Share

Label Buruk

Mata ini membulat saat mendengar ucapan Pak Burhan.  "Ri-ritual?  Ritual apa,  Pakdhe?"

"Bukan ritual yang rumit, tenang saja. " Pria itu sepertinya tahu tentang ketakutanku.  "Nanti malam kamu akan beri tahu apa saja."

Pikiranku terus bergerak liar tentang ritual seperti apa nanti yang harus kulalui.  "Paman,  memangnya harus ya,  Tari melakukan ritual," ujarku sembari meremas baju sementara pandanganku lurus menatap pria yang ada di depanku.  

"Nanti coba paman bicara pada Pak Burhan.  Harusnya yang jika ada ritual yang harus melakukannya adalah paman.  Karena paman memaksa masuk ke sana sementara kamu tidak."

Paman mengusap lenganku dengan lembut. Dari dulu itulah caranya menenangkanku.  Dia memintaku untuk masuk ke kamar jika masih lelah. 

"Gantari kalau hanya di kamar,  pikirannya pasti nggrambyang ke mana-mana. Takut nanti malah teringat dengan kejadian aneh itu."

"Ya, &n

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status