Share

Perjalanan Pulang

Pria dengan wajah penuh bekas luka bakar itu menatap dalam wajahku. Di binar matanya tidak lagi terlihat kilatan amarah yang sempat kulihat tadi. Namun, berganti mata yang berkaca-kaca tapi entah apa penyebabnya. Melihat mata elang itu ada rasa teduh yang menyusup di relung jiwa tapi terselip pula rasa sedih melihatnya.

"Pergilah dari desa ini, Nduk, sebelum terlambat. Pulanglah melalui jalanmu masuk ke desa ini."

"Ta-tapi jalanan begitu gelap, bagaimana aku menemukan jalan keluarnya?”

"Kamu akan menemukan jalanmu pulang nanti. Ingat, siapapun yang menghadangmu nanti jangan terbujuk dan jangan masuk ke rumah siapa-siapa. Temukan cahaya yang akan membawamu kembali ke duniamu. Hati-hati."

Pak Seno menundukkan kepala, meninggalkan sebuah usapan di rambutku kemudian masuk ke rumahnya. Masih bisa kudengar suaranya saat membujuk Bu Hapsari melepaskanku.

"Jika kamu mencintainya maka biarkan dia hidup semestinya."

"Tapi ...."

"Tidak ada kata tapi, kita yang harus melepasnya. Kasihan jika tet
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status