Share

Sequel : Kembali sekolah dan Zeva sakit.

      Zein menyesap jus jeruknya sedikit, matanya mengedar ke setiap sudut kantin yang kini ramai. Apalagi di tambah dirinya yang hadir.

"Dia kelas dua belas, udah pengalaman." Andi membisik pada Zein yang acuh dan terlihat malas sekolah itu.

Zein mengangkat alisnya."Terus? Dia yang waktu itu lo ceritain? Yang mau aja di ajak main di toilet?" tanyanya dengan santai.

Andi mengangguk."Dia juga anak dari pemilik tempat tatto yang bikinin lo tatto, Gar." jelasnya.

Zein menautkan alisnya."Oh cewek itu, gue pernah liat. Sempet main juga abis beres tattoan." jelasnya acuh tak acuh.

"Anjir, keduluan dong, tatto yang mana?" kini Agil yang terlihat penasaran.

Zein membuka seragamnya sedikit."Ini, udah cukup lama dan gue ga minat, ga terlalu enak servisnya." terangnya acuh.

"Lo mau yang kawai'kan, tipe lo gue tahu,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status