Share

Sequel : Rasa Bersalah yang menggunung

       Zeva demam, tubuhnya lemas. Sudah tiga minggu dia pindah rumah yang cukup jauh dari sekolah. Mungkin itu alasannya.

"Adit mau kemana?" mata sayu Zeva mengerjap polos.

"Bantuin bunda, kamu istirahat aja." di usap kening Zeva lalu berlalu.

Zeva menghela nafas, nafasnya jadi ikut panas. Zeva tidak suka sakit begini. Zeva tidak mau balik lagi ke rumah sakit.

"Demamnya turun engga?" Lamita datang, membawa satu gelas air lalu memperiksa kening dan leher Zeva.

"Kata Adit, turun dikit, bunda."

Lamita mengangguk pelan, menyimpan gelas itu di nakas."Bunda tanggung beresin belakang dulu, bunda tinggal sebentar, Zeva tidur dulu, ya?"

Zeva mengangguk."Maaf ya bunda, Zeva engga bisa bantu." sesalnya dengan sendu.

***

"Pindah?" Zein terdenga

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status