Share

Penyelamat Dadakan

Penulis: Mommykai22
last update Terakhir Diperbarui: 2025-03-04 23:16:48
"Kau menghilang di pesta kemarin dan aku tidak bisa meneleponmu, Hanna! Terpaksa aku yang melayani Bu Indira di sana."

Susan, teman sekantor Hanna langsung menyambut Hanna begitu ia tiba di kantor pagi itu. Hanna berangkat terlalu siang sampai ia tidak sempat mampir ke rumah sakit lagi.

"Maafkan aku, aku ada urusan mendadak waktu itu," sahut Hanna beralasan karena Susan juga tidak tahu tentang pernikahannya.

"Setidaknya kau harus memberitahuku agar aku tahu harus melakukan apa, Hanna."

"Baiklah, maafkan aku. Aku tidak akan mengulanginya."

"Hmm, ya sudah. Eh, tapi kau tahu kalau malam itu Pak Louis juga menghilang? Banyak sekali yang menanyakan Pak Louis karena Bu Indira menyambut tamunya sendiri."

Hanna memaksakan senyum dan tidak menjawabnya. Susan pun terus mengoceh sendiri dan Hanna hanya mendengarkan omelan temannya itu, sebelum mereka melanjutkan pekerjaan mereka hari itu.

Hanna pun bisa bernapas lega karena Indira tidak ke kantor hari itu. Saat jam makan siang, Hanna juga b
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Tidak Mau Menghilangkanmu dari Hidupku

    "Aku ingin menjelaskan, aku ingin menjelaskan, tapi dia tidak memberiku waktu untuk bicara, Dera!" "Dia terus menyalahkan aku! Dia bilang aku membohonginya! Dia menuduhku sengaja melakukan ini demi ekspresimen sosial, demi memuaskan keinginanku untuk membohongi semua orang!" "Dia tidak menginginkan aku, Dera! Yang dia inginkan adalah Elva!" Cassa tidak berhenti menangis di pelukan Dera. Untuk pertama kalinya setelah sekian lama, Cassa merasa sangat sedih sampai ia tidak bisa mengungkapkan rasa sedihnya. Cassa menyukai Tama dan saat Tama merasa kecewa padanya, rasanya sangat menyakitkan. Ia pun langsung pergi tadi setelah dimarahi oleh Tama dan ia tidak kembali ke kantor lagi. Bahkan ia tidak tahu besok ia harus masuk kerja atau memberikan pengunduran diri saja. "Apa yang harus aku lakukan, Dera? Apa? Aku sedih sekali!" Cassa memeluk Dera dan Dera pun terus membelai kepala sahabatnya itu. "Sabar, Cassa! Sabar!" "Aku sudah berusaha sabar! Aku pikir dia akan senang saat aku berub

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Yang Aku Mau Dia, Bukan Kau

    Tama tidak bisa tidur malam itu, sama sekali tidak bisa tidur. Tama membolak-balikkan tubuhnya, tapi ia tetap merasa tidak nyaman sampai akhirnya ia memilih berkutat dengan ponselnya. Ia membuka media sosial Cassa untuk melihat semua tentang wanita itu. "Cassa ... Cassa ...." "Sial, apa maksudnya ini? Apa dia sudah gila? Dia menyamar sebagai wanita jelek, lalu bekerja di kantor, membuatku kesal, dan menatap aku dengan cara yang berbeda! Sial!" Tama terus mengumpat dan tidak bisa menerimanya. Ini sangat aneh. Saat pria lain pasti senang mengetahui wanita yang disukainya ternyata adalah wanita yang sangat cantik, tapi anehnya perasaan Tama tidak seperti itu. Entahlah! Tama tidak bisa menjelaskan perasaannya, apalagi saat ia melihat video-video Cassa yang ternyata wanita itu suka sekali melakukan eksperimen sosial. Seketika Tama pun merasa hanya menjadi bahan eksperimen dari wanita itu. Dan Tama merasa perasaannya sedang dipermainkan saat itu sampai ia ingin menangis. Ini konyol

