelok, mobil itu ikut berbelok. Setiap kali ia memperlambat laju, mobil itu juga melambat. Seperti bayangan yang tidak bisa dilepaskan.Alena mencengkeram setir erat-erat. Telapak tangannya basah oleh keringat dingin. Ia tahu betul, ini bukan kebetulan. Adrian mengendalikan permainan sejak awal.Ponselnya berdering. Nama Adrian muncul di layar.“Angkat,” bisiknya pada diri sendiri. “Tetap tenang, Alena.”“Halo, sayang.” Suara Adrian terdengar begitu dekat, seolah ia duduk di kursi penumpang. “Aku senang kamu akhirnya memutuskan untuk datang.”“Di mana David? Aku sudah dalam perjalanan, sesuai janjimu.”“David aman… untuk sementara. Tapi ada sedikit perubahan rencana.”Jantung Alena berdegup kencang. “Apa maksudmu?”“Aku tidak menunggu di gudang. Terlalu mud

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status