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Penyamaran yang Terbongkar

    Elva sama sekali tidak menyangka akan ada scene seperti ini. Ia tahu ayahnya adalah salah satu klien dari Louis dan Samuel, tapi ia tidak pernah berpikir akan terlihat oleh ayahnya. Namun, detik ini benar-benar menjadi detik yang mencekam untuknya saat ayahnya ada tepat di hadapannya dan langsung mengenalinya dalam satu kali tatap. "Cassa? Kau juga di sini? Dan kacamata apa yang kau pakai itu?" Elva langsung membeku di tempatnya dengan perasaan yang tidak karuan saat tatapan semua orang mendadak terarah padanya. Ia membisu, tidak bisa mengatakan satu patah kata pun. "Ah, Anda mengenal Elva, Pak Vanno? Ini asisten Tama," seru Louis tidak yakin. Vanno lansung menoleh ke arah Louis. "Elva? Asisten Pak Tama? Ada apa ini? Ini Cassa, anakku!" "Ah, mungkin Anda salah, Pak Vanno. Wanita ini memang adalah Elva, asistennya Tama," timpal Samuel juga sambil berusaha tetap santai. "Benar, Pak. Elva ini sudah bekerja bersama Tama selama hampir dua bulan," imbuh Hanna. Vanno membelalak kaget

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Pria Penting di Pesta

    "Selamat menyusul, Tama! Haha!" Louis dan Samuel begitu gencar menggoda Tama, tapi Hanna dan Nadine terus menenangkan mereka karena sungkan pada Elva. "Ya ampun, sudah! Kasihan Elva canggung sekali. Maaf ya, Elva! Kalau mereka sudah berpesta ya memang seperti ini. Mereka akan saling menggoda seperti remaja," seru Hanna. Elva ikut tersenyum dan mengangguk. "Tidak apa, aku mengerti." "Haha, lihatlah, kalian membuat Elva malu!" seru Nadine juga. Semua orang pun masih terus tertawa sambil lanjut berpesta, sedangkan Tama mendekati Elva. "Jangan dengarkan mereka! Mereka keterlaluan menggodamu!" "Eh, tidak apa, Pak. Aku tidak merasa tersinggung atau apa pun." Tama terdiam sejenak, mempertimbangkan untuk bicara atau tidak. "Hmm, itu ... kau ... kau belum punya kekasih, Elva?" tanya Tama absurd. Dan lagi-lagi Tama merutuki mulutnya. Ia terus mempertimbangkan bicara atau tidak. Hatinya bilang tidak usah bertanya, tapi mulutnya mendadak meledak sendiri. Elva sendiri yang mendengarnya

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Buket Bunga di Pelukannya

    "Wedding kiss yang heboh sekali. Haha. Sekali lagi selamat untuk kalian, Refi dan Susan." "Haha, Susan ini membuatku malu. Dia menciumku heboh sekali!" protes Refi. "Tapi kau juga suka kan?" Susan tersenyum gemas. Semua yang mendengarnya terkikik. Semua orang memberikan selamat sekali lagi pada Refi dan Susan setelah pemberkatan nikah berakhir. Mereka lanjut menjamu para undangan makan bersama. Refi pun membawa Susan bersamanya untuk dikenalkan pada semua anggota keluarganya. Begitu juga Susan melakukan hal yang sama. Louis juga menemani Refi menyapa beberapa klien yang diundang. Mereka begitu sibuk dengan tawa dan obrolan yang hangat. Sementara Tama sendiri sudah gelisah menatap sekelilingnya. Elva juga diundang, tapi sampai pemberkatan nikah selesai, wanita itu belum muncul juga. Tanpa ia ketahui, Elva masih menjadi Cassa dan ia harus live tadi saat pemberkatan nikah dilakukan. Selesai live, Cassa pun langsung berdandan dengan gaunnya. Ia tidak sempat mengeriting rambutnya d

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Akhirnya Menikah

    "Jangan dengarkan ucapan Gio, dia suka ngawur." Tama mendadak salah tingkah di depan Elva, padahal Elva tidak bertanya apa-apa. Gio pun tidak pernah menyebut nama Elva. Elva sendiri hanya mengangguk malu. "Tidak apa, Pak. Tapi aku baru tahu ternyata Anda lucu sekali, padahal di kantor, Anda terlihat menyeramkan." "Ah, bukankah kita tidak boleh menilai seseorang dari penampilannya kan? Ya begitulah aku!" Elva mengangguk dan kembali tersenyum. Baru saja Tama ingin bicara lagi, tapi Gio sudah berlari menghampiri Elva. "Kak Elva, ayo main sama Gio!" "Eh, mau main apa, Gio?" "Ayo temani Gio saja!" Gio langsung menarik Elva bersamanya sampai Tama rasanya kecewa sendiri melihat Gio mengambil Elva darinya. "Dasar anak kecil sialan! Tidak lihat apa aku sedang mengobrol dengan Elva?" gumam Tama kesal. Namun, mendadak Tama mematung lagi melihat bagaimana reaksi Elva saat menemani Gio bermain. Elva berlari kecil saat Gio memintanya berlari. Elva tertawa saat Gio tertawa. Elva juga ber

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status